Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
eksternal yang bersumber dari utang serta menggunakan saham baru. Saidi 2004 dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahan
mempunyai pengaruh positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal.
Peningkatan kesejahteraan pemegang saham dan peningkatan nilai perusahaan yang tercermin dalam peningkatan nilai saham akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan perusahaan dimasa depan. Peningkatan pertumbuhan perusahaan growth opportunity akan memengaruhi struktur modal
perusahaan tersebut. Semakin besar kesempatan perusahaan untuk bertumbuh dimasa yang akan datang, semakin besar pula kebutuhan
pendanaan bagi perusahaan tersebut. Kebutuhan dana yang besar mengharuskan perusahaan untuk mencari sumber dana yang paling murah.
Keputusan pendanaan dapat menggunakan dana intenal laba ditahan atau eksternal utang. Perusahaan yang terlalu banyak menggunakan sumber
dana internal akan mengalami penurunan tingkat kesempatan pertumbuhan perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh tingkat produktivitas yang menurun,
karena laba ditahan yang seharusnya digunakan untuk penambahan dana operasional digunakan sebagai sumber pendanaan yang lain. Disisi lain,
perusahaan yang memperhatikan aspek perpajakan sebagai keuntungan penggunaan utang yang dapat mengurangi biaya bunga, akan lebih memilih
menggunakan utang. Namun, masalah yang akan timbul yaitu semakin besar utang, maka risiko yang dihadapi perusahaan juga akan semakin besar.
Risiko yang dihadapi perusahaan ketika menggunakan utang salah satunya adalah risiko laps atau tidak mampu membayar utang. Kemampuan
perusahaan dalam melunasi utang khususnya utang jangka pendek perlu diperhatikan. Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam memenuhi utang jangka pendeknya. Likuiditas salah satunya diukur dengan rasio utang yang merupakan rasio yang mengukur persentase
kebutuhan modal yang dibelanjai dengan utang Brigham dan Houston, 2006. Kewajiban jangka pendek perusahaan seringkali dipenuhi dengan
menggunakan aset lancar seperti kas, piutang, surat berharga, ataupun persediaan. Perusahaan yang memiliki aset lancaraset likuid yang besar
akan lebih mudah untuk melakukan pendanaan terhadap kegiatan operasionalnya jika pendanaan tambahan diperlukan. Disisi lain likuiditas
perusahaan yang semakin besar juga akan berdampak terhadap struktur modal yang menurun. Sesuai dengan Pecking Order Theory perusahaan akan
lebih memilih menggunakan dana internal terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya daripada harus menggunakan utang.
Selain risiko tidak mampu membayar utang jangka pendeknya, penggunaan dana eksternal melalui utang juga mengakibatkan timbulnya
risiko yang berkaitan dengan bisnis perusahaan. Risiko bisnis dapat meningkat ketika perusahaan menggunakan utang yang tinggi untuk
memenuhi kebutuhan pendanaannya. Risiko timbul seiring dengan munculnya beban biaya atas pinjaman yang dilakukan perusahaan. Semakin
besar beban biaya yang harus ditanggung maka semakin besar pula risiko
yang dihadapi perusahaan. Banyak penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi struktur modal. Namun dari beberapa penelitian terdahulu ada ketidaksonsistenan hasil penelitian, dimana ada variabel yang berpengaruh
terhadap struktur modal sedangkan pada penelitian lainnya variabel tersebut tidak memiliki pengaruh.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Saidi 2004 dan Mutamimah 2003, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap DER. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi rasio profitabilitas, maka semakin tinggi DER perusahaan. Namun, hal ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Apit Sulistyowati 2009 dan Ali Kesuma 2009 menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap DER. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bram Hadianto 2007,
ditemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DER. Namun hasil dari penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Sujoko dan Ugy Soebiantoro 2007 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap DER.
Penelitian yang dilakukan Sekar Mayang sari 2001 menemukan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal, tetapi penelitian ini berbeda dengan penelitian Ali Kesuma 2009 yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mutamimah 2003, likuiditas dinyatakan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
DER, tetapi hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh Ozkan 2001 menyatakan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DER.
Hasil penelitian mengenai risiko bisnis yang dilakukan oleh Ida Bagus dan Putu Agus 2014 menyatakan bahwa risiko bisnis berpengaruh
negatif tidak signifikan pada struktur modal. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan Andi Kartika 2009 yang menyatakan risiko
bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Dari beberapa penelitian terdahulu masih terjadi perbedaan hasil
penelitian research gap mengenai faktor –faktor yang berpengaruh terhadap
struktur modal. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor –faktor
apakah yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012
–2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan
perusahaan, likuiditas, dan risiko bisnis yang diuji pengaruhnya terhadap struktur modal.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI untuk periode
2012-2014 dengan kriteria tertentu. Penggunaan LQ 45 dikarenakan perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 menggambarkan
sekelompok saham pilihan yaang memenuhi kriteria rangking pada total transaksi, nilai transaksi, dan frekuensi transaksi, sehingga banyak pihak
yang menyorot perkembangan perusahaan-perusahaan tersebut terutama pihak investor.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka perlu diteliti atau dilakukan penelitian te
ntang “Analisis Faktor–faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan LQ 45 Periode 2012
–2014”. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing
variabel terhadap struktur modal perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha.