Gaya Kepemimpinan Situasional Teori Kepemimpinan .1 Pengertian Kepemimpinan

b. Tingkat kematangan M2 tidak mampu tetapi mau, tipe orang dengan M2 ini tidak mampu tetapi berkeinginan untuk memikul tanggung jawab memiliki keyakinan tetapi kurang memiliki keterampilan. Dengan demikian maka gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin untuk memimpin bawahan adalah dengan gaya konsultasi G2 yang memberikan perilaku tinggi tugas dan tinggi hubungan. c. Tingkat kematangan M3 mampu tetapi tidak mau ragu-ragu. Orang pada tingkat perkembangan ini memiliki kemampuan tetapi tidak berkeinginan untuk melakukan tugas yang diberikan. Ketidakinginan mereka disebabkan karena kurangnya keyakinan. Dengan demikian, gaya yang dapat digunakan pemimpin untuk memimpin adalah gaya partisipasi G3 dimana gaya ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk diterapkan bagi individu dengan tingkat kematangan seperti ini. Dalam pelaksanaannya pemimpin dapat memberikan perilaku yang tinggi hubungan dan rendah tugas. d. Tingkat kematangan M4 mampu dan mau. Orang dengan tingkat kematangan seperti ini adalah orang yang mampu dan mau, atau mempunyai keyakinan untuk memikul tanggungjawab. Dengan demikian gaya yang digunakan pemimpin untuk memimpin adalah gaya delegasi G4. Dalam pelaksanaannya pemimpin dapat memberikan rendah hubungan dan rendah tugas.

2.2.1.6 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam menjadi pemimpin di sekolah, kepala sekolah selayaknya harus memiliki ketrampilan. Keterampilan kepala sekolah tersebut menurut Wiles yang dikutip oleh Kusmintardjo 1989 dalam Wahyudi 2009:33, meliputi : skill in leadership, skill in human relationship, skill in group process, skill in personal administration, and skill in evaluation. Maksudnya adalah keterampilan dalam kepemimpinan, keterampilan dalam hubungan manusia, keterampilan dalam proses kelompok, keterampilan dalam administrasi pribadi, dan keterampilan dalam evaluasi. Kepemimpinan kepala sekolah yang berhasil dapat dilihat dari kinerja guru yang semakin meningkat terutama dalam proses belajar mengajar, produktif dan berjalan dengan lancar. Selain itu pula apabila ada salah seorang guru yang menunjukkan kinerja yang sangat baik, kepala sekolah dapat memberikan guru tersebut sebuah penghargaan bahkan sebaliknya jika ada salah seorang guru yang dalam kinerjanya kurang baik bahkan sampai terjadi akibat yang fatal, guru tersebut dapat diberikan hukuman. Dengan pendekatan yang manusiawi “saling asah, asih dan asuh” maka kepemimpinan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru serta mendapatkan keberhasilan yang sudah digariskan. Hal yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah agar berhasil dalam memimpin sekolah yang dinaungi adalah sebagai berikut : a Pencarian dan pemanfaatan sumber daya yang ada. b Penyusunan tujuan strategis. c Proses komunikasi yang berjalan dengan baik. d Lingkungan pendidikan. e Kepemimpinan dan pengambilan sebuah keputusan. f Adaptasi dan inovasi Selain itu pula Kepala Sekolah harus mempunyai kemampuan administrasi dan kepengawasan yang harus dimiliki oleh seorang Kepala Sekolah. Menurut Wahjosumidjo 2010:394 kompetensi yang dimiliki oleh seorang Kepala Sekolah sebagai salah satu persyaratan yang harus dimiliki agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan yaitu : 1. Kemampuan menganalisis sebuah persoalan. 2. Mengatur seluruh sumber daya yang ada. 3. Mengatur berbagai macam kegiatan. 4. Kemampuan untuk dapat mempertimbangkan pendapat dan saran. 5. Kemampuan untuk mengambil sebuah keputusan. 6. Kemampuan memimpin. 7. Bersifat lapang dada dan sabar. 8. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. 9. Memiliki kepekaan. 10. Aktif dalam mendiskusikan berbagai persoalan. 11. Mempunyai motivasi yang tinggi.

2.2.2 Konsep Kepemimpinan

Konsep kepemimpinan Bolman dan Deal dalam Supardo 2006:7 tentang Leading with soul : an uncommon journey of the spirit memimpin dengan jiwa: suatu perjalanan spiritual yang tidak biasa menempatkan manusia sebagai titik sentral dari seluruh keputusan yang diambil seorang pemimpim, terutama yang menyangkut nasib dan kehidupan dari mereka yang dipimpin dan masyarakat luas. Kepemimimpinan dapat dipelajari dengan teknik yang berbeda-beda, tergantung pada konsep kepemimpinannya. Dalam barisan, seorang pemimpin harus berjalan paling depan untuk menjadi panutan serta memberikan arah tujuan yang jelas untuk mencapai tujuan bersama . Kepemimpinan dapat dimasukkan dalam “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu sosial dikarenakan dapat bermanfaat untuk peningkatan taraf hidup manusia. Kepemimpinan akan selalu dikaitkan dengan sebuah perubahan, kedudukan seorang pemimpin, serta proses yang terjadi dalam kelompok. Seorang pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi di dalam kelompok tersebut pemimpin menempati posisi yang dominan. Guru akan selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk dapat mengambil sebuah keputusan. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah akan langsung mengarahkan guru tersebut ke arah yang diinginkan. Dalam melakukan sebuah tugas kepala sekolah yang dijadikan sebagai pemimpin harus dapat melibatkan guru, situasi serta pemimpin itu sendiri. Kepala sekolah selain harus memiliki kualitas pribadi tertentu juga harus mampu membaca keadaan guru serta situasi yang sedang dihadapi. Adapun model kepemimpinan sekolah yang sukses dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini : Sumber : Gurr Tahun 2015:142 2.2.3 Konsep Kinerja Kinerja merupakan proses untuk menghasilkan pemahaman bersama tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya. Dalam kinerja dibutuhkan manajemen yang baik serta pengelolaan sumber daya yang ada untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi yang diinginkan. Hal tersebut dapat memungkinkan organisasi mencapai keberhasilan. Meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam sebuah organisasi membutuhkan sebuah Sumber Daya Manusia yang akan membantu proses organisasi mencapai sebuah keberhasilan. Kepemimpinan yang baik dan tepat menjadi sebuah pondasi dasar untuk semua bidang. Bidang tersebut harus segera