KETENTUAN PIDANA KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP

11 dari 15

BAB IV KETENTUAN PIDANA

Pasal 25 Pengurus yang tidak mentaati ketentuan tersebut pasal 24 diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 tiga bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- Seratus ribu rupiah sesuai dengan pasal 15 ayat 2 dan 3 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26 Alat pemadam api ringan yang sudah dipakai atau digunakan sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan, pengurus diwajibkan memenuhi ketentuan peraturan ini dalam waktu satu tahun sejak berlakunya Peraturan ini.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27 peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 14 April 1980 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA ttd. HARUN ZAIN 12 dari 15 LAMPIRAN 1 : TANDA UNTUK MENYATAKAN TEMPAT ALAT PEMADAM API RINGAN YANG DIPASANG PADA DINDING CATATAN: 1. Segi tiga sama sisi dengan warna dasar merah. 2. Ukuran sisi 35 cm. 3. Tinggi huruf 3 cm. berwarna putih. 4. Tinggi tanda panah 7,5 cm warna putih ALAT PEMADAM API 35 CM 35 CM MERAH 7,5 CM 13 dari 15 TANDA UNTUK MENYATAKAN TEMPAT ALAT PEMADAM YANG DIPASANG PADA TIANG KOLOM TIANG KOLOM A. bentuk segi empat b. bentuk lingkaran CATATAN: 1. Warna dasar tanda pemasangan merah. 2. Lebar BAN pada kolom 20 cm sekitar kolom 20 c m 12 5 c m merah PER. 04MEN1980 14 dari 15 Lampiran 2 KEBAKARAN DAN JENIS ALAT PEMADAM API RINGAN KEBAKARAN ALAT PEMADAM API RINGAN YANG HARUS DIPAKAI PADA MULA KEBAKARAN 1 2 3 4 5 6 7 8 2 3 TEPUNG GOLONGAN BAHAN YANG TERBAKAR AIR 9 liter BUSA 9 liter TETRACHLOOR KOOLSTOP CHLOORBROOM METHAAN I liter KARBON D1OKSIDA P + PK 12 kg PG 4 12kg PM 5 12kg B.C.F. 6 HALC 1,4kg 1. Kebakaran pada permukaan bahan seperti: KAYU, KERTAS, TEKSTIL, dsb. V V X X X 1 V V Dikombinasikan Dengan air X V 2. Kebakaran sampai bagian dalam dan bahan seperti: KAYU, MAJUN, ARANG BATU dsb. V X X X X X X X 3. Kebakaran dan BARANG-BARANG YANG JARANG TERDAPAT DAN BERHARGA yang berada di musium-musium, arsip-arsip, koleksi- koleksi dsb. XX 6 XX XX X X X 1 V V X V A BAHAN PADAT KECUALI LOGAM 4. Kebakaran dan bahan-bahan yang pada pemanasan gampang mengurai seperti KARET BUSA, dan PLASTIK BUSA dsb. V X X X X X X X X 1 Kebakaran dari Bensin, Bensol, Cat, Tir, Lak, Aspal, Gemuk, Minyak dan sebagianya Yang tidak dapat bercampur dengan air X X X 7 V V X X X 1 X 2 Kebakaran dan Alkohol dan sebangsanya yang dapat melarut dalam air bercampur dalam air X X V X X X 1 X 3 Gas yang mengalir X X V X X X 1 V X V B BAHAN CAIR DAN GAS 4 Bahan-bahan yang dengan air membentuk gas yang dapat terbakar sepcrti : KARBID, POSFIT dsb. X X X X X X V X X X 1 V X V C APARAT-APARAT LISTRIK BERTEGANGAN BERSPANING Panil Penghubung, Peti Penghubung, Sentral Telepon, Transformator dab. X X X X X X X X X 1 V Tidak Untuk instalaasi Hubungan Tidak Untuk instalaasi Hubungan X D LOGAM Magnesium, Natrium, Kalsium, Aluminium X X X X X X X X X X X X X X X X Keterangan : = Baik sekali = Baik V = Dapat dipakai X = Tidak dapat dipakai XX = Merusak X XX = berbahaya 1 Jangan dipakai dalam ruangan kecil yang tertutup dalam mans berada orang2 2 P dasar Natriumbikarbonat 3 PK dasar garam alkali 4 PG tepung pemadam 5 PM untuk kebakaran logam 6 Bagi barangnya sendiri mungkin merusak 7 Berbahaya karena cairannya memuncratkan bahan2 yang mudah terbakar meluas. 8. Jenis Halon Bromotnfluoramethana Bromochlorodifluoremethana Carbon Dioxida Dibromodifluorosmenthana Chlorobromomethana Carbon Tetrachlorida Methyl bromide Formula BrF3B.T.M CbrCLf2B.C.F CO2 CBr2F2 CH2BrCI CCL4 CH3Br Halon No. 1301 1211 - 1202 1011 104 1001 15 dari 15 Lampiran 3. JANGKA WAKTU UNTUK PEMERIKSAAN PENGISIAN KEMBALI DAN PERCOBAAN TEKAN Jenis alat pemadam api ringan Pemeriksaan Jarak waktu pengisian kembali tahun Jarak waktu percobaan tekan tahun Air Asam Soda A 1 5 Tabung Gas A dan B 5 5 Gas yang dipadatkan A 5 5 Busa Kimia A 1 5 Tabung Gas Cairan busa yang di campur terlebih dahulu A dan B 2 5 Tabung cairan busa yang dilak A dan B 5 5 Tepung kering Dry Chemical Tabung Gas A dan B 2 5 Gas yang dipadatkan A 5 5 Carbon Dioksida CO 2 A Lihat Pasal 15 Ayat 4 Halogenated hydrokarbon Tabung gas A dan B 3 5 Gas yang dipadatkan A 5 5 A = Pemeriksaan 6 bulan sekali sesuai dengan ketentuan pasal 12. B = Adalah pemeriksaan 12 bulan sekali sesuai dengan ketentuan pasal 13. = Pada alat pemadam api ringan dan jenis botol yang dipecahkan tidak perlu selalu mengganti asamnya dengan syarat bahwa derajat kesamaan isi botol masih memenuhi syarat, namun botol tersebut harus dicek terhadap adanya retak-retak. 