Hasil tindakan Hasil dan Analisis Reflektif

11 Sebanyak 16 siswa yang merasa waktu yang digunakan untuk pelajaran kimia di sekolah sangat kurang. Dari hasil kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang tidak mudah. Tetapi masih banyak siswa yang tidak mau bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan dalam memahami materi. Hal ini juga didukung dengan masih banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru, tidak mencatat, tidak mengerjakan tugas, tidak hadir tepat waktu, dan tidak mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari di rumah. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata siswa senang apabila pembelajaran kimia dilakukan di laboratorium dengan melakukan percobaan, tetapi hal ini jarang dilakukan. Sehingga guru sulit untuk melihat di mana letak kesulitan siswa. Dari analisis tersebut, peneliti memandang perlu menerapkan assessment dalam pembelajaran kimia untuk dapat melihat kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi, sehingga dapat memperbaiki di pembelajaran selanjutnya. Dengan penerapan assessment ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep kimia khususnya materi Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan.

2. Hasil tindakan

Tindakan penelitian ini terdiri dari perencanaan, melaksanakan tindakan, mengamati, dan merefleksi. Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus, sebagai berikut: a. Siklus 1 Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Untuk siklus 1 dilakukan melalui 2 tahap. Siklus 1 pada sub pokok materi larutan jenuh hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan dan penambahan ion senama. Tiap tahap pada siklus 1 ini diamati proses pembelajaran dan assessment oleh peneliti dan observer. Setiap akhir tahap pada siklus 1 diberikan assessment dan kuisoner untuk siswa. Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 tahap selama 10 jam pelajaran 10 x 40 menit atau 4 kali pertemuan. Berikut tahapan-tahapan pada siklus 1: 1 Tahap 1 Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran RPP yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran. Selaisn itu peneliti juga membuat assessment 1 yang disesuai dengan materi yang diberikan. Assessment 1 diberikan setelah pembelajaran selesai. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 1. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama ini adalah dengan melakukan pembelajaran pada sub pokok pertama materi hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan. Pada saat pembelajaran berlangsung guru memancing siswa untuk bertanya atau pun menjawab tentang materi yang diajarkan. Dengan demikian tercipta situasi belajar yang tidak hanya terfokus pada guru saja. Selain itu siswa juga diberi latihan soal dan beberapa siswa ditunjuk untuk mengerjakannya di depan. Selanjutnya, guru menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diberikan. Dan menginformasikan bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan assessment 1. Assessment dilaksanakan secara close book dengan pengawasan ketat oleh guru. Hal ini dilakukan supaya dapat dilihat kesulitan yang siswa hadapi pada sub pokok materi hubungan kelarutan dan hasilkali kelarutan. Kemudian hasil assessment diperiksa untuk melihat kuesulitan-kesulitan yang siswa hadapi dengan mengidentifikasi jawaban dan penilaiannya disesuaikan dengan rubrik. Adapun hasil assessment 1 pada tahap 1 siklus 1 adalah dalam tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Rubrik Hasil Assessment 1 Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan perhitungan Keakuratan satuan Skor Nilai 1 Ad Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 2 Af Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62 3 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 4 Am Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 65 5 APt Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 6 APd Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 65 7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tepat 62 8 Aw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 58 9 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83 10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 55 11 Cp Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60 12 Dm Kurang tepat Tidak tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 55 13 Dr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 82 14 Fn Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 15 FAi Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 58 16 Fu Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 68 17 FAa Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 18 