Arus Kas Investasi dan Return Saham Arus Kas Pendanaan dan Return Saham Analisis Korelasi Ganda R

i

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Arus Kas Operasi dan Return Saham

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Standar Akuntansi Keuangan, 2007 : PSAK No.2. Arus kas operasi yang positif merupakan gambaran perusahaan yang nilai penerimaaan kasnya pendapatan melebihi dari pengeluaran kas beban. Penelitian mengenai arus kas operasi telah dilakukan sebelumnya oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 tentang Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earning, dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham. penelitiannya memberikan hasil bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.

2. Arus Kas Investasi dan Return Saham

Arus kas investasi adalah arus kas yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran dari aktivitas investasi perusahaan, seperti : pembelian aktiva berwujud dan tidak berwujud, penjualan aktiva berwujud dan tidak berwujud, dan sebagainya. Ninna Daniati dan Suhairi 2006 telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Return ii Saham Survey Pada Industry Textille di BEJ Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Agustus 2006. hasil penelitiannya adalah laporan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan industry textile.

3. Arus Kas Pendanaan dan Return Saham

Arus kas pendanaan adalah arus kas yang menggambarkan penerimaan dari emisi saham, pembayaran dividen kepada para pemegang saham, dan sebagainya. Irwin Lah Nidi Fitra 2007 meneliti mengenai Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham. Hasil penelitiannya adalah arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham.

4. Likuiditas dan Return Saham

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Ukuran untuk menghitung likuiditas yang masih digunakan sampai saat ini adalah current ratio dan quick ratio. Robert Libby, et.all, 2004 : 714. Penelitian tentang likuiditas telah dilakukan oleh Ariyadi Primandoko tentang Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Jakarta. Penelitannya memberikan hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham bank. iii

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 3.1 menunjukkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Gambar 3.1 Variabel independen dan variabel dependen Variable Dependen Hipotesis dari penelitian ini adalah : Ha 1 : Arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Ha 2 : Arus kas investasi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham Ha 3 : Arus kas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham Ha 4 : Likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Ha 5 : Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, likuiditas, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Arus kas operasi x 1 Arus kas investasi x 2 Arus kas pendanaan x 3 Likuiditas x 4 Return Saham iv BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis, umumnya merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari 4 variabel yaitu X 1 laporan arus kas dari aktivitas operasi, X 2 adalah laporan arus kas dari aktivitas investasi, X 3 adalah laporan arus kas dari aktivitas pendanaan, dan X 4 adalah likuiditas. Sedangkan variabel terikat y adalah return saham.

B. Metode Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan cara purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode dimana pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu yang dipandang mempunyai hubungan erat dengan ciri- ciri atau sifat populasi yang diketahui sebelumnya. Sudjana, 1996:55.

C. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : penelitian kepustakaan Library Research dengan mencari, mengumpulkan, membaca, memahami, v buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, dan lain-lain yang akan digunakan sebagai referensi untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan. Penelitian lingkungan yang digunakan adalah studi lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan dan pergerakan harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2004-2006.