1 dari 7 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01MEN1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : a. bahwa penyakit akibat kerja berat bertalian dengan kemajuan teknologi sehingga pengetahuan tentang penyakit-penyakit tersebut perlu dikembangankan antara lain dengan pemilikan data yang lengkap; b. bahwa “untuk melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja terhadap pengaruh akibat kerja, perlu adanya tindakan pencegahan lebih lanjut; c. bahwa penyakit akibat kerja yang diderita oleh tenaga kerja merupakan suatu kecelakaan yang harus dilaporkan. Mengingat : 1. Undang-undang No. 14 tahun 1964; 2. Undang-undang No. 2 tahun 1951; 3. Undang-undang No. 1 tahun 1970; 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per. 02Men1980 M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG KEWAJIBAN MELAPORKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA. Pasal 1 Yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini dengan: a. Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. 2 dari 7 b. Pengurus adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin langsung suatu kegiatan kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. c. Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah dokter atau pegawai yang berkeahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. d. Dokter ialah dokter sebagaimana dimaksud dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02Men1980. Pasal 2 1 Apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 02Men1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan Badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat. 2 Penyakit akibat kerja yang wajib dilaporkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 3 1 Laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 harus dilakukan dalam waktu paling lama 2 x 24 jam setelah penyakit tersebut dibuat diagnosanya. 2 Bentuk dan tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja. Pasal 4 1 Pengurus wajib dengan segera melakukan tindakan-tindakan preventif agar penyakit akibat kerja yang sama tidak terulang kembali diderita oleh tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya. 2 Apabila terdapat keraguan-keraguan terhadap hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Dokter, pengurus dapat meminta bantuan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam hal ini aparatnya untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja. 3 dari 7 3 Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja. Pasal 5 1 Tenaga kerja harus memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan bila diperiksa oleh Dokter atau pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja. 2 Tenaga kerja harus memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja. 3 Tenaga kerja harus memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat untuk pencegahan penyakit akibat kerja. 4 Tenaga kerja berhak meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat pencegahan penyakit akibat kerja sebagaimana ditetapkan pada pasal 4 ayat 1 dan ayat 3. 5 Tenaga kerja berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan pada pekerjaan yang diragukan keadaan pencegahannya terhadap penyakit akibat kerja. Pasal 6 1 Pusat Bina Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja menyelenggarakan latihan-latihan dan penyuluhan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, dalam meningkatkan pencegahan penyakit akibat kerja. 2 Pusat Bina Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan badan-badan lain yang ditunjuk oleh Menteri menyelenggarakan bimbingan diagnostik penyakit akibat kerja. Pasal 7 Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 melakukan pengawasan terhadap ditaatinya pelaksanaan peraturan ini. 4 dari 7 Pasal 8 Pengurus yang tidak mentaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan Menteri ini, diancam dengan hukuman sesuai dengan pasal 15 ayat 2 dan 3 Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Pasal 9 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 04 April 1981 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA ttd. HARUN ZAIN 5 dari 7 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Lampiran : Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi. Nomor : Per 01Men1981 Tanggal : 4 April 1981 DAFTAR PENYAKIT - PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG HARUS DILAPORKAN. No. Jenis Penyakit Akibat Kerja Keterangan 1 2 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9. 10.

