BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Penguasaan Konsep
Beragam definisi tentang konsep dikemukakan oleh para pakar. Menurut Rosser, konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas
objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan- hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.
10
Suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli objek-objek atau orang yang
memiliki ciri-ciri umum.
11
Sedangkan dalam Kamus Besar Indonesia konsep adalah gambaran mental dari objek, proses atau apa pun di luar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
12
Dahar mengemukakan bahwa pengetahuan kimia disusun oleh konsep-konsep dalam suatu jaringan proposisi, artinya pengetahuan kimia
merupakan serangkaian konsep-konsep, dimana satu sama lain saling berhubungan sehingga melahirkan suatu pemahaman yang bermakna.
Konsep-konsep kimia dapat dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut konsep menjadi beberapa kelompok konsep, yaitu:
13
a. Konsep konkrit, yaitu konsep yang contohnya dapat dilihat, misalnya
gelas kimia, tabung reaksi, spektrum b.
Konsep abstrak, yaitu konsep yang contohnya tidak dapat dilihat, misalnya atom, molekul, inti
c. Konsep dengan atribut kritis yang bastrak tetapi contohnya dapat
dilihat, misalnya unsur, senyawa
10
Nancy Susianna, Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP
, Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan IPA, 2004, h.3
11
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 162
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Edisi Ketiga, h. 588
13
Nancy Susianna, Model Pembelajaran…, h. 3-4
d. Konsep yang berdasarkan prinsip, misalnya mol, campuran, larutan
e. Konsep yang melibatkan penggambaran simbol, misalnya lambang
unsur, rumus kimia, persamaan reaksi f.
Konsep yang menyatakan suatu sifat, misalnya elektropositif, elektronegatif
g. Konsep-konsep yang menunjukkan atribut ukuran meliputi ton, kg, g,
ukuran massa, M, m, pH ukuran konsentrasi Tujuan pendidikan IPA adalah untuk menghantarkan siswa
menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah terkait dalam kehidupan sehari-hari. Kata
menguasai mengisyaratkan bahwa pendidikan IPA harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu knowing dan hafal memorizing tentang
konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami to understand konsep-konsep tersebut dan
menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep yang lain.
14
Beberapa hasil penelitian, diantaranya Wiseman, Nakhleh, Carter, Kirkwood, dan Symington, menunjukkan banyak siswa yang dapat dengan
mudah mempelajari mata pelajaran lain, tetapi mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia. Hal ini disebabkan
karakteristik konsep ilmu kimia berbeda dengan konsep ilmu lainnya.
15
Wiseman dalam Rumansyah, 2002: 172 mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa
menengah dan mahasiswa. Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Kean dan
Middlecamp dalam Rumansyah, 2002: 172 sebagai berikut:
16
14
Wahyudi, “Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 036, Tahun Ke-8, Mei 2002
15
Rumansyah, “Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep Concept Mapping”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 042,
Tahun Ke-9, Mei 2003
16
Rumansyah dan Yudha Irhasyuarna, “Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Kimia”, dalam Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, No. 035, Tahun Ke-8, Maret 2002, h. 172
a. Sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak.
Atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak nampak, yang menuntut siswa dan mahasiswa membayangkan
keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung. Karena atom merupakan pusat kegiatan kimia, maka walaupun kita
tidak melihat atom secara langsung, tetapi dalam angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom,
misalnya sebuah atom oksigen kita gambarkan sebagai bulatan. b.
Ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya. Kebanyakan objek yang ada di dunia ini merupakan campuran zat-zat
kimia yang kompleks dan rumit. Agar mudah dipelajari, maka pelajaran kimia dimulai dari gambaran yang disederhanakan, dimana
zat-zat dianggap murni atau hanya dua atau tiga zat saja. c.
Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat. Seringkali topik-topik ilmu kimia harus dipelajari dengan urutan
tertentu. Misalnya, kita tidak dapat menggabungkan atom-atom untuk membentuk molekul, jika atom karakteristiknya tidak dipelajari
terlebih dahulu. Di samping itu, perkembangan ilmu kimia itu sangat cepat, seperti pada bidang biokimia yang menyelidiki tentang rekayasa
genetika, kloning, dan sebagainya. Hal ini menuntut kita semua untuk lebih cepat tanggap dan selektif dalam menerima semua kemajuan
tersebut. d.
Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal. Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka-angka soal numerik
merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Namun, kita juga harus mempelajari deskripsi seperti fakta kimia, aturan-aturan
kimia, peristilahan kimia, dan lain-lain. e.
Bahanmateri yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak. Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, siswa ataupun
mahasiswa dituntut untuk dapat merencanakan belajarnya dengan baik, sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.
Menurut Arifin dalam Rumansyah, 2002: 172, kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada:
a. Kesulitan dalam memahami istilah.
Kesulitan ini timbul karena kebanyakan siswa hanya hafal akan istilah dan tidak memahami dengan benar maksud dari istilah yang sering
digunakan dalam pelajaran kimia. b.
Kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia
secara keseluruhan merupakan konsep atau materi bersifat abstrak. c.
Kesulitan Angka. Dalam pengajaran kimia siswa dituntut untuk terampil dalam
rumusanoperasi matematis. Namun, sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa
tidak mengetahui dasar-dasar matematika dengan baik, siswa tidak hafal rumusan matematika yang banyak digunakan dalam perhitungan-
perhitungan kimia, sehingga siswa tidak terampil dalam menggunakan operasi-operasi dasar matematika.
Berdasarkan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang bersifat abstrak, merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, berurutan dan
berkembang cepat, tidak hanya memecahkan soal, dan materinya yang sangat banyak. Kemudian dari ciri-ciri tersebut ditemukan sumber
kesulitan yang siswa hadapi dalam mempelajari ilmu kimia yaitu: kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan dalam memahami konsep,
dan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan.
2. Konsep Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan