Teknik Pengambilan Penentuan Informan Teknik Analisis Data

22

4. Studi Pustaka

Metode studi pustaka yaitu cara pengumpulan data baik itu yang berbentuk konsep-konsep ataupun informasi-informasi yang diambil dari artikel-artikel majalah yang memprofilkan Pantai Pasir Putih, laporan-laporan penelitian sebelumnya, dan literatur-literatur yang menunjang atau memiliki relevansi dengan permasalahan pengembangan wisata bahari.

3.5 Teknik Pengambilan Penentuan Informan

Dalam penelitian ini teknik penentuan informan yang digunakan adalah secara purposive sampling yaitu penentuan informan dalam hal ini yang diambil atau dipilih secara sengaja adalah tokoh yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan peneliti.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu gambaran dari data yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Dalam analisis ini juga menggunakan pendekatan SWOT untuk mengkaji potensi yang dimiliki Pantai Pasir Putih sebagai objek wisata bahari yaitu : 1. Strength atau kekuatan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang merupakan kelebihan Pantai Pasir Putih dan layak untuk dikembangkan dan dikelola dengan memanfaatkan potensi yang ada. 2. Weakness atau kelemahan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang merupakan penghambat dalam pengembangan Pantai Pasir Putih sebagai objek wisata bahari yang harus ditangani. 3. Opportunities atau peluang dalam penelitian ini adalah keadaan yang mendapatkan keuntungan bila dapat memanfaatkannya. Peluang tersebut dapat disebabkan oleh kondisi permintaan yang meningkat, kemauan politik atau kebijakan pemerintah. 23 4. Threats atau tantangan dalam penelitian adalah keadaan yang apabila dibiarkan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap ketidakberhasilan yang harus diwaspadai. Setelah diadakan analisis maka disusunlah strategi pengembangannya. Proses penyusunan dimulai pada pengidentifikasian potensi dan masalah, dalam penelitian ini diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara yang merupakan tanggapan atau persepsi informasi kunci seperti tokoh masyarakat Desa Perasi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem. Potensi dan masalah tersebut digunakan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal atau permasalahan suatu daerah, sebagai latar belakang dimunculkannya visi dan tujuan pengembangan. Sasaran pengembangan diperjelas dengan pengadaan program pengembangan yang berpijak pada persepsi responden penelitian dalam menentukan arah rencana pengembangan. Proses penyusunan strategi pengembangan disajikan dalam bagan pada Gambar 3.1. 24 Gambar 3.1 Proses Penyusunan Strategi Pengembangan Identifikasi Potensi Masalah Faktor Internal Analisa Situasi Faktor Eksternal Strenght Weakness Opportunities Thearts Persepsi Pokok Permasalahan Visi Tujuan Asumsi Sasaran kebijakan Program Pengembangan Sumber : Hasil Modifikasi dari Proses Perencanaan Strategik Rangkuti, 2002:18. 25 Setelah merumuskan sasaran pengembangan maka untuk membuat program-program pengembangan mengacu pada metrik SWOT yang berdasarkan pada hasil analisis SWOT terhadap potensi Pantai Pasir Putih Perasi. Berikut dapat dilihat model dari matrik SWOT. Tabel 3.1 Matrik SWOT IFAS EFAS STRENGHT S Tentukan faktor kekuatan internal. WEAKNESS W Tentukan faktor kelemahan internal. OPPORTUNITIES O Tentukan faktor peluang eksternalnya. STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. THREATHS T Tentukan faktor ancaman eksternalnya. STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Sumber : Freddy Rangkuti, 2002 Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perencana dan pengelola objek wisata Pasir Putih Perasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya. 26 2. Strategi ST Strategi ini adalah dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perencana. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan ynag bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan ini akan menguraikan tentang gambaran umum daerah penelitian. Dilanjutkan uraian tentang pengembangan objek wisata Pantai Pasir Putih serta potensi, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman objek wisata Pantai Pasir Putih Perasi, selain itu juga diuraikan tentang strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada objek wisata Pantai Pasir Putih Perasi untuk dijadikan sebagai wisata bahari.

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pantai Pasir Putih Perasi adalah salah satu pantai yang merupakan teluk diantara dua perbukitan kecil dan merupakan pantai yang berpasir putih di Kabupaten Karangasem. Pantai yang berkombinasi dengan kawasan perbukitan ini merupakan wilayah Desa Perasi, Kecamatan Karangasem, yang merupakan pangkalan jukung-jukung Perahu tradisional nelayan masyarakat setempat. Lokasi ini merupakan daerah yang dilalui jalur mata rantai obyek wisata yang sudah berkembang di Kabupaten Karangasem, yaitu Obyek Wisata Padangbai-Tenganan-Candidasa-Bias Putih pasir putih-Tirtagangga- Puri Agung Karangasem-Taman Ujung. Di sekitarnya merupakan desa-desa tua yang memiliki ragam budaya dan adat istiadat yang merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, ini merupakan faktor pendukung yang memperkuat potensi wilayah pengembangan.

4.1.1 Letak Geografis Desa Perasi

Desa Perasi terletak di Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Lokasi ini dapat dicapai melalui jalan darat dengan jarak dari pusat kota Karangasem ke objek wisata Pantai Pasir Putih berjarak ± 5 kilometer dari Kota Amlapura menuju ke arah barat, dan kira-kira 75 kilometer dari Kota Denpasar dengan tenggang waktu ± 2 jam.