David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa Permintaan Peramalan
Dalam memenuhi kebutuhan produk sheet di perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, dibutuhkan suatu proses peramalan permintaan.
Peramalan permintaan ini berguna bagi perusahaan sebagai dasar penentuan rencana persediaan produk sheet.
Hasil peramalan memperkirakan permintaan pada periode yang akan datang, walaupun tidak menjamin tepat seratus persen. Peramalan yang dilakukan
pasti memiliki error atau kesalahan peramalan yang tidak mungkin dapat dihindarkan, meskipun demikian peramalan tetap dibutuhkan sebagai ancang-
ancang bagi perusahaan untuk menyediakan kebutuhan produk sheet. Peramalan yang terbaik adalah peramalan dengan kesalahan hasil ramalan
yang terkecil. Kesalahan peramalan itu dapat dilihat pada besarnya Standard Error Estimate SEE. Kesalahan peramalan dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Kesalahan Peramalan Permintaan Retailer
Fungsi Peramalan SEE
PT. IKN Linear
1.056,14404 Eksponensial
1.056,16759 PT. Risupren
Linear 19.163,490
Eksponensial 31.138,162
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
6.2. Analisa Perhitungan EOQ
Nilai EOQ merupakan ukuran pemesanan ekonomis yang diolah berdasarkan jumlah kebutuhan tahunan dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memenuhi permintaan. Perhitungan nilai EOQ pada penelitian ini dilihat dari dua situasi, yaitu
tanpa koordinasi dan dengan koordinasi antar Supply Chain. Perhitungan EOQ tanpa koordinasi Supply Chain hanya mempertimbangkan biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh masing-masing retailer saja, yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Sedangkan perhitungan EOQ dengan koordinasi Supply Chain
mempertimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh retailer dan perusahaan.
Hasil perhitungan EOQ tanpa koordinasi Supply Chain merupakan ukuran pemesanan yang optimal bagi retailer saja. Sedangkan EOQ dengan koordinasi
Supply Chain merupakan ukuran pemesanan yang optimal bagi retailer dan perusahaan. Perbandingan hasil perhitungan EOQ dari dua situasi tersebut dapat
dilihat dalam Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Perbandingan Nilai EOQ dilihat dari Dua Situasi EOQ Tanpa Koordinasi
Supply Chain Management EOQ dengan Koordinasi
Supply Chain Management Retailer
Sheet kg
PT. IKN 24.310
25.992 PT. Risupren
14.108 15.084
David Panggabean : Analisis Logistik Dengan Menggunakan Konsep Supply Chain ManagemenT SCM Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, 2009.
6.3. Analisa Perhitungan Safety Stock