Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji t

56

3.5.4. Analisis Data Akhir

3.5.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat dengan hipotesis statistika sebagai berikut. H = Data berdistribusi normal 1 H = Data tidak berdistribusi normal ∑ = − = K i i i i E E O x 1 2 2 keterangan: 2 x = harga chi – kuadrat; i O = frekuensi hasil pengamatan; i E = frekuensi diharapkan Kriteria pengujiannya adalah diterima jika dengan taraf nyata 5 Sudjana, 1996:273. H 2 3 1 2 − − ≤ k x x α

3.5.4.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kehomogenan varians dari kelas kontrol dan kelas eksperiman. Hipotesis statistikanya sebagai berikut. H = , artinya kedua kelas mempunyai varians sama. 2 2 2 1 σ σ = 1 H = , artinya kedua kelas mempunyai varians tidak sama. 2 2 2 1 σ σ ≠ Menguji kesamaan dua varians digunakan uji Bartlett dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut. 57 ∑ − − = 2 2 log 1 { 10 ln i i s n B x dengan ∑ − = 1 log 2 i i n s B dan ∑ ∑ − − = 1 1 2 2 i i i n s n s dengan 2 i s = varians masing-masing kelas s = varians gabungan B = koefisien Bartleet n i = banyaknya testi masing-masing kelas Sudjana, 1996:250. Selanjutnya χ 2 hitung dibandingkan dengan χ 2 1- αk-1 dengan taraf signifikansi 5, dk = k-1. Jika χ 2 hitung χ 2 1- αk-1 maka H o diterima, berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dapat dikatakan homogen.

3.5.4.3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji t

Kriteria pengujian hipotesis yang pertama adalah uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut ini. 1 Perumusan Hipotesis 2 1 : μ μ ≤ o H , artinya rata-rata skor tes kemampuan memecahkan masalah matematika peserta didik pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata skor tes kemampuan memecahkan masalah matematika kelas kontrol. 2 1 1 : μ μ H , artinya rata-rata skor tes kemampuan memecahkan masalah matematika peserta didik pada kelas eksperimen lebih dari rata- rata skor tes kemampuan memecahkan masalah matematika kelas kontrol. 58 2 Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan digunakan uji t satu pihak pihak kanan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. a Jika kedua kelompok sampel mempunyai varians sama atau 2 1 σ σ = maka digunakan rumus sebagai berikut. 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s dengan: 1 x = rata-rata nilai peserta didik pada kelas eksperimen 2 x = rata-rata nilai peserta didik pada kelas kontrol n 1 = jumlah peserta didik pada kelas eksperimen n 2 = jumlah peserta didik pada kelas kontrol s = simpangan baku s 1 = simpangan baku kelas eksperimen s 2 = simpangan baku kelas kontrol Sudjana, 2002:239 Kriteria penolakan H o adalah jika dengan taraf signifikansi 5. 2 1 2 1 − + − n n hitung t t α b Jika kedua kelompok sampel mempunyai varians tidak sama atau 2 1 σ σ ≠ maka digunakan rumus sebahgai berikut. 2 1 2 1 n s n s x x t + − = Kriteria penolakan H o adalah jika 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t hitung + + dengan: 1 1 1 n s w = ; 2 2 2 n s w = ; α α − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 1 2 1 1 1 n t t ; α α − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 2 2 1 1 2 n t t 59 Sudjana, 2002:241 Apabila hipotesis ini diterima dalam pengujian hipotesis ini maka menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik pada kelas eksperimen lebih dari kemampuan memecahkan masalah kelas kontrol. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran ini juga lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional berbantuan kartu masalah.

3.5.4.4. Uji Proporsi Satu Pihak