D. Metode Analisis

Semua data yang diperoleh, didistribusikan, dianalisis, guna memperoleh kesimpulan. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari laporan arus kas dan laba bersih terhadap return saham, oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda. Bambang Suharjo, 2008:71. Persamaannya adalah sebagai berikut : Y = a + bx 1 + bx 2 + bx 3 + bx 4 + Dimana : Y = variabel return saham a = interception point bx 1 = variabel arus kas operasi bx 2 = variabel arus kas investasi bx 3 = variabel arus kas pendanaan bx 4 = variabel likuiditas = error vi Penulis melakukan beberapa pengujian diantaranya adalah : 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modul, dll. Dalam program SPSS digunakan juga ukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah normal atau tidak, selain ada beberapa pengujian untuk mengetahui normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Dwi Priyatno, 2008:50. 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisa menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dwi Priyatno, 2008:28. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu ketidaksamaan vii varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Dwi Priyatno, 2008 :41-42. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Dwi Priyatno, 2008:39. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik Autokorelasi. 4. Analisis Korelasi Ganda R Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 , …, X n terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, jika nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, juga sebaliknya. Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : 0.00 – 0.199 = sangat rendah 0.20 – 0.399 = rendah 0.40 – 0.599 = sedang viii 0.60 – 0.799 = kuat 0.80 – 1.000 = sangat kuat Dwi Priyatno, 2008:78. 5. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X 1 , X 2 , …X n secara parsial berpengaruh signifikan terhadap varaibel dependen Y. Dwi Priyatno, 2008:83. Langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah : a. Menentukan hipotesa Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara X 1 dengan Y Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara X 1 dengan Y b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5. c. Menentukan t hitung berdasarkan tabel d. Menentukan t tabel Dapat dicari dengan menggunakan Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv0,05, dflalu enter. e. Kriteria pengujian Ho diterima jika –t £ t hitung £ t tabel Ho ditolak jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel f. Membandingkan t hitung dengan t tabel g. Kesimpulan ix 6. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama Uji F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X 1 , X 2 , …X n secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Dwi Priyatno, 2008 : 81, atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikansi berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan. F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : R 2 K F hitung = 1-R 2 n-k-1 Keterangan = R 2 = koefisien determinasi n = Jumlah data atau kasus k = Jumlah variabel independen Dwi Priyatno, 2008 : 81. Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas secara bersama- sama terhadap return saham. x Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan likuiditas secara bersama-sama terhadap return saham. b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. c. Menentukan F hitung d. Menentukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, a = 5, df 1 jumlah variabel 1 = 4, dan df 2 n-k-1 e. Kriteria pengujian - Ho diterima bila F hitung £ F tabel - Ho diterima bila F hitung F tabel f. Membandingkan F hitung dengan F tabel g. Kesimpulan

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Arus kas dari aktivitas operasi a. Penerimaan kas dari aktivitasi operasional perusahaan b. Pengeluaran kas dari aktivitasi operasional perusahaan Arus kas dari aktivitas operasi diukur dari penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasional perusahaan pada satu periode, dengan rumus : xi Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas per saham = Jumlah lembar saham 2. Arus kas dari aktivitas investasi a. Penjualan property, pabrik, dan peralatan b. Penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain c. Penagihan pinjaman dari entitas lain d. Pembelian property, pabrik dan peralatan e. Pembelian sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain f. Pinjaman kepada entitas lain Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas per saham = Jumlah lembar saham 3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan a. Penerbitan sekuritas ekuitas b. Penerbitan hutang obligasi dan wesel c. Pembayaran deviden d. Penebusan hutang e. Pembelian kembali modal saham Arus kas dari aktivitas pembiayaan Arus kas per saham = Jumlah lembar saham Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan, 2004. 4. Likuiditas xii Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Frank J. Fabozzi dan Pamela P. Peterson, 2003:733. Likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan rasio lancar Current Ratio. Aset Lancar Rasio Lancar = Kewajiban Lancar Frank J. Fabozzi dan Pamela P. Peterson, 2003:733. 5. Return Saham Yaitu pengembalian yang diterima oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Return diperoleh dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan setiap publikasi laporan keuangan. Pt – Pt-1 Ri = Pt-1 Jogiyanto, 2003:10. xiii BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis data yang dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 13.0 yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui variabel-variabel mana yang mempunyai hubungan sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesa yang telah diajukan dengan model regresi berganda dengan menguji pengaruh variabel bebas Operasi, Investasi, Pendanaan, Likuiditas terhadap variabel terikat yaitu return saham. Berikut adalah data perusahaan yang dijadikan sampel penelitian : Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan No Nama Perusahaan Kode Emiten 1 PT. Alfa Retailindo, Tbk ALFA 2 PT. Hero, Tbk HERO 3 PT. Excelcomindo Pratama, Tbk EXCL 4 PT. Kalbe Farma, Tbk KLBF 5 PT. Berlian Laju Tanker, Tbk BLTA 6 PT. Berlina, Tbk BRNA 7 PT. Davomas Abadi, Tbk DAVO 8 PT. Matahari Putra Prima, Tbk MPPA 9 PT. Selamat Sempurna, Tbk SMSM 10 PT. Dynaplast, Tbk DYNA 11 PT. Evershine Textille, Tbk ESTI 12 PT. Gajah Tunggal, Tbk GJTL 13 PT. Intekeramik Alamasri Industri, Tbk IKAI 14 PT. Sumi Indokabel, Tbk IKBI 15 PT. Indal Alumunium Industry, Tbk INAI 16 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF 17 PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk RALS 18 PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk INTP 19 PT. Sepatu Bata, Tbk BATA 20 PT. Karwell Industri, Tbk KARW xiv 21 PT. Kabelindo Murni, Tbk KBLM 22 PT. Kedawung Sentra Industrial KDSI 23 PT. Lautan Luas, Tbk LTLS 24 PT. Mulia Industrindo, Tbk MLIA 25 PT. Mustika Ratu, Tbk MRAT 26 PT. Mayora Indah, Tbk MYOR 27 PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk TBMS 28 PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk PRAS 29 PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk RICY 30 PT. Suryamas Duta Makmur, Tbk SMDM

A. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, maximum, dan lain-lain. Dwi Priyatno, 2008:50. Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif perusahaan sampel. Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Opr 84 -2.18 -0.01 -0.5353 0.30212 Inv 84 -4,279.85 1.88 -351.4786 769.38294 Pendanaan 84 -3,733.62 0.71 -122.3991 544.37429 Likuiditas 84 -2.76 -0.01 -0.4673 0.41980 Return saham 84 0.00 6.38 0.3738 0.78426 Valid N listwise 84 Sumber : lampiran 8 Berdasarka tabel 4.2 diatas, hasil deskriptif statistik menunjukkan bahwa : 1. n = 84 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 30 sampel yaitu perusahaan manufaktur dan dagang dari berbagai kategori selama 3 tahun. xv 2. Arus Kas Operasi mempunyai mean atau rata-rata sebesar -0.5353 dan standar deviasi 0.30212 serta nilai maksimum -0.01 dan nilai minimum sebesar -2.18. 3. Arus Kas Investasi mempunyai mean atau rata-rata sebesar -351.4786 dan standar deviasi 769.38294 serta nilai maksimum 1.88 dan nilai minimum sebesar -4,279.85. 4. Arus Kas Pendanaan mempunyai mean atau rata-rata sebesar - 122.3991 dan standar deviasi 544.37429 serta nilai maksimum 0.71 dan nilai minimum sebesar -3,733.62. 5. Likuiditas mempunyai mean atau rata-rata sebesar -0.4673 dan standar deviasi 0.41980 serta nilai maksimum -0.01 dan nilai minimum sebesar -2.76. 6. Return Saham mempunyai mean atau rata-rata sebesar 0,3738 dan standar deviasi 0.78426 serta nilai maksimum 6.38 dan nilai minimum sebesar 0,00.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dwi Priyatno, 2008 : 50. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan menampilkan kurva P-P Plot. xvi Gambar 4.1 Kurva P Plot Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan data diolah atau pada gambar 4.1, diketahui bahwa grafik normal p-plot terlihat sebaran data dari Arus kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Likuiditas, serta Return saham berkumpul tidak jauh dari garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut terdistribusi dengan normal. Tabel 4.3 Uji Kolmogorov Smirnov Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Opr 0.186 84 0.000 0.764 84 0.000 Inv 0.323 84 0.000 0.476 84 0.000 Pendanaan 0.411 84 0.000 0.209 84 0.000 Likuiditas 0.137 84 0.001 0.827 84 0.000 Return saham 0.317 84 0.000 0.434 84 0.000 a. Lilliefors Significance Correction Lampiran 8 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xp e ct ed C u m P ro b Dependent Variable: Return saham Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual xvii Dari hasil uji kolmogorv diatas Tabel 4.3, pada kolom kolmogorov – smirnov , nilai signifikansi untuk masing-masing variabel x berada dibawah 0,05. Artinya data-data yang diolah berdistribusi dengan normal.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Heteroskedastisitas Berikut adalah hasil uji Heteroskedastisitas : Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. Constant 1.014 0.216 4.702 0.000 Opr 0.793 0.289 0.306 2.746 0.007 Inv 0.000 0.000 0.159 1.346 0.182 Pendanaan 0.000 0.000 0.070 0.613 0.542 1 Likuiditas 0.312 0.201 0.167 1.549 0.125 a. Dependent Variable: Return saham Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan analisis data tabel 4.3 dapat dilihat bahwa : a Nilai t hitung untuk arus kas operasi X 1 adalah 2,746, sedangkan t tabelnya adalah 1,988 didapat dari rumus excel yaitu =tinv0.05,90- 4-1enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas operasi berada dibawah 0,05. xviii b Nilai t hitung untuk arus kas investasi X 2 adalah 1,346, sedangkan t tabelnya adalah 1,988 didapat dari rumus excel yaitu =tinv0.05,90- 4-1enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas investasi berada diatas 0,05. c Nilai t hitung untuk arus kas pendanaan X 3 adalah 0,613, sedangkan t tabelnya adalah 1,988 didapat dari rumus excel yaitu =tinv0.05,90-4-1enter. Tingkat signifikansi untuk arus kas pendanaan berada diatas 0,05. d Nilai t hitung untuk likuiditas X 4 adalah 1,549, sedangkan t tabelnya adalah 1,988 didapat dari rumus excel yaitu =tinv0.05,90- 4-1enter. Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa ditemukan gejala heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Uji Multikolinearitas Untuk melihat ada tidaknya mulitkolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance value dan inflation factor VIF pada model regresi. Jika nilai tolerance value diatas 0,1 dan nilai VIF adalah dibawah 10 maka dianggap tidak terkena multikolinearitas. xix Berikut adalah hasil uji multikolinearitas : Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 1.014 0.216 4.702 0.000 Opr 0.793 0.289 0.306 2.746 0.007 0.902 1.109 Inv 0.000 0.000 0.159 1.346 0.182 0.799 1.251 Pendanaan 0.000 0.000 0.070 0.613 0.542 0.853 1.173 1 Likuiditas 0.312 0.201 0.167 1.549 0.125 0.961 1.040 a. Dependent Variable: Return saham Sumber : Lampiran 8 Dari hasil olah data lihat pada tabel 4.4, pada kolom collinearity statistics, menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , X 4 tidak terdapat data dengan nilai tolerance dibawah 0,1 dan nilai VIF di atas 10. Dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0.343 0.118 0.073 0.75508 2.101 a. Predictors: Constant, Likuiditas, Opr, Pendanaan, Inv b. Dependent Variable: Return saham. sumber : lampiran 8 Dari hasio output diatas tabel 4.6, diperoleh nilai 2,101 pada kolom Durbin Watson. Artinya bahwa asumsi tidak ada autokorelasi ditolak. Atau dengan kata lain ada autokorelasi. xx

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Berikut adalah hasil analisis regresi linear berganda.

1. Analisis Korelasi Ganda R

Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat dibawah ini : Tabel.4.7 Analisis Korelasi Ganda R Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0.343 0.118 0.073 0.75508 2.101 a. Predictors: Constant, Likuiditas, Opr, Pendanaan, Inv c. Dependent Variable: Return saham. sumber : lampiran 8 berdasarkan hasil analisis data tabel 4.5 didapatkan bahwa angka R sebesar 0,343 atau 34,3 . Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel independen arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, likuiditas dengan variabel dependen return saham adalah rendah yaitu hanya sebesar 34,3. Sedangkan sisanya 65,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk kedalam penelitian ini. xxi

2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial uji t