18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Adapun Penelitian ini dilakukan di objek wisata Pantai Pasir Putih yang berlokasi di Kabupaten Karangasem tepatnya di Desa Perasi, Kecamatan
Karangasem. Jarak dari pusat Kota Karangasem ke objek wisata Pantai Pasir Putih berjarak ± 5 kilometer dari Kota Amlapura menuju ke arah barat, dan
kira-kira 75 kilometer dari Kota Denpasar dengan tenggang waktu ± 2 jam. Lokasi ini merupakan daerah yang dilalui jalur mata rantai obyek
wisata yang sudah berkembang di Kabupaten Karangasem, yaitu obyek Wisata Padangbai-Tenganan-Candidasa-Bias Putih pasir putih-Tirtagangga-Puri
Agung Karangasem-Taman Ujung. Di sekitarnya merupakan desa-desa tua yang memiliki ragam budaya dan adat istiadat yang merupakan daya tarik
tersendiri bagi wisatawan mancanegara, ini merupakan faktor pendukung yang memperkuat potensi wilayah pengembangan.
3.2 Definisi Operational Variabel
Guna memperjelas dan membatasi masalah penelitian ini maka secara operasional yang dimaksud dengan variabel dari masalah yang diteliti dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Potensi Pantai Pasir Putih
Potensi merupakan suatu aset yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata yang akan dieksploitasi untuk kepentingan ekonomi dengan tidak
mengesampingkan aspek sosial budaya. Potensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terdapat di objek wisata Pantai Pasir
Putih atau Bias Putih di Desa Perasi baik itu potensi fisik maupun potensi non fisik yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi salah satu objek dan
19 daya tarik wisata bahari sehingga dapat menarik wisatawan untuk
menjatuhkan pilihannya berwisata di Bali timur sehingga dapat menunjang kepariwisataan di Kabupaten Karangasem pada umumnya serta dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Desa Perasi pada khususnya. Salah satu potensi yang ada di Kawasan Pariwisata Karangasem adalah
pengembangan Pantai Bias Putih. Pantai Bias Putih adalah salah suatu pantai yang merupakan teluk di antara dua perbukitan kecil yang memiliki pasir
berwama putih. Pantai yang berkombinasi dengan kawasan perbukitan ini merupakan wilayah Desa Perasi Kecamatan Karangasem, merupakan
pangkalan jukung - jukung Perahu tradisional nelayan masyarakat setempat. Dalam perkembangannya Pantai Bias Putih telah dikunjungi banyak
wisatawan mancanegara yang datang hanya sekadar menikmati keindahan alam bawah laut sambil berjemur di tepi pantai ataupun berjalan-jalan di
sepanjang pantai. Areal Pantai Bias Putih dengan wilayah pengembangannya memiliki tofografi yang sangat spesifik, di sebelah utara, barat dan selatan
pantai dengan pasir putih itu merupakan daerah perbukitan, sehingga Pantai Bias Putih seolah merupakan sebuah teluk perbukitan yang memberikan
suasana kehidupan yang tenang dan nyaman bagi penghuni lingkungan ini. Selain wisatawan mancanegara, banyak pula wisatawan nusantara dan
masyarakat lokal yang berkunjung ke objek wisata Pantai Pasir Putih, aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan lokal di objek wisata tersebut adalah jalan-
jalan menelusuri pesisir pantai, memancing, main sepak bola, main voli, berenang dan lainnya.
1. Potensi fisik mencakup potensi alam berupa kondisi geografis, dan keadaan alam Pantai Pasir Putih Desa Perasi, sarana dan prasarana
berupa akomodasi, restoran, dan aksesibilitas. 2. Potensi non fisik mencakup potensi sosial budaya yaitu potensi yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat yang berupa adat istiadat,
20 agama, kesenian dan kebiasaan serta cara hidup. Sedangkan potensi
ekonomi adalah mata pencaharian.
b. Strategi Pengembangan