bawahan, peka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar seperti prosedur kerja yang sudah tidak sesuai, mampu beradaptasi dengan perubahan
yang timbul. Seorang pemimpin harus memiliki jurus untuk mencapai keuntungan yang kompetitif. Apabila seorang pemimpin memiliki keadaan pikiran mind-set
dan kumpulan keterampilan yang diutuhkan, pemimpin tersebut akan menciptakan struktur, sistem, dan proses efektif yang menyatu dengan visi dan misi organisasi.
Dari pemaparan diatas dapat dijelaskan melalui gambar 2.1 di bawah ini :
Gambar 2.1 Kriteria Sifat Pemimpin Untuk Menuju Tujuan Yang Telah Ditentukan Berdasarkan Pemaparan Di Atas
Kriteria Seorang Pemimpin
Penunjuk Jalan, Penggalang dan Pemberdaya
Seorang pemimpin akan menjelaskan bagaimana cara agar mencapai tujuan tersebut
Pemimpin akan mengaitkan hasil yang sudah diraih bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
Pemimpin dengan bawahan akan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
Bawahan akan merasa dirinya termotivasi dengan kepemimpinan pemimpin
Dari penjelasan gambar diatas dapat dilihat bahwa kepemimpinan seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi dengan membawa sebuah perubahan. Setiap organisasi mempunyai lingkungan kerja tertentu yang secara nyata menentukan bagaimana pemimpin-
pemimpin merespon masalah dan kesempatan. Hal ini terjadi sebagai warisan pemimpin-pemimpin sebelumnya dan pemimpin-pemimpin masa kini.
2.2.1.4 Gaya Kepemimpinan
Menurut Terry 2005:192 kepemimpinan adalah kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-
keinginannya dalam suatu keadaan tertentu. Thoha 2013:49 mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Berdasarkan pemaparan diatas penulis menyimpulkan bahwa
dalam sebuah organisasi gaya kepemimpinan sangat diperlukan apabila organisasi tersebut ingin mencapai tujuan yang dicapai. Salah satu tujuan kecil yang ingin
dicapai terlebih dahulu yakni meningkatnya kinerja bawahan yang lebih baik. Oleh sebab itu gaya kepemimpinan sangat baik digunakan sebagai pedoman untuk
meningkatkan kinerja bawahan. Gaya kepemimpinan yang baik akan memotivasi Keberhasilan yang dicapai tersebut merupakan
cerminan dari keberhasilan pemimpin
bawahan untuk menunjukkan kinerja yang baik pula. Hal tersebut juga akan berimbas kepada adanya hubungan yang harmonis dari pimpinan ke bawahan.
Sehingga untuk mencapai tujuan organisasi akan dicapai dengan kerjasama yang baik.
2.2.1.5 Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard Thoha, 2013: 63, adalah kepemimpinan yang didasarkan atas hubungan saling mempengaruhi
antara lain : a. Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, b. Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan,
c. Tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi, atau tujuan tertentu.
Hersey dan Blanchard dalam Thoha 2013:66 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
merupakan norma
yang digunakan
sewaktu mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihat oleh orang lain tersebut. Oleh sebab itu ketika seorang pemimpin melakukan proses pemecahan masalah
serta pembuatan keputusan ada empat gaya dasar kepemimpinan diidentifikasikan pada gambar 2.2 di bawah ini :