Pneukoniosis yang disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan perut silicosis, antrakosilikosis, asbestosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian. Penyakit-penyakit paru-paru dan saluran pernafasan bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu dan logam keras. Penyakit paru-paru dan saluran pernafasan bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, hennep, dan sisal bissinosis. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab- penyebab sensitisasi dan zat-zat perangsang yang dikenal dan berada dalam proses pekerjaan. Alveolitis allergis dengan penyebab faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu-debu organik. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mangan atau 1. Penyakit-penyakit paru-paru dan saluran pernafasan bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu logam keras. 2. sda. 3. sda 4. sda 5. sda 6. sda 7. sda 8. sda 9. sda 10. Semua pekerjaan yang 6 dari 7 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh air raksa atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh timah hitam atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh flour atau persenyawaan-persenyawaan yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh derivate- derivat halogen dari persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh benzene atau homolog yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh derivate- derivat nitro dan animo dari benzene atau homolog- homolog yang beracun. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester-ester lain asam nitrat. Penyakit-penyakit yang disebabkan alkohol-alkohol atau keton. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia seperti: karbon monoksida, hidrogen sianida atau derivate-derivat yang beracun, hidrogen sulfida. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh getaran bertalian dengan kejadian pemaparan terhadap penyebab yang bersangkutan. 11. sda 12. sda 13. sda 14. sda 15. sda 16. sda 17. sda 18. Semua pekerjaan yang bertalian dengan kejadian pemaparan terhadap penyebab yang bersangkutan 19. sda 20. sda 21. sda 22. sda 23. sda 7 dari 7 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. mekanik kelainan-kelainan otot, urat, tulang, persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh radiasi yang mengion. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologis yang tidak termasuk golongan penyakit akibat kerja lainnya. Kanker kulit epiteliome primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasen atau persenyawaan-persenyawaan produk-produk atau residu-residu dari zat-zat ini. Kanker paru-paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes. Penyakit-penyakit infeksi atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau suhu rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau suhu rndah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 24. sda 25. sda 26. sda 27. sda 28. sda 29. aPekerjaan kesehatan dan laboratorium. bPekerjaan kesehatan hewan. cPekerjaan yang bertalian dengan binatang, hewan mati, bagian-bagian hewan mati atau barang-barang yang mungkin telah mengalami kontaminasi oleh hewan mati. dPekerjaan lain yang mengandung risiko khusus terjadinya kontaminasi. 1 dari 26 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER. 01MEN1982 TENTANG BEJANA TEKANAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya pembangunan khususnya dibidang teknologi baru, maka dalam proses produksi banyak digunakan tekanan. b. bahwa dalam pembuatan, pemasangan, pemakaian, pengisian dan perawatan bejana tekanan terkandung bahaya potensial bagi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. c. bahwa untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja tersebut dalam pembuatan, pemasangan, pemakaian, dan perawatan bejana tekanan perlu diatur lebih lanjut. Mengingat : 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja LN. - 1970 No. 1; 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No. Kep. 79Men1977 tentang Penunjukan Direktur sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970. M E M U T U S K A N Menetapkan : I. Mencabut: 1. Surat Keputusan Kepala Jawatan Pengawasan Keselamatan Kerja No. 1Bb3P62 tanggal 1 Desember 1962 tentang Pengaturan Khusus Mengenai Perusahaan Pabrik-pabrik, bengkel-bengkel dimana dibuat, dipakai dikempa Gas di dalam Botol baja, silinder atau bejana Peraturan Khusus FF. 2. Surat Keputusan Kepala Jawatan Pengawasan Keselamatan Kerja No. 3Bp 3P tanggal 17 Desember 1960 tentang Peraturan Khusus DD, untuk Bejana-bejana berisi dengan 2 dari 26 udara yang dikempa dan dipergunakan untuk menggerakan motor- motor, diesel Peraturan Khusus DD. II. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang Bejana Tekanan.

BAB I ISTILAH-ISTILAH