Adapun ciri – ciri motivasi kerja yang lain dapat dilihat dari : a. Tingkat absensi
Pegawai yang tingkat absensinya rendah menunjukkan bahwa pegawai dalam bekerja mempunyai motivasi kerja yang tinggi.
b. Tingkat produktivitas Kemampuan pegawai dalam menghasilkan barang dan pemenuhan target dari
perusahaan. c. Prestasi kerja
Pegawai mampu menghasilkan dan meningkatkan lebih banyak usaha dan prestasi yang lebih baik.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil bahwa individu yang mempunyai motivasi tinggi adalah individu yang menentukan secara wajar tujuannya, individu
senang pekerjaan dan berusaha untuk meningkatkan hasil, individu menyukai pekerjaan yang menantang yang dibebankan, individu suka belajar dari
pengalaman guna untuk meningkatkan keberhasilan.
E. Model - Model Motivasi
Menurut James, 2003:25-35 terdapat tiga model motivasi yaitu :
1. Model Tradisional
Asumsi 1.
Pekerjaan pasti tidak disukai oleh kebanyakan orang 2.
Apa yang mereka kerjakan kurang penting daripada apa yang mereka peroleh untuk mengerjakannya
Universitas Sumatera Utara
3. Beberapa ingin dapat menangani pekerjaan yang memerlukan kreativitas,
mengarahkan diri, atau mengendalikan diri. Kebijakan
1. Pemimpin harus mengawasi secara ketat dan mengendalikan bawahan
2. Pemimpin harus membagi pekerjaan menjadi operasi yang sederhana,
dilakukan berulang-ulang, mudah dipelajari 3.
Pemimpin harus menetapkan pekerjaan rutin dan prosedur secara rinci, dan memaksakan ini dengan lembut tetapi tegas.
Harapan 1.
Orang dapat tahan terhadap pekerjaan kalau gajinya lumayan dan atasannya adil
2. Bila tugas cukup sederhana dan orang dikendalikan dengan ketat, mereka
akan menghasilkan produk sesuai dengan standar
2. Model Hubungan Manusia
Asumsi 1.
Orang ingin merasa berguna dan penting 2.
Orang ingin menjadi dan dihargaisebagai individu 3.
Kebutuhan ini lebih penting daripada uang dalam memotivasi orang untuk bekerja.
Kebijakan 1.
Pemimpin harus membuat bawahan merasa berguna dan penting 2.
Pemimpin harus tetap member informasi kepada bawahan dan mendengarkan penolakan mereka terhadap rencananya
Universitas Sumatera Utara
3. Pemimpin harus member kesempatan bawahan untuk mengarahkan diri
dan mengendalikan pada hal-hal yang rutin.
Harapan 1.
Berbagi informasi dengan bawahan dan melibatkan mereka dalam keputusan rutin akan memuaskan kebutuhan dasar mereka untuk menjadi
dan merasa penting 2.
Memuaskan kebutuhan ini akan memperbaiki semangat dan mengurangi penolakan pada wewenang formal bawahan akan “bersedia bekerja sama”.
3. Model Sumber Daya Manusia
Asumsi 1.
Pekerjaan belum pasti tidak disukai. Orang ingin memberikan kontribusi bagi sasaran yang berarti pembentukannya telah mereka bantu
2. Kebanyakan orang dapat bekerja lebih kreatif, mengarahkan diri, dan
mengendalikan diri daripada yang dituntut oleh pekerjaan mereka saat ini Kebijakan
1. Pemimpin harus menggunakan sumber daya manusia yang kurang
dimanfaatkan 2.
Pemimpin harus menciptakan lingkungan tempat semua anggota dapat member kontribusi sampai batas kemampuan mereka
3. Pemimpin harus mendorong partisipasi penuh dalam hal-hal yang penting,
terus menerus memperluas pengarahan diri dan pengendalian diri.
Universitas Sumatera Utara
Harapan 1.
Memperluas pengaruh bawahan, pengarahan diri, dan pengendalian diri akan menyebabkan perbaikan langsung dalam efisiensi operasi
2. Kepuasan kerja mungkin diperbaiki sebagai “hasil sampingan” dari
bawahan menggunakan secara penuh sumber daya mereka.
F. Pengaruh Honorarium Terhadap Motivasi Kerja