Fs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 68 19 Fm Tepat Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat 72 20 Gr Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 21 Hs Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 22 Ib Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 68 23 Jm Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 24 Ls Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62 25 Ml Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 57 26 Mj Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 58 27 Na Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 68 28 Pz Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 55 29 Ri Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat Tidak tepat 43 30 Ra Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 78 31 Rh Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 73 32 Sr Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 77 33 Sl Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 68 34 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 62 Jumlah tepat 19 11 8 6 3 2195 Rata-rata 55,88 32,35 23,53 17,65 8,82 64,56 Keterangan: Tepat = Jawaban yang benar 50 Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50 Belum tepat = Jawaban yang benar 50 Observasi Tindakan Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan pada lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan ini meliputi kegiatan yang dilakukan oleh siswa seperti: 1 perhatian siswa terhadap penjelasan guru; 2 mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru; 3 ketepatan masuk kelas; 4 menjawab pertanyaan yang diajukan guru; 5 bertanya pada guru bila tidak memahami materi; 6 bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi; 7 mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan; 8 menggunakan literatur yang berbeda. Dari hasil pengamatan observer diperoleh gambaran aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung seperti tercantum dalam tabel 4. Pada awal siklus ini, masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Terlihat hanya ada 25 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan yang lainnya masih ada yang mengobrol atau pun mengganggu siswa yang lainnya. Sedangkan siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru hanya ada 18 siswa, hampir separuh siswa yang lainnya lebih suka melihat pekerjaan siswa yang mengerjakan bila disuruh maju mengerjakan di depan. Karena jadwal mata pelajaran kimia bukan di jam pertama, maka semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika di mulai pelajaran kimia. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 5 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 6 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 10 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran, ada 5 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi. Tabel 4. Hasil Observasi Siklus 1 Tahap 1 No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya Siswa Presentase 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 25 73,53 2 Siswa mengerjakan latihan soal 18 52,94 3 Ketepatan siswa masuk kelas 34 100,00 4 Siswa menjawab pertanyaan guru 5 14,71 5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 6 17,65 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 10 29,41 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 4 11,76 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 5 14,71 Jumlah siswa yang hadir 34 Refleksi Tindakan Selama pelaksanaan tindakan 1 pada siklus 1 ini dapat direfleksi sebagai berikut: a Kegiatan pembelajaran di kelas sudah diwarnai interaksi antara guru dan siswa. Siswa sudah mulai berani untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. b Sebagian siswa ada bertanya kepada siswa lainnya bila tidak memahami materi. Hal ini disebabkan mereka kurang percaya diri untuk bertanya kepada guru, selain itu mungkin juga mereka lebih suka apabila dijelaskan oleh teman sebayanya. Berarti sudah adanya kesadaran dari siswa untuk memahami materi yang diberikan. c Tujuan diberikannya soal-soal adalah untuk melatih siswa terbiasa mengerjakan latihan. Tetapi kurang dari setengah kelas siswa yang benar-benar mengerjakan soal latihan, sehingga sewaktu diadakan assessment banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal. d Sesuai dengan pendapat Wiseman, kesulitan yang banyak dihadapi siswa adalah pada penguraian senyawa menjadi ion- ionnya. Hal ini yang mengakibatkan terjadi kesalahan fatal dalam menyelesaikan soal. Dari hasil penguaraian senyawa inilah baru kita akan dapat menurunkan rumus Ksp, padahal materi ini sudah dipelajari sewaktu kelas X. e Kesulitan yang banyak dihadapi siswa adalah perhitungan. Hal ini disebabkan siswa kurang terampil menggunakan operasi-operasi dasar matematika. f Kesulitan lain yang paling banyak dihadapi oleh siswa adalah dalam memberi dan menentukan satuan yang tepat pada hasil perhitungan. Selain mereka bingung memberi satuan yang tepat, mereka juga menganggap bahwa satuan tidak terlalu penting sehingga tidak akan diperhatikan pada saat dilakukan assessment. Dan ada juga yang beralasan bahwa meraka sudah merasa kesulitan sewaktu mengerjakan soal sehingga lupa memberi satuan. 2 Tahap 2 Perencanaan Tindakan Tindakan 2 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada sub pokok materi pengaruh penambahan ion senama pada larutan jenuh. Sebelumnya peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran RPP yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada tahap1. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap adalah: meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan latihan soal dan memeriksanya sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan, mengajak siswa untuk lebih aktif tanya-jawab pada materi yang belum dipahami, menjelaskan kembali tentang penguraian senyawa. Peneliti juga menyiapkan assessment 2 dan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 2. Pelaksanaan Tindakan Tahap 2 siklus 1 ini difokuskan pada keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan keaktifan siswa dalam kelas sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil assessment. Pembelajaran tahap 2 pada materi sub pokok pengaruh penambahan ion sejenis pada larutan jenuh. Guru sering berkeliling untuk memeriksa siswa yang tidak mau mengerjakan soal latihan. Pada saat proses pembelajaran guru memberi informasi tentang kelemahan-kelemahan pada assessment 1. Setelah pembelajaran selesai guru menginformasikan akan bahwa akan diadakan assessment 2 pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan siswa untuk belajar lebih serius lagi untuk pelaksanaan assessment 2 ini. Pada assessment 2 ini siswa kelihatannya lebih siap dibandingkan pada assesement 1. Selanjutnya hasil assessment 2 diperiksa dengan kriteria pada rubrik sebagai berikut: Tabel 5. Rubrik Hasil Assessment 2 Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan perhitungan Keakuratan satuan Skor Nilai 1 Ad Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 57 2 Af Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 63 3 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 50 4 Am Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 75 5 Apt Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 46 6 Apd Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60 7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 8 Aw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 46 9 Ad Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 86 10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 56 11 Cp Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 12 Dm Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 83 13 Dr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 14 Fn Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 67 15 Fai Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 79 16 Fu Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 63 17 Faa Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 93 18 Fs Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83 19 Fm Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 20 Gr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 21 Hs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tepat 73 22 Ib Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 53 23 Jm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 67 24 Ls Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83 25 Ml Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83 26 Mj Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 83 27 Na Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 80 28 Pz Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 29 Ri Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60 30 Ra Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 70 31 Rh Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 54 32 Sr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 86 33 Sl Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat 80 34 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 56 Jumlah tepat 20 17 17 14 5 2418 Rata-rata 58,82 50,00 50,00 41,18 14,71 71,12 Keterangan: Tepat = Jawaban yang benar 50 Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50 Belum tepat = Jawaban yang benar 50 Observasi Tindakan Pada tahap 2 siklus 1 ini, siswa yang memperhatikan penjelasan guru jumlahnya meningkat. Terlihat ada 27 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan yang lainnya masih ada yang mengobrol atau pun mengganggu siswa yang lainnya. Sedangkan siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru ada 25 siswa, hal ini berarti mengalami peningkatan jumlah siswa yang serius untuk belajar. Untuk ketepatan masuk kelas, semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika akan dimulai pelajaran kimia. