Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Klaten

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Klaten

Dalam suatu organisasi pasti terdapat suatu susunan struktur organisasi, dan terdapat adanya pemisahan tugas secara hirarki fungsional, suatu hirarki fungsional artinya adalah bahwa dalam suatu organisasi terdapat bagian yang mempunyai atasan-bawahan. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 276KMK.011989 tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi Tata Kerja Direktur Jenderal Pajak, KPP Klaten tergolong tipe A, yang terdiri dari: 1. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian b. Urusan Keuangan c. Urusan Rumah Tangga 2. Kantor Penyuluhan Pajak a. Urusan Tata Usaha 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi terdiri dari: a. Sub Seksi Pengolahan Data dan Informasi b. Sub Seksi Penggalian Potensi Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak 4. Tata Usaha Perpajakan terdiri dari: a. Sub Seksi Pendaftaran Wajib Pajak dan Surat Pemberitahuan Pajak 3 b. Sub Seksi Ketetapan dan Kearsipan Wajib Pajak 5. Seksi Pajak Penghasilan Perseorangan terdiri dari: a. Sub Seksi Pengawasan Pembayaran Pajak Penghasilan Perseorangan b. Sub Seksi Verifikasi PPh Perseorangan 6. Seksi PPh Badan dan Pemotongan atau Pemungutan terdiri dari: a. Sub Seksi Pengawasan Pembayaran Masa PPh Badan b. Sub Seksi Pengawasan Pembayaran Masa Pemotongan atau Pemungutan PPh. c. Sub Seksi Verifikasi PPh Badan Pemotongan atau Pemungutan 7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung terdiri dari: a. Sub Seksi Pajak Pertambahan Nilai Industri dan Perdagangan b. Sub Seksi Pajak Pertambahan Nilai Jasa dan PTLL c. Sub Seksi Verifikasi PPN dan PTLL 8. Seksi Penerimaan dan Keberatan terdiri dari: a. Sub Seksi Penerimaan dan Keberatan Pajak Penghasilan b. Sub Seksi Penerimaan dan Keberatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung c. Sub Seksi Rekonsiliasi d. Sub Seksi Tata Usaha Penerimaan Pajak dan Restitusi 9. Seksi Penagihan terdiri dari: a. Sub Seksi Tata Usaha Piutang Pajak b. Sub Seksi Penagihan 4

C. Tugas dan Fungsi Secara Umum