BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pajak
Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P.J.A. Andriani yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo, S.H. dalam buku
Pengantar Ilmu Hukum Pajak 1991: 2. Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat
ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintahan.
Definisi yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat Munawir, 1995, h.3 adalah sebagai berikut:
Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari pada kekayaan ke kas negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum.
Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rahmat Soemitro, S.H. dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan 1990:5
menyatakan: Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timabl kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum. 12
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. M.J.H. Smeets dalam buku De Ecomische betekenis belastingen terjemahan:
Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya
kontra prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
Pengertian pajak menurut Dr. N.J. Feldman dalam buku De over heidsmiddelen van Indonesia terjemahan:
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha menurut norma-norma yang ditetapkannya secara
umum, tanpa adanya kontra prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
Pengertian pajak menurut Prof. Edwin R.A. Seligman dalam buku Essay in Taxation yang diterbitkan di Amerika menyatakan: “Tax is
compulsary contribution from the person, to the government to depray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to
special benefit conferred.” a. Fungsi Pajak
Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak yaitu:
1. Fungsi Penerimaan Pajak sebagai sumber dana yang diperlukan bagi pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Dengan dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
13
2. Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengukur atau melaksanakan
kebijakan bidang sosial ekonomi. b. Pembagian Pajak Menurut Golongan, Sifat dan Pemungutannya
1. Menurut golongan a. Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan ke pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan.
Contoh: Pajak Penghasilan b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan ke pihak lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai, Bea Materai dan Bea Balik
Nama. 2. Menurut sifat
a. Pajak subyektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subyeknya yang selanjutnya dicari syarat obyektifnya,
dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak. Contoh: Pajak Penghasilan
b. Pajak obyektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
14
3. Menurut pemungutan a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Materai.
b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contoh: Pajak Reklame dan Pajak Hiburan.
2. Pajak Pertambahan Nilai PPN