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya peningkatan interaksi interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 10 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 4 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 12 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran, ada 13 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi. Tabel 6. Hasil Observasi Siklus 1 Tahap 2 No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya Siswa Presentase 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 27 84,38 2 Siswa mengerjakan latihan soal 25 78,13 3 Ketepatan siswa masuk kelas 32 100,00 4 Siswa menjawab pertanyaan guru 10 31,25 5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 4 12,50 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 12 37,50 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 6 18,75 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 13 40,63 Jumlah siswa yang hadir 32 Refleksi Tindakan Selama pelaksanaan tindakan 2 pada siklus 1 ini dapat direfleksi sebagai berikut: a Kegiatan pembelajaran di kelas sudah diwarnai peningkatan interaksi antara guru dan siswa. Siswa sudah mulai berani untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa terlihat lebih percaya diri setelah pelaksanaan assessment 2. b Siswa lebih semangat dalam mengerjakan soal-soal latihan. Walaupun ada sebagian dari siswa yang berkali-kali tanya kepada teman di sebelahnya untuk dapat mengerjakan soal. c Keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan semakin meningkat. Walaupun peningkatannya tidak terlalu besar. d Kesulitan yang dihadapi siswa masih sekitar penguaraian senyawa, penurunan rumus, perhitungan dan pemberian satuan. Tetapi secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil assessment yang rata-rata meningkat. b. Siklus 2 1 Tahap 1 Perencanaan Tindakan Tahap 1 pada siklus 2 ini dilaksanakan pada sub pokok materi prakiraan pengendapan pada larutan jenuh. Sebelumnya peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran RPP yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus 1. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap ini tidak berbeda dengan tahap 2 pada siklus 1, sasarannya lebih ditujukan pada siswa-siswa yang nilainya masih di bawah standar SKBM sekolah yaitu 65. berikut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan latihan soal dan memeriksanya sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan, mengajak siswa untuk lebih aktif tanya-jawab pada materi yang belum dipahami, menjelaskan kembali tentang penguraian senyawa. Peneliti juga menyiapkan assessment 3 dan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 3. Pelaksanaan Tindakan Tahap 1 siklus 2 ini difokuskan pada meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan keaktifan siswa dalam kelas sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil assessment . Pembelajaran tahap 1 pada materi sub pokok prakiraan pengendapan pada larutan jenuh. Guru sering berkeliling untuk memeriksa siswa yang tidak mau mengerjakan soal latihan. Pada saat proses pembelajaran guru memberi informasi tentang kelemahan-kelemahan pada assessment 2. Setelah pembelajaran selesai guru menginformasikan akan bahwa akan diadakan assessment 3 pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan siswa untuk belajar lebih serius lagi untuk pelaksanaan assessment 3 ini. Pada assessment 3 ini siswa kelihatannya lebih siap dibandingkan pada assesement sebelumnya. Selanjutnya hasil assessment 3 diperiksa dengan kriteria pada rubrik sebagai berikut: Tabel 7. Rubrik Hasil Assessment 3 Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan satuan Keakuratan satuan Skor Nilai 1 Ad Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 2 Af Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64 3 As Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64 4 Am Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72 5 Apt Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72 6 Apd Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 70 7 APw Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 60 8 Aw Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 72 9 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 92 10 Ba Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52 11 