Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Modal
                                                                                untuk  membiayai  sebagian  besar  kebutuhan  pendanaan.  Menurut Weston dan Brigham 1990, perusahaan dengan tingkat pengembalian
yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat  pengembalian  yang  tinggi  memungkinkan  perusahaan  untuk
membiayai  sebagian  besar  pendanaan  internal.  Dengan  laba  ditahan yang  besar,  perusahaan  akan  menggunakan  laba  ditahan  sebelum
memutuskan untuk menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan Pecking Order  Theory  yang  menyarankan  bahwa  manajer  lebih  senang
menggunakan  pembiayaan  yang  pertama  yaitu  laba  ditahan  kemudian
utang Sartono, 1999. 5.  Ukuran Perusahaan
Ukuran  perusahaan  dapat  diartikan  sebagai  besar  kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai  equity, nilai  perusahaan, ataupun
hasil  nilai total aktiva dari suatu perusahaan Riyanto, 2001. Menurut Sujianto  2001,  ukuran  perusahaan  menggambarkan  besar  kecilnya
suatu perusahaan  yang ditunjukkan oleh total aktiva  jumlah penjualan, rata-rata total  penjualan  aset,  dan  rata-rata total  aktiva.  Besar  kecilnya
ukuran  suatu  perusahaan  akan  berpengaruh  terhadap  struktur  modal, semakin  besar  perusahaan  maka  akan  semakin  besar  pula  dana  yang
dibutuhkan  perusahaan  untuk  melakukan  investasi  Ariyanto,  2002. Semakin  besar  ukuran  suatu  perusahaan,  maka  kecenderungan
menggunakan  modal  asing  juga  semakin  besar.  Hal  ini  disebabkan karena  perusahaan  besar  membutuhkan  dana  yang  besar  pula  untuk
menunjang  operasionalnya,  dan  salah  satu  alternatif  pemenuhannya adalah  dengan  modal  asing  apabila  modal  sendiri  tidak  mencukupi
Halim, 2007. 6.  Pertumbuhan Perusahaan
Sebuah  perusahaan  akan  tumbuh  menurut  tujuan  yang  telah ditetapkan  oleh  perusahaan  tersebut.  Teori
living organism
menyebutkan bahwa perusahaan akan tumbuh atau perusahaan tersebut akan  mati.  Untuk  tumbuh,  sebuah  perusahaan  harus  mengerahkan
sumber  dayanya.  Seorang  manajer  harus  pandai  memanfaatkan  segala aset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Perusahaan  dimodali  oleh  beberapa  sumber  daya  seperti bangunan,  tanah,  gedung,  kendaraan,  dan  lain-lain.  Sumber  daya  ini
akan  meningkat  seiring  dengan  pertumbuhan  perusahaan.  Perusahaan akan  membeli  aset-aset  tersebut  untuk  meningkatkan  kapasitas
produksinya.  Untuk  memproduksi  lebih  banyak  barang,  perusahaan juga akan membutuhkan bahan baku yang disimpan sebagai persediaan.
Untuk  menghitung  pertumbuhan  perusahaan,  penilai  dapat menggunakan pertumbuhan aset dari tahun ke tahun. Rumusnya selisih
aset  tahun  lalu  dengan  aset  tahun  sekarang  dibagi  dengan  aset  tahun lalu.  Weston  dan  Brigham  1986  mengatakan,  perusahaan  dengan
tingkat  pertumbuhan  yang  cepat,  harus  lebih  banyak  mengandalkan pada  modal  eksternal.  Floating  cost  pada  emisi  saham  biasa,  lebih
tinggi  dibanding  pada  emisi  obligasi.  Dengan  demikian,  perusahaan
dengan  tingkat  pertumbuhan  yang  tinggi,  cenderung  lebih  banyak menggunakan  utang  obligasi  dibandingkan  dengan  perusahaan  yang
lambat pertumbuhannya. 7.  Likuiditas
Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi  kewajiban  jangka  pendeknya  pada  saat  jatuh  tempo.
Likuiditas  suatu  perusahaan  dapat  diketahui  dari  neraca  atau  laporan keuangan  yaitu  dengan  membandingkan  jumlah  aset  lancar  current
assets dengan utang lancar current liabilities. Aset  likuid  liquid  assets  adalah  suatu  aset  yang  dapat
dikonversi  menjadi  kas  dengan  cepat  tanpa  harus  mengurangi  harga aset tersebut terlalu banyak. Brigham dan Houston 2011 menjelaskan
tentang  rasio  likuiditas.  Rasio  likuiditas  liquidity  ratio  adalah  rasio yang  menunjukkan  hubungan  antara  kas  dan  aset  lancar  perusahaan
lainnya  dengan  kewajiban  lancarnya.  Ada  dua  rasio  likuiditas  yang umum  digunakan  yaitu  Rasio  Lancar  Current  Ratio    Rasio  Cepat
Quick Ratio. Kewajiban  jangka  pendek  perusahaan  seringkali  dipenuhi
dengan  menggunakan  aset  lancar  seperti  kas,  piutang,  surat  berharga, ataupun  persediaan.  Perusahaan  yang  memiliki  aset  lancar  aset  likuid
yang  besar  akan  lebih  mudah  untuk  melakukan  pendanaan  terhadap kegiatan  operasionalnya  jika  pendanaan  tambahan  diperlukan.  Disisi
lain  likuiditas  perusahaan  yang  semakin  besar  juga  akan  berdampak
terhadap struktur modal yang menurun. 8.  Risiko Bisnis
Berdasarkan  pengertian  risiko  menurut  Brigham  dan  Houston 2006,  risiko  didefinisikan  sebagai  peluang  atau  kemungkinan
terjadinya beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah  ketidakpastian  yang  dihadapi  perusahaan  dalam  menjalankan
kegiatan  bisnisnya.  Risiko  bisnis  tersebut  merupakan  risiko  yang mencakup intrinsic business risk, financial leverage risk, dan operating
leverage  risk.  Dalam  perusahaan,  risiko  bisnis  akan  meningkat  jika menggunakan  utang  yang  tinggi.  Hal  ini  juga  akan  meningkatkan
kemungkinan  kebangrutan.  Perusahaan  dengan  risiko  yang  tinggi seharusnya  menggunakan  utang  yang  lebih  sedikit  untuk  menghindari
kemungkinan kebangrutan. Risiko  yang  lebih  rendah  akan  berhubungan  dengan
kemungkinan  untuk  menggunakan  utang  lebih  besar  dalam  struktur modal.  Perusahaan  yang  mempunyai  pendapatan  yang  stabil  mampu
mempertahankan  tingkat  laba  sehingga  akan  mampu  memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung suatu risiko kegagalan.
                