Sarana dan Prasarana Penjas Adaptif ABK Guru

27 atau kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam suatu periode tertentu. Memprediksi prestasi peserta didik dapat menggunakan standar penilaian acuan maupun norma. 4. Mengukur Kemajuan Siswa Prestasi Bagi guru pendidikan jasmani adaotif,salah satu tujuan paling penting dari tes dan pengukuran adalah untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Dengan tes dan pengukuran guru Penjas Adaptif dapat melihat perubahan-perubahan dalam penampilanprestasi peserta didik setelah tes akhir dilakukan, dibandingkan dengan hasil tes awal, sebelum pembelajaran dilakukan.

i. Sarana dan Prasarana Penjas Adaptif ABK

Sarana dan prasarana yang layak akan sangat membantu guru dalam menyelenggarakan program pendidikan olahraga adaptif di sekolah. Kebutuhan sarana prasarana bagi program pendidikan olahraga adaptif dapat bervariasi sesuai dengan kondisi ketunaan peserta didik yang dilayani. Sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada maka sarana dan prasarana dibedakan untuk SD, SMP dan SMA. Adapun sarana dan prasarana pendidikan jasmani adalah sebagai beterikut: papan luncur, tapal kuda, tenis meja, tenis, bulutangkis, matras, tingkat, simpai, bola, tali lompat, balok keseimbangan, palang-palang, palang sejajar, alat latih bunyi ritmis, 28 buku medicnic, gada-gada, barbell, sepatu pemberat, kaca cermin tiga arah, kalifer lingkaran badan, dan metronome Herry Koesyanto, 2000: 67.

j. Guru

Keberhasilan belajar siswa berkebutuhan khusus akan lebih memadai apabila guru menerapkan peran bimbingan dalam belajar mengajar, yang berupa fasilitatif bagi perkembangan kepribadian siswa berkebutuhan khususnya, serta upaya bimbingan lain untuk membimbing siswa berkebutuhan khusus menentukan tujuan yang hendak dicapainya, membimbing siswa berkebutuhan khusus dalam menilai keberhangkutsilannya dalam mencapai tujuan. Menurut Agus Maryadi 2007: 112-113, keseluruhan kompetensi guru PLB itu tampak dalam perilaku yang nyata performance dari guru yang bersangkutan sebagai tanggung jawab etika dan moral profesinya. Perilaku nyata yang dilakukannya didasarkan pada berbagai unsur pendukung lainnya, sebagai berikut: 1 Penguasaan bahan pengajaran yang akan disajikan dalam proses belajar-mengajar. 2 Penguasaan dan penghayatan landasan professional guru. Unsur ini meliputi penguasaan an penghayatan mengenai filsafat, landasan pendidikan dan landasan pemahaman individu anak didikanya. 29 3 Penguasaan dan pemanfaatan proses-proses yang diperlukan dalam penyajian bahan pengajaran secara tepat. Unsur ini berkaitan dengan metodologi pengajaran. 4 Penyesuaian interaksional yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kemampuan serta keadaan siswa berkebutuhan khusus, dan situasi interaksi belajar mengajar. 5 Kepribadian yang memperliatkan internalisasi sikap, perasaan, dan lain-lain yang diharapkan dari seorang guru. Jika perilaku guru sudah semaki matang maka pelaksanaan bimbingan untuk anak berkebutuhan akan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh guru.

3. Hakikat Anak Berkebutuhan Khusus