Analisis Keuangan Arus Kas Operasi dan Return Saham

42 besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Apabila kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. b. Capital gain loss, merupakan kenaikan penurunan harga suatu surat berharga saham atau obligasi, yang bisa memberikan keuntungan kerugian bagi investor. Disamping memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan tingkat risikko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen. Sehingga dari definisi diatas, dapat ditulis rumus : Ri = Pt – Pt-1 Pt-1 Ri = return saham pada hari t Pt = harga saham pada hari t Pt-1 = harga saham pada hari t-1 Jogiyanto, 2003:10.

9. Analisis Keuangan

Analisis keuangan financial analysismerupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. John J.Wild et.all., 2005:16. a. Laporan Arus Kas 43 Analisis arus kas cash flow analysis terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. John J.Wild. et.all, 2005:44. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laba earnings atau laba bersih net income mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat.

10. Bursa Efek Indonesia BEI

a. Sejarah Umum Bursa Efek Indonesia BEI

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda pada tahun 1912 di Batavia. Saat itu, pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah hadir sejak tahun 1912, akan tetapi perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal 44 mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabakan oleh beberapa faktor, seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada Republik Indonesia, dan berbagai kondisi lain. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut : 1 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda 2 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I 3 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya 4 Awal tahun 1939 : Karena isu politik Perang Dunia II Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup. 5 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II. 6 1952 : Bursa Efek di Jakarta di aktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman Lukman Wiradinata dan Menteri keuangan Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo. Instrumen yang diperdagangkan : Obligasi Pemerintah RI 1950. 45 7 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif. 8 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum. 9 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal. Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT.Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 10 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. 11 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 PAKD 87 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. 12 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat. 13 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia BPI mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek PPUE, sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. 14 Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 PAKDES 88 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go 46 public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. 15 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya BES mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. 16 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ. 17 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS Jakarta Automated Trading Systems. 18 10 Nov 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. 19 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 20 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. 21 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh remote trading. 22 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.

b. Pasar Modal

Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk 47 utang, ekuitas saham, instrumen derivative, maupun instrument lainnya. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:1. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misal pemerintah dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka panjang, sedangkan pasar uang money market merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Pasar uang dan pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan financial market. Instrumen keuangan yang diperdagangkan dipasar modal merupakan instrument jangka panjang lebih dari satu tahun seperti saham stock, obligasi bond, waran warrant, reksadana mutual fund, dan lain-lain. Sedangkan instrument ang diperdagangkan dipasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia SBI, Treasury bills, dan lain-lain. Struktur Pasar Modal Indonesia dapat dilihat seperti dibawah ini Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:33. Gambar 2.2 Struktur Pasar Modal di Indonesia MENTERI KEUANGAN BAPEPAM BURSA EFEK LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN LKP LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN LPP PERUSAHAAN EFEK - Penjamin Emisi - Perantara Pedagan Efek - Manajer Investasi Profesi Penunjang - Akuntan - Konsultan Hukum - Penilai - Notaris Lembaga Penunjang - Biro Administrasi Efek - Bank Kustodian - Wali Amanat - Penasihat Investasi - Pemeringkat Efek Emiten Perusahaan Publik Reksa dana 48

c. Bursa Efek

Bursa Efek adalah lembaga perusahaan yang menyelenggarakan menyediakan fasilitas sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaanperorangan yang terlibat dalam tujuan perdagangan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat dibursa efek. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006 : 41. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI. Tugas Bursa Efek adalah : 1 Menyediakan sarana perdagangan efek 2 Mengupayakan likuiditas instrument, yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual 3 Memperluas informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat 4 Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan 5 Menciptakan intrumen dan jasa baru. Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:42. Go public merupakan sarana pendanaan usaha melalui pasar modal, yaitu dapat berupa penawaran umum saham maupun penawaran umum obligasi. Perbedaan antara perusahaan tidak go public dengan perusahaan go public adalah : 49 Tabel 2.2 Perbedaan Antara Perusahaan Tidak Go Public dengan Perusahaan Go Public 1 Persyaratan pengungkapan minimum minimum disclosure requirements Tidak mutlak Mutlak ditaati 2 Jumlah pemegang saham Biasanya terbatas Lebih dari 300 orang 3 Kewajiban menyampaikan laporan regular maupun insidentil Tidak mutlak Mutlak 4 Pemisahan antara pemilik dan manajemen Bukan merupakan kebutuhan mendesak Merupakan kebutuhan 5 Pergantian kepemilikan saham Rendah Tinggi Djiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006:56.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Irwin Lah Nidi Fitra 2007 menunjukkan hasil laporan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perdagangan saham, sedangkan laporan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perdagangan saham. Sedangkan Pradhono dan Yulius 2004 dalam penelitiannya membuktikan bahwa laba earnings dan laporan arus kas dari aktivitas operasi memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yarnest 2002. Hasil penelitiannya 50 memberikan hasil bahwa Earning Per Share EPS tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Riska Sucilowati 2009 menunjukkan hasil bahwa laba earnings tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Januar Eko Prasetio 2003 memberikan hasil bahwa laba dan laporan arus kas berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian mengenai likuiditas telah dilakukan sebelumnya oleh Ariyadi Primandoko 2005 mengenai Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitiannya menunjukkan hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. Ninna Daniati dan Suhairi melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Investasi, Laba Kotor, dan Size Perusahaan. Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh antara laporan arus kas dari aktivitas investasi terhadap expected return saham. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji bagaimana pengaruh laporan arus kas dan laba bersih terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 51 Tabel.2.3 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Metotdologi Penelitian Hasil Penelitian Januar Eko Prasetyo 2003 Analisis Pengaruh Interaksi Laba Dengan Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham Jurnal Vol.6 No.1 Februari 2003 X : EPS, Operasi, Invest, Pendanaan Y : Return saham Sampel : perusahaan manufaktur, Analisis : regresi berganda Variabel interaksi laba dengan laporan arus kas berpengaruh positif terhadap return saham Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earning, dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.6 No.2 November 2004 X : EVA, EPS, Arus kas Operasi Y : Return saham Sampel : perusahaan manufaktur, Analisis : regresi berganda EVA dan Residual income tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan earning dan aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham. Yarnest Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan EPS, EVA, ROA Perusahaan Terhadap Return Saham X : EPS, EVA, ROA Y : Return saham EPS, EVA, dan ROA secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham Ninna Daniati dan Suhairi 2006 Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham Survey Pada Industry Textille di BEJ Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang Agustus 2006 X : Laporan arus kas, Laba kotor, Size perusahaan Y : Return saham Sampel : industry tekstil Analisis : Regresi berganda Aru kas dari aktivitas investasi, laba kotor, dan size perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan aktivitas operasi tidak berpengaruh positif terhadap return saham IG.K.A. Ulupui Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ X likuiditas, leverage, profitabilitas . Y return saham Sampel : Perusahaan makanan dan minuman tahun 1999- 2005, teknik analisis : model estimasi Rasio leverage berpengaruh positif terhadap return saham, rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap return saham, dan rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham 52 Tabel.2.3 Penelitian Terdahulu lanjutan Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Metotdologi Penelitian Hasil Penelitian Haryanto dan Toto Sugiharto 2003 Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di BEJ Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.3 Jilid 8 Tahun 2003 X profitabilitas dan Y Harga saham Analisis Regresi dan Korelasi, data laporan keuangan tahun 2000- 2001 industri minuman Profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham Noer Sasongko dan Nila Wulandari 2006 Pengaruh EVA dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Empirika, Vol.19 No.1, Juni 2006 X : ROA, ROE, ROS, EPS, EVA Y : harga saham Sampel : perusahaan manufaktur tahun 2001- 2002, Earning berpengaruh terhadap harga saham sedangkan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham Irwin Lah Nidi Fitra 2007 Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham 2007 X : Laporan arus kas Y : Volume Perdagangan saham Sampel : perusahaan manufaktur tahun 2001- 2002 Analisis : regresi berganda Aktivitas operasi dan pendanaan berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham, sedang aktivitas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham Ariyadi Primandoko 2005 Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Jakarta X likuiditas dan profitabilitas , Y return saham Sampel : bank tahun 2002- 2003, teknik analisis : regresi Likuiditas dan profitabilitas berpengaruh terhadap return saham i

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Arus Kas Operasi dan Return Saham

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Standar Akuntansi Keuangan, 2007 : PSAK No.2. Arus kas operasi yang positif merupakan gambaran perusahaan yang nilai penerimaaan kasnya pendapatan melebihi dari pengeluaran kas beban. Penelitian mengenai arus kas operasi telah dilakukan sebelumnya oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 tentang Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earning, dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham. penelitiannya memberikan hasil bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.

2. Arus Kas Investasi dan Return Saham