Pengertian Belajar Mandiri Konsep Belajar Mandiri

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Belajar Mandiri

1. Pengertian Belajar Mandiri

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki sebagai bagian dari capaian tujuan belajar Haris Mudjiman, 2011: 1. Kegiatan belajar mandiri lebih ditandai oleh motif yang mendorongnya belajar. Motif pembelajar ini merupakan motif untuk menguasai suatu kompetensi. Hal ini dapat diketahui dalam intensitas kegiatan belajar yang dilakukan, yakni menjalankan belajar aktif. Kegiatan belajar aktif ini dijalankan bersamaan dengan paradigma konstruktivisme sebagai landasan konsep. Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri dan keterampilan dengan cara tersendiri Martinis Yamin, 2013: 102. Cara tersendiri yang dimaksud bukan berarti kegiatan belajar dilaksanakan sendiri, namun yang terpenting dalam belajar mandiri adalah bagaimana meningkatkan kemauan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga peserta didik tidak tergantung pada guru, pembelajarinstruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Oleh karena itu belajar mandiri membutuhkan motivasi, 12 keuletan, keseriusan, kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan, dan keingin tahuan untuk berkembang dan maju dalam pengetahuan. Malcom Knowles menyebutkan belajar mandiri dengan istilah self- directed learning. Malcom Knowles 1975:18 mendeskripsikan self-directed learning sebagai berikut. Self-directed learning describes a process ini which individuals take the initiative, with or without the help of others, in diagnosing their learning needs, formulating learning goals, indentifying human and material resources for learning, choosing and implementing appropriate learning strategies, and evaluating learning outcomes. Senada dengan yang disampaikan Malcom Knowles, Skiff dan Beckendorf P. W. Conradie, 2014: 254 juga mendefinisikan self-directed learning sebagai berikut. Self-directed learning as the process of identifying learning needs, planning learning goals, discovering learning resources, implement required learning tactics and strategies, and subsequently evaluate learning outcomes. Dari terjemahan bahasa Indonesia, kedua pengertian tersebut dapat disimpukan bahwa self –directed learning merupakan proses dimana seorang individu dapat mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam beberapa hal dalam proses belajar mereka, yang terdiri dari: a. Mendiagnosa kebutuhan belajar mereka. b. Merumuskan tujuan belajar. c. Mengidentifikasi sumber daya manusia dan material yang digunakan sebagai sumber belajar mereka. 13 d. Memilih dan menerapkan taktik dan strategi pembelajaran yang tepat. e. Mengevaluasi hasil belajar. Berdasarkan poin-poin dalam proses belajar mandiri tersebut dapat diambil pengertian bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan yang meniadakan kegiatan belajar yang pasif sehingga peserta didik aktif dalam kontruksi pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Hermann Holstein 1987: 9 bahwa dalam belajar mandiri sikap pengajar membuka kesempatan bagi para pelajar untuk mendapat gerak atau ruang kerja seluas-luasnya dalam cara serta waktu kerjanya, ditandai dengan tidak menonjolnya peran pengajar di dalam kelas. Proses itu didukung oleh komunikasi dan dialog antara pendidik dan peserta didik. Maka belajar mandiri dalam penerapan metodenya pada prinsipnya harus fokus pada perencanaan tindakan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif dan partisipatif dalam kontruksi pengetahuan yang didorong oleh motif untuk mengembangkan diri dan keterampilan serta menguasai kompetensi dalam proses belajar yang didukung oleh komunikasi dan dialog antara pendidik dan peserta didik.

2. Ciri-Ciri Belajar Mandiri