David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
5.2.2. Perhitungan Parameter Permintaan Sheet PT. IKN
Perhitungan parameter permintaan sheet dilakukan untuk mencari rata-rata permintaan retailer dan standar deviasi. Perhitungan parameter permintaan sheet
pada PT. IKN adalah :
Tabel 5.14. Parameter Permintaan Sheet PT. IKN
Interval kelas Xi
Fi FI.Xi
X
2
X Xi
−
2
X Xi
Fi −
2000 - 4170 3085
42 129.570
7.364,41 18.313.349,95 769.160.697,9 4171 - 6340
5255,5 48
252.264 7.364,41
4.447.501,38 213.480.066,2
6341 - 8510 7425,5
7.364,41 3.731,98
8511 -10680 9595,5
9 86.359,5
7.364,41 4.977.762,58
44.799.863,22 10681 -12850 11765,5
4 47.062
7.364,41 19.369.593,19 77.478.372,76 12851 -15020 13939,5
37 515.761,5
7.364,41 43.231.808,51 1.599.576.915
140 1.031.017
2.704.495.915
Sumber : PTPN III Data Olahan
41 ,
364 .
7 140
017 .
031 .
1 =
= =
∑ ∑
∑ ∑
Fi FiXi
X
98 ,
410 .
4 1
140 915
. 495
. 704
. 2
1
2
= −
= −
− =
∑
n X
Xi Fi
s
5.2.3. Perhitungan EOQ 5.2.3.1. Perhitungan EOQ pada Retailer
Dari perusahaan diketahui beberapa data yang digunakan untuk melakukan perhitungan EOQ untuk retailer seperti biaya pemesanan yang meliputi biaya
kertas delivery order, biaya telepon, biaya listrikkomputer dan biaya adminstrasi. Sebagai contoh perhitungan EOQ untuk PT. IKN :
h D
C Q
2 =
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
Keterangan : Q = Jumlah Pemesanan Optimum
C = Ongkos pemesanan Rp
D = Jumlah Permintaan tiap periode kg H = Ongkos Simpanan
950 .
4 380
. 083
. 1
000 .
350 .
1 2
= Q
= 24.309,14 = 24.310 kg
Untuk perhitungan EOQ pada masing-masing retailer dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Perhitungan EOQ pada Setiap Retailer
Retailer Sheet kg
PT. IKN 24.310
PT. Risupren 14.108
5.2.3.2. Perhitungan EOQ dengan Koordinasi Supply Chain
Model EOQ di atas dibuat hanya dengan mempertimbangkan ongkos- ongkos yang ditanggung oleh retailer. Ongkos-ongkos yang dikeluarkan oleh
perusahaan tidak diperhitungkan. Pada tahap ini model EOQ diperluas dengan mempertimbangkan ongkos-ongkos yang dikeluarkan oleh retailer dan
perusahaan. Perhitungan EOQ untuk kedua belah pihak yaitu :
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
ret per
ret per
h h
D C
C Q
+ +
= 2
Keterangan : Q = Jumlah pemesanan optimum bagi perusahaan dan retailer
C
per
= Ongkosbiaya tetap yang dikeluarkan perusahaan setiap memenuhi pesanan pembeli
C
ret
= Ongkosbiaya pesan yang dikeluarkan retailer D = Jumlah permintaan kgtahun
h
per
= Ongkos simpanan yang dikeluarkan perusahaan h
ret
= Ongkos simpanan yang dikeluarkan retailer Sebagai contoh perhitungan EOQ dengan koordinasi antara perusahaan
dan PT. IKN :
950 .
4 710
. 3
380 .
083 .
1 000
. 350
. 1
000 .
350 .
1 2
+ +
= Q
= 25.991,32 kg = 25.992 kg
Hasil perhitungan EOQ dengan koordinasi Supply Chain dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16. Perhitungan EOQ dengan Koordinasi antara Supply Chain
PTPN III Retailer
Sheet kg
PT. IKN 25.992
PT. Risupren 15.084
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
5.2.4. Perhitungan Safety Stock
Perhitungan safety stock dilakukan untuk menganitsipasi kebutuhan retailer sesuai dengan permintaan yang senantiasa dilakukan. Dalam perencanaan
sistem ini perkiraan safety stock dikaitkan dengan lead time dan service level yang diinginkan adalah 95 .
Sebagaimana pada bagian landasan teori maka perhitungan safety stock yang dipakai adalah sebagai berikut :
SS = Z x s
dl
Keterangan : s
dl
= standar deviasi permintaan selama lead time Z = nilai dibawah kurva normal yang ditentukan oleh
service level Service level 95 memberikan nilai Z sebesar 1,645. Nilai ini diambil
dari daftar distribusi normal. Untuk menghitung besarnya safety stock sheet pada PT. IKN adalah:
41 ,
364 .
7 140
017 .
031 .
1 =
= =
∑ ∑
∑ ∑
Fi FiXi
X
98 ,
410 .
4 1
140 915
. 495
. 704
. 2
1
2
= −
= −
− =
∑
n X
Xi Fi
s
S
dl
= S
d
x l , dimana l = 5 hari = 0,16 bulan maka Sdl = 4.410,98 x
16 ,
= 1.764,392 SS = Z x s
dl
SS = 1,645 x 1.764,392 = 2.902,42 = 2.903 kg
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
Untuk perhitungan besar safety stock sheet pada PT. Perkebunan Nusantara III adalah :
30 ,
556 .
6 232
062 .
521 .
1 =
= =
∑ ∑
∑ ∑
Fi FiXi
X
38 ,
253 .
4 1
232 2704495915
1474597328 1
2
= −
+ =
− −
=
∑
n X
Xi Fi
s
d
S
dl
= S
d
x l , dimana l = 5 hari = 0,16 bulan maka Sdl = 4.253,38 x
16 ,
= 1.701,35 SS = Z x s
dl
SS = 1,645 x 1.701,35 = 2.798.72 = 2.799 kg Hasil perhitungan safety stock dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Perhitungan Safety Stock Sheet pada Retailer dan PTPN III
Retailer Sheetkg
PT. IKN 2.903
PT. Risupren 2.649
PTPN III 2.799
5.2.5. Perhitungan Reorder Point ROP