Cp Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84 12 Dm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat 64 13 Dr Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 84 14 Fn Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52 15 Fai Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64 16 Fu Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84 17 Faa Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tepat 72 18 Fs Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72 19 Fm Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 72 20 Gr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84 21 Hs Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat 70 22 Ib Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 72 23 Jm Tepat Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64 24 Ls Tepat Kurang tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 25 Ml Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 84 26 Mj Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat 64 27 Na Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 84 28 Pz Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 29 Ri Tepat Tepat Tepat Tepat Tidak tepat 84 30 Ra Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 84 31 Rh Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 32 Sr Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Tidak tepat 72 33 Sl Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 84 34 As Kurang tepat Kurang tepat Kurang tepat Tidak tepat Tidak tepat 52 Jumlah tepat 30 20 22 10 3 2452 Rata-rata 88,24 58,82 64,71 29,41 8,82 72,12 Keterangan: Tepat = Jawaban yang benar 50 Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50 Belum tepat = Jawaban yang benar 50 Observasi Tindakan Pada tahap 1 siklus 2 ini, jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru lebih meningkat lagi. Terlihat ada 30 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan ada beberapa siswa yang kelihatan lebih asyik ngobrol. Siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru sudah mengalami peningkatan sebanyak 30 siswa. Untuk ketepatan masuk kelas, semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika akan dimulai pelajaran kimia, kecuali satu siswa yang telat masuk dengan alasan ke kamar kecil. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya peningkatan interaksi interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 15 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 10 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 15 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran, ada 25 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi. Tabel 8. Hasil Observasi Siklus 2 Tahap 1 No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya Siswa Presentase 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 30 90,91 2 Siswa mengerjakan latihan soal 30 90,61 3 Ketepatan siswa masuk kelas 32 96,97 4 Siswa menjawab pertanyaan guru 15 45,45 5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 10 30,30 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 15 45,45 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 10 30,30 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 25 75,76 Jumlah siswa yang hadir 33 Refleksi Tindakan Selama pelaksanaan tahap 1 pada siklus 2 ini dapat direfleksi sebagai berikut: a Kegiatan pembelajaran di kelas yang ketiga ini sudah hampir setengah dari siswa aktif pada saat proses pembelajaran. Siswa tidak ragu-ragu lagi untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa tidak lagi menganggap pelaksanaan assessment sebagai beban. b Siswa lebih semangat dalam mengerjakan soal-soal latihan. Semua siswa telihat sibuk mengerjakan latihan soal, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih bertanya pada siswa disebelahnya bila mengalami kesulitan. c Seiring dengan seringnya mengerjakan latihan soal maka keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan semakin meningkat. d Kesulitan tentang penguaraian senyawa, penurunan rumus, perhitungan dan pemberian satuan masih menjadi kelemahan bagi sebagian siswa. Tetapi secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktian dari hasil assessment yang rata-rata meningkat. 2 Tahap 2 Perencanaan Tindakan Tahap 2 pada siklus 2 ini dilaksanakan pada sub pokok materi hubungan hasilkali kelarutan Ksp dengan pH. Sebelumnya peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran RPP yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam pembalajaran dengan memperhatikan hasil refleksi pada tahap 2 siklus 2. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap ini masih sama dengan tahap 1 pada siklus 2, sasarannya lebih ditujukan pada beberapa asiswa yang nilainya masih di bawah standar SKBM sekolah yaitu 65. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: meningkatkan pemahaman konsep dengan memberikan latihan soal dan memeriksanya sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan, mengajak siswa untuk lebih aktif tanya- jawab pada materi yang belum dipahami, menjelaskan kembali tentang penguraian senyawa. Peneliti juga menyiapkan assessment 4 dan lembar observasi yang akan diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan juga lembar kuisioner yang akan diisi oleh siswa setelah pelaksanaan assessment 4. Pelaksanaan Tindakan Tahap 2 siklus 2 ini difokuskan pada meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan dan keaktifan siswa dalam kelas sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil assessment . Pembelajaran tahap 2 pada materi sub pokok yang terakhir kelarutan dan hasilkali kelarutan yaitu hubungan hasilkali kelarutan Ksp dengan pH. Guru sering berkeliling untuk mengawasi siswa dan terlihat semua siswa sibuk mengerjakan latihan soal. Pada saat proses pembelajaran guru memberi informasi tentang kelemahan-kelemahan pada assessment 3. Setelah pembelajaran selesai guru menginformasikan akan bahwa akan diadakan assessment 4 pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan siswa untuk belajar lebih serius lagi untuk pelaksanaan assessment 4 ini. Pada assessment 4 ini semua siswa benar-benar terlihat percaya diri sehingga tidak ada siswa yang nengok ke kanan kiri pada saat pelaksanaan assessment. Selanjutnya hasil assessment 4 diperiksa dengan kriteria pada rubrik sebagai berikut: Tabel 9. Rubrik Hasil Assessment 4 Kriteria No. Nama Siswa Menampilkan jawaban secara sistematis dari data yang ada sampai data yang dicari Keakuratan penjabaran rumus Ksp sesuai jumlah ion dalam senyawa Kesesuaian dalam memasukka n data pada rumus yang didapat Keakuratan perhitungan Keakuratan satuan Skor Nilai 1 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Tidak tepat 80 2 Af Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 3 As Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 70 4 Am Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 5 Apt Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 73 6 Apd Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat Tepat 80 7 APw Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 73 8 Aw Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 70 9 Ad Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 100 10 Ba Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 11 Cp Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 12 Dm Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 80 13 Dr Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 14 Fn Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 70 15 Fai Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 80 16 Fu Tepat Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat 80 17 Faa Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 18 Fs Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 70 19 Fm Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 20 Gr Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 21 Hs Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 22 Ib Tepat Tepat Kurang tepat Kurang tepat Tepat 73 23 Jm Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 87 24 Ls Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 25 Ml Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Tepat 93 26 Mj Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 70 27 Na Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 28 Pz Tepat Kurang tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 29 Ri Tepat Tepat Tepat Tepat Tidak tepat 70 30 Ra Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 100 31 Rh Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 87 32 Sr Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 33 Sl Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat 93 34 As Tepat Tepat Tepat Tepat Kurang tepat 80 Jumlah tepat 34 27 32 28 13 2797 Rata-rata 100,00 79,41 94,12 82,35 38,24 82,26 Keterangan: Tepat = Jawaban yang benar 50 Kurang tepat = Jawaban yang benar ± 50 Belum tepat = Jawaban yang benar 50 Observasi Tindakan Pada tahap 2 siklus 2 ini, jumlah siswa memperhatikan penjelasan guru lebih meningkat lagi. Terlihat ada 31 siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang benar-benar serius mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru sudah mengalami peningkatan sebanyak 33 siswa. Untuk ketepatan masuk kelas, semua siswa sudah ada di dalam kelas ketika akan dimulai pelajaran kimia. Kegiatan di dalam kelas juga terlihat adanya peningkatan interaksi interaksi antara siswa dan guru, seperti ada 27 siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, 15 siswa yang bertanya pada guru bila tidak memahami materi, dan ada 28 siswa yang lebih suka bertanya pada temannya bila mengalami kesulitan dalam memahami materi. Untuk menunjang pembelajaran, ada 28 siswa yang membawa literatur yang berbeda yang mendukung materi. Tabel 10. Hasil Observasi Siklus 2 Tahap 2 No. Kegiatan yang Dilakukan Siswa Banyaknya Siswa Presentase 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 31 93,94 2 Siswa mengerjakan latihan soal 33 100,00 3 Ketepatan siswa masuk kelas 33 100,00 4 Siswa menjawab pertanyaan guru 27 81,82 5 Siswa bertanya pada guru bila tidak memahami materi 15 45,45 6 Siswa bertanya pada siswa lain bila tidak memahami materi 28 84,85 7 Siswa mengemukakan pendapat ketika ada permasalahan 11 33,33 8 Siswa menggunakan literatur yang berbeda 28 84,85 Jumlah siswa yang hadir 33 Refleksi Tindakan Selama pelaksanaan tahap 2 pada siklus 2 ini dapat direfleksi sebagai berikut: a Kegiatan pembelajaran di kelas yang terakhir pada siklus ini sudah hampir setengah lebih dari siswa aktif pada saat proses pembelajaran. Siswa tidak ragu-ragu lagi untuk tanya-jawab dengan guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa tidak lagi menganggap pelaksanaan assessment sebagai beban. b Siswa lebih semangat dalam mengerjakan soal-soal latihan, semua siswa telihat sibuk mengerjakan latihan soal. c Seiring dengan seringnya mengerjakan latihan soal maka keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan semakin meningkat. d Kesulitan tentang penguaraian senyawa, penurunan rumus, perhitungan sudah tidak menjadi masalah, hanya ada beberapa siswa yang masih kurang tepat dalam memberi satuan. Tetapi secara keseluruhan sudah ada peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dibuktian dari hasil assessment yang rata-rata meningkat dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah 65. 3 Tahap 3 Perencanaan Tindakan Tahap 3 pada siklus 2 ini peneliti menyiapkan rencana proses pembelajaran RPP, lembar kerja siswa LKS sebagai pedoman praktikum siswa, dan assessment kinerja sebagai pedoman dalam penilaian. Adapun yang harus diperhatikan dalam tahap ini berbeda dengan tahap-tahap sebelumnya yaitu keterampilan siswa dalam menggunakan alat praktikum. Pada tahap terakhir ini, selain mengalami peningkatan penguasaan konsep kelarutan dan hasilkali kelarutan, tetapi siswa juga mendapatkan pemahamannya secara menyeluruh melalui kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. Peneliti juga menyiapkan kuisioner akhir siklus yang diisi oleh siswa sesuai dengan kondisi yang dialami oleh siswa selama proses tindakan dilaksanakan. Peneliti juga dibantu observer untuk mengamati selama proses praktikum. Pelaksanaan Tindakan Praktikum dilaksanakan secara berkelompok, siswa dibagi dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 siswa. Setiap siswa dalam kelompok mendapat tugas masing-masing sesuai dengan petunjuk kerja yang ada di LKS. Setiap siswa mengerjakan titrasi dengan bahan yang berbeda-beda sesuai tugas yang diterima dari kelompoknya, kemudian hasilnya dilaporkan kepada kelompoknya untuk data dalam mengerjakan soal-soal dalam LKS. Selama kegiatan praktikum, peneliti mengadakan pengamatan sesuai isi dalam format assessment kinerja. Berikut aspek yang dinilai pada saat praktikum, yaitu: 1 cara memipet larutan yang akan dititrasi dan memasukkannya ke dalam erlemeyer, 2 cara meneteskan indikator, 3 cara memegang erlemeyer dan menggoyangkan larutan, 4 cara memutar kran buret, 5 cara membaca angka pada skala buret, 6 mencatat hasil pengamatan, 7 menyelesaikan perhitungan, 8 menjawab pertanyaan, 9 kesimpulan sementara, 10 membersihkan dan merapikan alat. Berikut ini hasil assessment kinerja pada setiap siswa: Tabel 11. Hasil Assessment Kinerja Aspek yang dinilai nomor pada assessment kinerja No. Nama siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator keberhasilan 1 Ad 7 7 8 7 7 8 7 7 7 8 81,11 2 Af 8 7 7 7 8 8 8 8 9 8 86,67 3 As 8 7 7 7 8 8 7 8 8 8 84,44 4 Am 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 86,67 5 APt 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 6 APd 8 8 8 7 8 8 7 7 8 8 85,56 7 APw 8 8 7 7 8 8 7 8 8 8 85,56 8 Aw 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 86,67 9 Ad 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 10 Ba 7 8 8 7 8 8 7 8 7 8 84,44 11 Cp 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 12 Dm 8 8 8 7 8 8 7 8 8 8 86,67 13 Dr 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 14 Fn 7 8 7 7 7 8 8 8 9 8 85,56 15 FAi 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 87,78 16 Fu 8 7 8 8 8 8 7 7 8 