PEMBINAAN PENGAWASAN himpunan peraturan perundangan kesetan dan kesehatan kerja

63 dari 108 Pasal 171 Pekerjaburuh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat 1, Pasal 160 ayat 3, dan Pasal 162, dan pekerjaburuh yang bersangkutan tidak dapat menerima pemutusan hubungan kerja tersebut, maka pekerjaburuh dapat mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam waktu paling lama 1 satu tahun sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan kerjanya. Pasal 172 Pekerjaburuh yang mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 dua belas bulan dapat mengajukan pemutusan hubungan kerja dan diberikan uang pesangon 2 dua kali ketentuan Pasal 156 ayat 2, uang penghargaan masa kerja 2 dua kali ketentuan Pasal 156 ayat 3, dan uang pengganti hak 1 satu kali ketentuan Pasal 156 ayat 4.

BAB XIII PEMBINAAN

Pasal 173 1 Pemerintah melakukan pembinaan terhadap unsur-unsur dan kegiatan yang berhubungan dengan ketena-gakerjaan. 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dapat mengikut-sertakan organisasi pengusaha, seri-kat pekerjaserikat buruh, dan organisasi profesi terkait. 3 Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dan ayat 2, dilaksanakan secara terpadu dan terko-ordinasi. Pasal 174 Dalam rangka pembinaan ketenagakerjaan, pemerintah, organisasi peng-usaha, serikat pekerjaserikat buruh dan organisasi profesi terkait dapat melakukan kerja sama internasional di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 64 dari 108 Pasal 175 1 Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang telah berjasa dalam pem-binaan ketenagakerjaan. 2 Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diberikan dalam bentuk piagam, uang, danatau bentuk lainnya.

BAB XIV PENGAWASAN

Pasal 176 Pengawasan ketenagakerjaan dilakukan oleh pegawai pengawas ketenaga-kerjaan yang mempunyai kompetensi dan independen guna menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Pasal 177 Pegawai pengawas ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176 ditetapkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Pasal 178 1 Pengawasan ketenagakerjaan dilaksanakan oleh unit kerja tersendiri pada instansi yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan pada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatenkota. 2 Pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan Keputu-san Presiden. Pasal 179 1 Unit kerja pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 pada pemerintah provin-si dan pemerintah kabupatenkota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan kepada Menteri. 2 Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Men-teri. 65 dari 108 Pasal 180 Ketentuan mengenai persyaratan penunjukan, hak dan kewajiban, serta wewenang pegawai pengawas ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 181 Pegawai pengawas ketenagakerjaan dalam melaksanakan tugasnya sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 176 wajib : a. merahasiakan segala sesuatu yang menurut sifatnya patut dirahasiakan; b. tidak menyalahgunakan kewenangannya.

BAB XV PENYIDIKAN