BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
E. Hasil dan Analisis Reflektif
Analisis hasil penelitian dikelompokkan menjadi: 1 Analisis hasil pengolahan data observasi, wawancara, dan kuisioner awal siswa, 2 Analisis
proses tindakan yang terdiri dari perencanaan, melakukan tindakan, mengamati, dan merefleksi, 3 analisis hasil belajar dengan melihat kesulitan-
kesulitan yang dialami oleh siswa; perubahan penguasaan konsep kelarutan dan hasilkali kelarutan, 4 Analisis pengolahan data kuisioner akhir siklus.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Untuk mengetahui perubahan penguasaan konsep kelaruatan dan hasilkali kelarutan, maka setiap
siklus dilakukan dalam beberapa tahap. Siklus 1 dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 pada sub pokok hubungan kelarutan dengan hasilkali kelarutan, dan
tahap 2 pada sub pokok penambahan ion senama. Siklus 2 dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1 pada sub pokok prakiraan pengendapan, tahap 2 pada sub
pokok hubungan hasilkali kelarutan Ksp dengan pH, dan tahap 3 penerapan assessment
kinerja siswa pada konsep kelarutan dan hasilkali kelarutan. Pada tiap tahap diamati proses pembelajaran dan assessment oleh peneliti dan
observer.
1. Hasil observasi, wawancara, dan kuisioner awal
a. Observasi
Kegiatan observasi awal dilakukan pada tanggal 20 April 2007 untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Materi yang disampaikan adalah Hidrolisis Garam. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan penilaiannya hanya dengan
mengerjakan latihan-latihan pada Lembar Kerja Siswa LKS. Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat terlihat bahwa
dalam pembelajaran, guru tidak memperhatikan yang menjadi permasalahan yang siswa hadapi, sehingga siswa merasa kesulitan dalam
memahami materi. Guru hanya melihat hasil nilai latihan LKS yang bagus, maka guru menganggap siswa sudah memahami materi yang
diberikan. Padahal belum tentu hasil latihan LKS yang diperoleh merupakan hasil dari pekerjaan siswa itu sendiri. Dan guru tidak
mengetahui di mana letak kesulitan yang siswa hadapi dalam memahami konsep kimia.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru kimia yang mengajar di kelas XI IPA. Dari hasil wawancara tersebut didapat informasi sebagai
berikut: 1
Minat belajar siswa kelas XI IPA khususnya kelas XI IPA 1 menurut saya sangat kurang. Walaupun ada sebagian siswa yang mempunyai
semangat belajar tinggi, itupun jumlahnya sangat sedikit sehingga mereka ini terganggu belajarnya akibat kegaduhan dari siswa-siswa
yang malas belajar. Sedangkan siswa kelas XI IPA 2 menurut saya, minat belajar sudah cukup baik bila dibandingkan dengan kelas XI
IPA 1. Walaupun ada beberapa siswa yang malas belajar kimia tetapi tidak terlalu mengganggu proses pembelajaran kimia. Hal ini juga
dikarenakan siswa yang memiliki semangat belajar lebih banyak daripada di kelas XI IPA 1 dan siswa-siswa ini mampu mengajak
siswa lain yang memiliki sedikit semangat belajar kimia untuk tidak gaduh pada saat pembelajaran di kelas.
2 Minat belajar siswa kelas XI IPA 1 dan 2 terhadap pembelajaran
kimia di laboratorium, guru kurang mengetahui karena semenjak di kelas XI belum pernah melaksanakan kegiatan praktikum kimia.
3 Tidak semua siswa kelas XI IPA 1 dan 2 yang mengalami kesulitan
dalam memahami konsep kimia. Ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep kimia.
4 Tidak semua siswa kelas XI IPA 1 dan 2 bertanya pada guru pada
saat mengalami kesulitan dalam memahami materi. Hal ini disebabkan oleh rasa malu dan tidak percaya diri siswa.
5 Hasil belajar siswa kelas XI IPA secara keseluruhan sudah bagus
dengan rata-rata mencapai nilai 70. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
minat atau semangat belajar siswa kelas XI IPA masih kurang. Dan guru cukup merasa bahwa siswa sudah memahami konsep dengan melihat
nilai latihan-latihan LKS siswa. Padahal masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, dan guru tidak mengetahui dimana letak kesulitan
yang siswa hadapi. Dan kemampuan psikomotor siswa juga tidak diperhatikan karena tidak melakukan praktikum di laboratorium.
c. Kuisioner siswa
Kuisioner dibagikan kepada siswa kelas XI IPA 1 sebanyak 34 siswa. Kuisioner ini memfokuskan pada kesulitan siswa dalam belajar
kimia dan respon siswa terhadap pembelajaran kimia yang diberikan oleh guru. Hasil kuisioner ini menunjukkan bahwa:
1 Sebanyak 33 siswa mengakui bahwa pelajaran kimia merupakan
mata pelajaran yang tidak mudah. 2
Sebanyak 18 siswa bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan dalam memahami materi.
3 Sebanyak 23 siswa yang mendengarkan dengan seksama ketika guru
menjelaskan. 4
Sebanyak 26 siswa mencatat penjelasan yang diterangkan oleh guru. 5
Sebanyak 19 siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
6 Sebanyak 16 siswa yang hadir tepat waktu saat pelajaran kimia.
7 Sebanyak 33 siswa yang mengikuti pelajaran kimia sampai selesai.
8 Sebanyak 31 siswa yang senang apabila pembelajaran kimia
dilakukan di laboratorium dengan melakukan percobaan. 9
Sebanyak 4 siswa melakukan praktikum bersama guru di laboratorium untuk menunjang psikomotor siswa.
10 Sebanyak 11 siswa yang mengulang kembali di rumah pelajaran
kimia yang telah dipelajari.
11 Sebanyak 16 siswa yang merasa waktu yang digunakan untuk
pelajaran kimia di sekolah sangat kurang. Dari hasil kuisioner tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajaran
kimia merupakan mata pelajaran yang tidak mudah. Tetapi masih banyak siswa yang tidak mau bertanya kepada guru saat mengalami
kesulitan dalam memahami materi. Hal ini juga didukung dengan masih banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru, tidak mencatat,
tidak mengerjakan tugas, tidak hadir tepat waktu, dan tidak mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari di rumah.
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata siswa senang apabila pembelajaran kimia dilakukan di laboratorium dengan melakukan
percobaan, tetapi hal ini jarang dilakukan. Sehingga guru sulit untuk melihat di mana letak kesulitan siswa. Dari analisis tersebut, peneliti
memandang perlu menerapkan assessment dalam pembelajaran kimia untuk dapat melihat kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi, sehingga
dapat memperbaiki di pembelajaran selanjutnya. Dengan penerapan assessment
ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap konsep kimia khususnya materi Kelarutan dan Hasilkali
Kelarutan.
2. Hasil tindakan