Konsep Balita TINJAUAN PUSTAKA

merupakan salah satu factor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan atau pengetahuan yang baik, maka orang tua dapat mengasuh anaknya dengan cara yang baik, serta mengetahui bagaimana menjaga kesehatan anaknya. 3. Status gizi Bayi yang mendapat asupan gizi yang seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya akan memperoleh energy yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan nutrien tertinggi per kg berat badan dalam siklus daur kehidupan adalah masa bayi dan anak- anak, dimana kecepatan tertinggi dalam pertumbuhan dan metabolisme terjadi pada masa ini Hidayat, 2008. Dukungan gizi sangat berarti, karena dengan gizi yang sesuai kebutuhan, pertumbuhan fisik dan perkembangan dini dapat membentuk dasar kehidupan yang sehat dan produktif. Imaturitas dari organ-organ tubuh dan kemampuan dalam mencerna dan menyerap nutrient dari ASI serta prilaku makan yang berkembang tahap demi tahap mengharuskan masukan gizi yang sangat diperhatikan Kusharisupeni, 2010 . 4. Faktor hormonal Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain hormone somatrotopin, hormone tiroid dan glukotiroid. Menurut Sediaoetomo 2000 terdapat dua fase pertumbuhan cepat growth spurdt pada pola pertumbuhan seseorang, yaitu periode bayi dan balita serta periode remaja. Terutama pada fase pertumbuhan cepat, kebutuhan zat gizi akan meningkat dengan pesat. Sehingga, suatu kondisi defisiensi pada fase ini akan sagat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. 4. Tahapan Tumbuh Kembang Balita Tahapan tumbuh kembang anak dimulai dari bayi 0-11bulan, toddler 1-3 tahun, usia prasekolah 3-5 tahun,usia sekolah dan remaja Hidayat, 2008. 5. Balita Perkembangan seorang anak secara umum digambarkan melalui beberapa periode, salah satunya yaitu periode Bawah Lima Tahun BALITA yang merupakan salah satu periode manusia setelah bayi dan sebelum anak-anak awal. Rentang usia balita dimulai dari 1 sampai 5 tahun. Periode usia ini disebut juga periode usia prasekolah. Periode ini adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya Djaeni, 2000.

C. Gizi

1. Pengertian Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, peyimpanan, metabolise dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi Supriasa, 2002. 2. Status Gizi Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bantuk variable tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentu variable terrtentu. Contoh: KEP merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran energy dan didalam tubuh seseorang Supriasa, 2001. Sedangkan menurut Suhardjo 2003, status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri. 3. Gizi Buruk Gizi buruk adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi Supariasa, 2001. Gizi buruk adalah keadaan di mana asupan zat gizi sangat kurang dari kebutuhan tubuh. Umumnya gizi buruk ini di derita oleh balita karena pada usia tersebut terjadi peningkatan energi yang sangat tajam dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi virus atau bakteri Almatsier, 2003. Sedangkan Gizi buruk menurut Depkes 2003 adalah keadaan kurang gizi yag disebabkan karena kurangnya asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. 1. Klasifikasi gizi buruk Ada empat bentuk malnutrisi menurut Supriasa 2002 yaitu; 1 Under nutrition: kekurangan konsumsi pangan secara relative atau absolute untuk periode tertentu. 2 Specific Deficiency: kekurangan zat gizi tertentu. Misalnya: kekurangan vitamin A, yodium, fe, dan lain-lain. 3 Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu. Misalnya penyerapan gizi yang buruk atau kehilangan gizi secara berlebihan. 4 Imbalance : karena disporposi zat gizi, misal: kolestrol terjadi karena tidak seimbangnya LDL low density lipoprotein, HDL high dendity lipoprotein, VLDL very low density lipoprotein. 2. Tanda Gejala Umum Balita Menderita Gizi Buruk Tanda-tanda klinis gizi buruk adalah badan menjadi kurus, jaringan lemak mulai terasa lunak dan otot-otot tidak kencang dan ini biasanya tampak bila paha bagian dalam saat diraba. Penyusutan otot mulai terlihat pada bagian lengan atas serta bahu bagian atas dan belakang. Biasanya disertai dengan keadaan perut yang membesar buncit. Bayi menjadi kurang responsive dan mengarah kepada apatis, serta perkembangan kepandaian lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang normal Muchtadi 2002. Menurut Supriasa 2002 pada balita yang mengalami malnutrisi pada pemeriksaan fisik terdapat tanda : 1 Rambut Rambut kusam, kering, tipis dan jarang, dan mudah putuskurang kuat. 2 Wajah Pucat atau penurunan pigmentasi, moon face wajah seperti bulan, pengeringan selaput mata dan flek hitam dibawah mata. Terdapat jaringan parus sekitar sudut bibir, serta adanya gusi yang mudah berdarah. 3 Kelenjar Pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar tiroid, sedangkan menurut Depkes RI 1999, tanda- tanda klinis penderita malnutrisi yaitu; anak tampak sangat kurus, cengeng, rewel, kadang apatis, kulit kering, jaringan lemak subkutis sangat sedikit, rambut kusam dan mudah putus, pandangan mata anak nampak sayu, dan sering disertai infeksi anemi dan diare. 3. Faktor Penyebab Gizi Buruk

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MOJOGEDANG II Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

1 3 19

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 6 15

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAUH PADANG TAHUN 2008.

0 0 12

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode005

0 0 3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Gizi Pada Ibu Balita Gizi Buruk

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENRANA KABUPATEN MAROS

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGOTOTO KECAMATAN METRO KIBANG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 0 10

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO

0 0 25

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU

0 0 117

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KEBONG KABUPATEN SINTANG

1 1 169