Metode Analisis Data Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Metode analisis deskriptif persentase

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif persentase. Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel yang ada dalam penelitian ini, yaitu variable motivasi belajar, kompetensi guru, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Rumus yang digunakan adalah: x 100 Keterangan: n : nilai yang diperoleh N : Jumlah total responden : persentase Ali, 1993: 188 Untuk mengetahui distribusi masing variable yang pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner angket, setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor, yaitu: Jika memilih jawaban Selalu SL diberi skor 5 Jika memilih jawaban Sering SR diberi skor 4 Jika memilih jawaban Kadang-kadang KD diberi skor 3 Jika memilih jawaban Jarang JR diberi skor 2 Jika memilih jawaban Tidak pernah TP diberi skor 1

3.4.2 Uji Asumsi klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independent Ghozali: 91. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variable bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolonieritas. Pengujian multikolonieritas ini dapat dilihat dari variance inflation factor VIF. Deteksi adanya multikolonieritas dengan menggunakan nilai variance inflation factor VIF dengan tolerance melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolonieritas memiliki VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 Ghozali, 2005:91.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005: 105. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Kebanyakan data Crosssection mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Ada cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas: Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Untuk mengetahui gejala hederokedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari hederokedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat pola tertentu menunjukkan bahwa model regresi tersebut bebas dari masalah heterokedastisitas.

3.4.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka model analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat, yaitu antara penaruh motivasi belajar X1, kompetensi guru X2 dan fasilitas belajar X3 terhadap prestasi belajar Y. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat, baik secara bersama-sama simultan maupun secara parsial. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y : Variabel Prestasi belajar b 1 : Koefisien regresi motivasi belajar b 2 : Koefisien regresi kompetensi guru b 3 : Koefisien regresi fasilitas belajar a : bilangan konstanta Pembuktian Hipotesis dilakukan dengan:

a. Uji F atau Uji Simultan

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP TEUKU UMAR SEMARANG

0 13 225

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII IPS DI MA YASPIA NGROTO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 138

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI (AKUNTANSI) SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 1 WONOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 187

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186