8 85,56 17 FAa 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 87,78 18 Fs 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 19 Fm 8 8 8 7 7 8 7 7 8 8 84,44 20 Gr 8 8 8 7 8 8 7 8 8 8 86,67 21 Hs 7 8 8 7 8 8 7 7 8 8 84,44 22 Ib 8 8 7 7 8 8 8 8 9 8 87,78 23 Jm 8 7 8 8 7 8 7 7 8 8 84,44 24 Ls 7 8 7 7 8 8 7 8 8 8 84,44 25 Ml 8 7 8 8 8 8 7 8 8 8 86,67 26 Mj 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 27 Na 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 28 Pz 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 90,00 29 Ri 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 84,44 30 Ra 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 87,78 31 Rh 8 7 8 7 8 8 7 7 8 8 84,44 32 Sr 7 8 8 8 8 8 7 8 8 8 86,67 33 Sl 7 7 8 8 8 8 7 8 7 8 84,44 34 As 8 8 8 7 8 8 7 8 8 8 86,67 Rata-rata 86,70 Observasi Tindakan Pengamatan dilakukan sebagai data yang menguatkan hasil assessment kinerja yang didapat. Secara keseluruhan hasil observasi yang dilakukan observer dengan hasil assessment kinerja tidak berbeda jauh. Hanya saja pengamatan yang dilakukan oleh observer tidak sespesifik assessment kinerja. Observer hanya mengamati keterampilan psikomotor saja yang terlihat pada saat itu, seperti: 1 cara memipet larutan yang akan dititrasi dan memasukkannya ke dalam erlemeyer, 2 cara meneteskan indikator, 3 cara memegang erlemeyer dan menggoyangkan larutan, 4 cara memutar kran buret, 5 cara membaca angka pada skala buret, 6 mencatat hasil pengamatan, 7 mengerjakan laporan, 8 membersihkan dan merapikan alat. Berikut hasil pengamatan oleh observer: Tabel 12. Hasil Observasi Siklus 2 Tahap 3 Aspek yang dinilai No. Nama siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 Indeks keberhasilan 1 Ad 7 8 7 7 7 8 7 8 81,94 2 Af 8 7 7 7 7 8 8 8 83,33 3 As 8 7 7 7 8 7 7 8 81,94 4 Am 7 8 8 7 7 8 8 8 84,72 5 Apt 8 8 7 8 8 8 8 8 87,50 6 Apd 8 8 8 7 8 8 7 8 86,11 7 Apw 8 7 7 7 8 8 7 8 83,33 8 Aw 8 8 8 7 8 8 8 8 87,50 9 Ad 8 8 8 8 8 8 8 8 88,89 10 Ba 7 8 7 7 8 8 7 8 83,33 11 Cp 8 8 8 8 8 8 8 8 88,89 12 Dm 8 8 7 7 8 8 7 8 84,72 13 Dr 8 8 8 8 8 8 8 8 88,89 14 Fn 7 8 7 7 7 8 8 8 83,33 15 Fai 8 8 8 7 8 8 8 8 87,50 16 Fu 8 7 7 8 8 8 7 8 84,72 17 Faa 8 8 8 8 8 7 8 8 87,50 18 Fs 8 8 7 8 8 8 8 8 87,50 19 Fm 8 8 8 7 7 8 7 8 83,33 20 Gr 8 8 8 7 8 8 7 8 86,11 21 Hs 7 8 8 7 8 8 8 8 84,72 22 Ib 8 8 7 7 8 8 8 8 86,11 23 Jm 8 7 7 8 8 8 7 8 84,72 24 Ls 8 8 7 7 8 8 7 8 84,72 25 Ml 8 7 7 8 8 8 7 8 84,72 26 Mj 8 8 8 8 7 8 8 8 87,50 27 Na 8 8 8 8 8 8 8 8 88,89 28 Pz 7 7 8 8 8 8 8 8 87,50 29 Ri 7 8 8 7 8 8 8 8 83,33 30 Ra 8 8 8 8 8 8 8 8 88,89 31 Rh 8 7 8 7 8 8 7 8 83,33 32 Sr 7 8 8 8 8 8 7 8 86,11 33 Sl 7 7 7 7 8 8 7 8 84,72 34 As 8 8 8 8 8 8 7 8 84,72 Rata-rata 85,62 Refleksi Tindakan Selama pelaksanaan tahap 3 pada siklus 2 ini dapat direfleksi sebagai berikut: a Kegiatan praktikum berjalan dengan baik, tidak ada kesulitan- kesulitan yang berarti yang dialami siswa. Pembelajaran yang menggunakan assessment kinerja baik digunakan dalam menggapai tujuan belajar, baik dari aspek kogitif, afektif, maupun psikomotor. Model penilaian ini dapat menumbuh kembangkan sikap tanggung jawab setiap siswa pada kelompoknya. Setiap anggota kelompok saling bekerja sama dengan melaksanakan tugasnya masing-masing, yang kemudian data yang didapat dikumpulkan pada kelompoknya dan bersama-sama menyelesaikan soal-soal pada LKS. b Penguasaan konsep siswa juga meningkat, setelah pemahaman yang telah didapat kemudian dihubungkan secara langsung dengan prakteknya. c Assessment yang diadakan secara rutin di kelas, diberikan bukan hanya mengukur keberhasilan siswa tetapi juga untuk mengetahui kelemahan, dan hambatan yang dialami oleh siswa. d Peningkatan penguasaan konsep dapat dilihat dari kesulitan- kesulitan yang dihadapi oleh siswa semakin berkurang dari assessment 1 sampai assessment 4, selain itu dapat juga dilihat pada saat praktikum tidak ada kesulitan yang berarti karena ditunjang dari pemahaman materi yang telah didapat.

3. Hasil belajar

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

11 101 131

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA HIGH DAN LOW ACHIEVERS PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN BERDASARKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMA UNGGULAN KOTA PADANG.

2 11 61

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN - repository UPI S KIM 0802611 Title

0 0 3

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN - repository UPI S KIM 0802611 Title

0 0 3

PENINGKATAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN - repository UPI T KIM 1402294 Title

0 0 3

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

0 0 13

Tetapan Hasilkali Kelarutan : Ksp = [Ba

0 1 54