Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan dengan sampel berjumlah 30 orang pada Bagian Gudang. Hal
ini dilakukan karena jumlah populasi pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco Medan tidak lebih dari 100 orang dan Bagian Gudang juga memiliki jumlah
karyawan yang absen paling banyak selain Bagian Produksi.
9. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan
secara objektif untuk beroleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
b. Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco. Adapun model
persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana : Y
= Prestasi Kerja
a =
Konstanta b
1
- b
3
= Koefisien Regresi Berganda
Universitas Sumatera Utara
X
1
= Konflik Kerja
X
2
= Beban Kerja
X
3
= Waktu Kerja
e =
Standart Error Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data dianalisis adalah sebagai berikut : a.
Uji Normalitas Uji normalitas adalah mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak Umar, 2008: 181. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati
normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat dilihat dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji kenormalan data juga
dilakukan dengan Uji Kolmogrov-Smirnov terhadap uji standar residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Uji Kolmogrov-Smirnov lebih
besar dari 5 , maka data tersebut berdistribusi normal. b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antarvariabel independen Umar, 2008:177. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
nilai Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan:
Universitas Sumatera Utara
Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius. Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif
antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008:182. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi
yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antar satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu
model regresi, dapat dilakukan dengan menggunakan Runs Test. Kaidah keputusan dari metode ini adalah menerima hipotesis nol, yaitu tidak terjadi
autokorelasi jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas 0.05 tingkat signifikan, α = 5. Cara lain untuk mendeteksi adanya autokorelasi juga dapat
dilakukan dengan melakukan Uji Breusch-Godfrey BG. Menurut metode ini suatu data tidak terkena autokorelasi jika koefisien parameter Auto Lag pada
tabel menunjukkan probabilitas signifikan diatas 0.05 tingkat signifikan, α =
5. d.
Uji Heterokedasitas Uji Heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap disebut heteroskedasitas Umar, 2008:179.
Universitas Sumatera Utara
Menganalisis data dalam pengujian asumsi klasik ini, peneliti menggunakan program software SPSS Statistic Package for the Social Science 17.00 for
windo ws.
2. Pengujian Hipotesis