Ciri-Ciri Belajar Mandiri Konsep Belajar Mandiri

13 d. Memilih dan menerapkan taktik dan strategi pembelajaran yang tepat. e. Mengevaluasi hasil belajar. Berdasarkan poin-poin dalam proses belajar mandiri tersebut dapat diambil pengertian bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan yang meniadakan kegiatan belajar yang pasif sehingga peserta didik aktif dalam kontruksi pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Hermann Holstein 1987: 9 bahwa dalam belajar mandiri sikap pengajar membuka kesempatan bagi para pelajar untuk mendapat gerak atau ruang kerja seluas-luasnya dalam cara serta waktu kerjanya, ditandai dengan tidak menonjolnya peran pengajar di dalam kelas. Proses itu didukung oleh komunikasi dan dialog antara pendidik dan peserta didik. Maka belajar mandiri dalam penerapan metodenya pada prinsipnya harus fokus pada perencanaan tindakan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif dan partisipatif dalam kontruksi pengetahuan yang didorong oleh motif untuk mengembangkan diri dan keterampilan serta menguasai kompetensi dalam proses belajar yang didukung oleh komunikasi dan dialog antara pendidik dan peserta didik.

2. Ciri-Ciri Belajar Mandiri

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif dan partisipatif dalam konstruksi pengetahuan yang didorong oleh motif untuk mengembangkan diri dan keterampilan serta kompetensi dalam proses belajar 14 yang didukung oleh komunikasi dan dialog antara pendidik dan peserta didik. Menurut Deni Hardianto dan Isniatun Munawaroh 2015 :19, pembelajar yang mempunyai kemampuan belajar mandiri dicirikan oleh beberapa faktor, yakni sebagai berikut: a. Mempunyai inisiatif, kemandirian, dan persistensi dalam belajar. b. Bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri, dengan memandang masalah sebagai tantangan, bukan hambatan. c. Berdisiplin dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar. d. Memiliki keinginan yang kuat untuk belajar atau melakukan perubahan serta memiliki rasa percaya dirinya tinggi. e. Mampu mengatur waktu, mengatur kecepatan belajar, dan rencana penyelesaian tugas. f. Senang belajar dan berkecenderungan untuk memenuhi target yang telah direncanakan. Haris Mudjiman 2009: 8 menjelaskan bahwa seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh motif yang mendorongnya belajar, bukan oleh kenampakan fisik kegiatan belajarnya. Seseorang yang secara fisik sedang belajar sendirian, belajar kelompok, atau bahkan belajar klasikal dalam kelas tradisional belum tentu dalam keadaan belajar mandiri. Hal ini disebabkan karena motif yang mendorong kegiatan belajarnya. Jika kegiatan belajarnya adalah motif untuk 15 menguasai sesuatu kompetensi yang ia inginkan, maka ia sedang menjalankan belajar mandiri. Hal ini didukung oleh pernyataan yang diungkapkan oleh Martinis Yamin 2013: 103 bahwa belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan. Selain itu, ciri-ciri kemandirian dijelaskan Martinis Yamin 2013: 106 sebagai berikut: a. Adanya masalah yang menarik dan bermakna bagi peserta didik untuk dicari jawabannya. b. Guru meminta pendapatketerampilan peserta didik, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk aktif, kreatif, dinamis, dan idealis sebagai hasil dari belajar mandiri. c. Guru membimbing dan melatih peserta didik sesuai dengan jenjang satuan pendidikan yang dihadapinya. d. Memberikan perhatian dan penghargaan pada peserta didik. Malcom Knowles memaparkan ciri-ciri belajar mandiri atau menyebutnya self-directed learning 1975: 17-21 adalah sebagai berikut: a. Individuals take initiative and responsibility for learning. b. Individuals select, manage, and assess their own learning activities. c. Motivation and volition are critical. d. Independence in setting goals and defining what is worthwhile to learn. e. Teachers provide scaffolding, mentoring, advising. f. Peers provide collaboration. 16 Pemaparan tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri atau self-directed learning memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Seorang individu harus mengambil inisiatif dan tanggungjawab untuk belajar. b. Seorang individu harus memilih, mengelola, dan menilai kegiatan belajar mereka sendiri. c. Motivasi dan kemauan menjadi hal yang sangat penting. d. Kebebasan untuk mengatur tujuan dan mendefinisikan apa yang berharga dalam belajar. e. Guru berperan sebagai perancah, mentor, dan peran dalam menasehati. f. Dalam kelompok belajar memfasilitasi interaksi. Berdasarkan penjelasan ciri-ciri yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari belajar mandiri adalah sebagai berikut. a. Kegiatan belajar merupakan kegiatan belajar aktif yang memungkinkan adanya ruang bagi seorang individu untuk memiliki inisiatif, persistensi, dan kreatif dalam kegiatan belajar. b. Adanya motivasi yang kuat untuk menguasai suatu kompetensi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. 17 c. Tujuan belajar hingga evaluasi belajar semua dikelola sendiri sehingga memungkinkan tumbuhnya sikap tanggung jawab, manajemen waktu yang baik, dan disiplin dalam belajar. d. Guru berperan dalam memberikan pengetahuan dasar yang membangun, mentor, dan penasehat.

3. Batasan Konsep Belajar Mandiri