11
BAB II TELAAH TEORI
2.1. Tinjauan Hasil Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagaimana hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
”Slameto, 2010:2. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Belajar bukan hanya dikelas dan mendengarkan materi dari guru. Namun,
“belajar adalah proses mencari dan menemukan
pengetahuan melalui
interaksi antara
individu dengan
lingkungannya ”Sanjaya, 2006:112. Menurut Gagne 2006“belajar adalah suatu
proses dimana suatu organisme berubah tingkah lakunya sebagai akibat dari pengalaman
”. “Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,
kepribadian, dan persepsi manusia ”Anni, 2006:2.
Ada tiga unsur pokok tentang pengertian belajar adalah sebagai berikut: a adanya perubahan perilaku, b adanya proses pengalaman, perubahan
perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, c lamanya waktu
perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajaran yang berbentuk perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik Anni, 2006:16.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan
perilaku individu yang disebabkan oleh proses pengalaman, baik menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga terjadinya perubahan perilaku yang
dimiliki oleh pembelajar yang senantiasa mengarah yang lebih baik. Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
unsur yang paling terkait sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, menurut Gagne dalam Anni 2006:4-5. Unsur-unsur belajar adalah sebagai
berikut: 1.
Pembelajaran peserta didik. Dapat berupa peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan.
2. Rangsangan
stimulus. Peristiwa
yang merangsang
penginderaan pembelajaran disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar
optimal, maka harus memfokuskan pada stimulus yang diminati. 3.
Memori. Memori pembelajaran berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar
sebelumnya. 4.
Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar yang sedang mengalami stimulus, maka memori yang ada di
dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut
perubahan perilaku atau perubahan kinerja.
Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari
waktu sebelum dan sesudah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik
telah melakukan kegiatan belajar.
Menurut Hamalik 2009:50-52, unsur-unsur belajar adalah sebagai berikut:
1. Motivasi siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang
mendorong seseorang melakukan perbuatan belajar.
2. Bahan belajar
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Dengan bahan ini, para siswa dapat mempelajari hal-hal
yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar.
3. Alat bantu belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar
menjadi lebih efisien dan efektif.
4. Suasana belajar
Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana
yang kacau, ramai, tak tenang dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif.
5. Kondisi subyek belajar
Kondisi subyek belajar turut menuntukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila berbadan sehat,
memiliki intelegensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan belajar, memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian dengan pelajaran,
serta memilki minat untuk belajar.
Keterkaitan antara unsur-unsur belajar tersebut terlihat apabila dalam diri peserta didik terdapat interaksi antara stimulus dan isi memori, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari waktu sebelum dan sesudah adanya stimulus tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi
gambaran bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan penjelasan sebelumnya belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu. Perubahan tingkah laku tersebut tidak lepas dari beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang
mencakup: kondisi fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa yang
mencakup: tingkat kesulitan materi yang diajarkan, tempat belajar, iklim atau cuaca, dan suasana lingkungan Anni, 2006:14.
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar