Latar Belakang Pengaruh Prestasi Kerja, Pendidikan dan Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan

1 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi atau perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusianya. Semakin sumber daya manusia itu berkualitas dan berkinerja tinggi maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Tidak hanya itu, sumber daya manusia semakin lama semakin dituntut untuk menunjukan peningkatan kemampuan yang dimiliki. Apalagi pada era globalisasi saat ini sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki keunggulan sehingga mampu bersaing di dalam industri global. Sumber daya manusia merupakan unsur terpenting yang dapat mengendalikan perusahaan untuk mencapai tujuan. Diperlukan adanya seorang karyawan yang memiliki kinerja yang baik yang mampu berkontribusi penuh terhadap perusahaan. Untuk itu suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan kemampuanskill karyawannya yang sesuai dengan bidang pekejaan mereka. Caranya dengan memberikan pendidikan dan pelatihan serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat mengembangkan karirnya di perusahaan. Dengan adanya sistem pengembangan karir yang jelas akan membuat karyawan termotivasiuntuk dapat mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya. 2 Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam menjaga karyawannya yang memiliki kinerja tinggi. Begitupun yang dilakukan oleh salah satu perusahaan BUMN yang telah cukup lama berdiri dan berkembang dari waktu ke waktu yaitu PT. Pos Indonesia Persero. Peneliti tergerak untuk melakukan penelitian pada PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati. Yang terletak di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati merupakan salah satu kantor pos cabang yang cukup besar dari PT. Pos Indonesia Persero yang memiliki kantor pusat di Bandung. Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kotakabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahandesa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah proses kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat http:www.posindonesia.co.id diakses pada tanggal 30 Juli 2016. 3 Dengan melihat fenomena tersebut, PT. Pos Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan karyawannya agar mampu mengikuti perkembangan yang ada. Untuk itu perusahaan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk mereka dengan memenuhi kebutuhan melalui berbagai cara baik melalui pendidikan dan pelatihan dan juga memberi kesempatan karyawan untuk melakukan pengembangan karir. Adanya sistem pengembangan karir yang baik di dalam perusahaan akan membawa dampak yang baik bagi perusahaan itu sendiri. Karyawan akan termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan serta kualitas diri dan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang diberikan. Karyawan yang memiliki kualitas baik dan berkontribusi penuh terhadap perusahaan kemudian diberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan karir maka akan merasa bahwa kerja kerasnya dihargai dan karyawan akan terus meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas dan tercapainya tujuan perusahaan Friscayolanda, 2012. Melihat femonena pengembangan karir tersebut tidak serta merta seorang karyawan dapat melakukan pengembangan karir begitu saja. Namun terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dan juga diperhatikan oleh perusahaan maupun karyawan dengan melihat sejauh mana seorang karyawan layak atau tidak melakukan pengembangan karir. Beberapa faktor tersebut meliputi prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja karyawan. 4 Ada yang sedikit berbeda dalam fenomena sistem pengembangan karir yang dilakukan PT. Pos Indonesia Persero. PT. Pos Indonesia Persero merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang layanan pos, dimana karyawan yang bekerja di perusahaan harus mengikuti beberapa program terkait sistem layanan pos tersebut. PT. Pos Indonesia menerapkan beberapa progam pelatihan dan juga pendidikan di bidang pos yang memang khusus dibuat untuk para karyawan baru sebelum ditempatkan pada posisi atau jabatan tertentu Wawancara dengan manajer SDM PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati bapak Yulius Gunawan, 7 Juni 2016. Fenomena tersebut diperkuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Friscayolanda 2012, yaitu pelaksanaan pengembangan karir pada PT. Pos Indonesia menunjuk Keputusan Direksi Nomor: KD 16DIRUT0310 tanggal 10 Maret 2010 tentang Sistem Pola Karir. Pola Karir yang ada pada perusahaan yaitu jabatan strukturalfungsional yaitu jabatan yang bisa diperoleh seorang karyawan yang berlatar belakang pendidikan pos. Dimana para karyawan tersebut memperoleh kelompok jabatan berdasarkan grade yang diraihnya dan jabatan non strukturalfungsional yaitu jabatan yang bisa diperoleh seorang karyawan diluar dari pendidikan pos. Dimana jabatan ini berinteraksi dengan pelanggan yang biasanya disebut dengan frontliner. Berdasarkan hasil wawancara, tercatat sampai dengan Juni 2016 perusahaan memiliki jumlah karyawan sebesar 668 orang untuk karyawan organik dan 23 orang untuk karyawan non organik outsourcing. Melihat hal tersebut PT. Pos Indonesia Persero sangat memperhatikan kenyamanan 5 serta kondisi sumber daya manusianya sehingga perusahaan membuka kesempatan yang sebesar-besarnya bagi karyawannya untuk melakukan pengembangan karir Wawancara dengan bapak Yulius Gunawan, 7 Juni 2016. Jumlah karyawan yang mengalami kenaikan jabatan pada PT.Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada periode 2013-2015 cenderung stabil sebesar 12 karyawan per tahun. Hal itu menunjukan bahwa sistem pengembangan karir memang diterapkan dengan baik oleh perusahaan Wawancara dengan bapak Yulius Gunawan, 20Juni 2016. Untuk dapat mengembangkan karir di PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati, perlu diperhatikan salah satu faktornya yaitu bagaimanakah prestasi kerja yang dimiliki karyawan. Semakin karyawan itu berprestasi dalam bekerja maka semakin besar pula peluang untuk terus berkembang di dalam perusahaan. Untuk mengukur sejauh mana karyawan berprestasi dan layak untuk di promosikan ke jabatan selanjutnya, PT. Pos Indonesia Persero memiliki sistem penilaian prestasi kerja yang dikenal dengan SMKI yaitu kepanjangan dari Sistem Manajemen Kinerja Individu. SMKI merupakan sistem penilaian prestasi kerja di dalam PT. Pos Indonesia yang dilakukan setiap tiga bulan sekali atau empat kali dalam setahun. Seorang karyawan untuk dapat menduduki jabatan di dalam perusahaan harus mempunyai kelompok jabatan mimimal penyelia satu dan itu harus terlebih 6 dahulu mengikuti penilaian prestasi SMKI Wawancara dengan bapak Yulius Gunawan, 20 Juni 2016. Berikut terdapat tabel mengenai jenis kelompok jabatan yang terdapat di dalam PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati. Tabel 1.1 Kelompok Jabatan pada PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati No Jenis Kelompok Jabatan Tingkat Jabatan 1 Manajer Utama Manajer Utama 1-4 2 Manajer Madia Manajer Madia 1-4 3 Manajer Muda Manajer Muda 1-4 4 Penyelia Penyelia 1-4 Sumber: Data PT. Pos Indonesia Persero, 2016 Selain prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menunjang pengembangan karir seseorang. Begitu pula di dalam PT. Pos Indonesia Persero cabang Fatmawati, selain sistem penilaian prestasi kerja yaitu SMKI, perusahaan juga menerapkan sistem pendidikan dan pelatihan pos untuk karyawan yang ingin melakukan kenaikan jabatan. Program pendidikan pos memiliki jangka waktu yang relatif lebih lama di banding pelatihan yaitu antara enam bulan, satu tahun sampai satu setengah tahun dan hanya dapat dilakukan di kantor pusat yang terletak di Bandung. Sedangkan pelatihan hanya memakan waktu sekitar satu minggu dan dapat dilakukan di kantor cabang di seluruh daerah Wawancara dengan bapak Yulius Gunawan, 20 Juni 2016. 7 Dalam PT. Pos Indonesia Persero, program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan hanya menunjang sebagian proses pengembangan karir sedangkan hal yang paling mendasari yaitu prestasi kerja dengan mengikuti sistem penilaian SKMI. Belum lagi dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan tidak dilaksanakan secara runtun, karena terkadang dalam kurun waktu tertentu program tidak dilaksanakan sehingga masih kurang efektif untuk dijadikan patokan dalam pengembangan karir Wawancara dengan bapak Yulius Gunawan, 20 Juni 2016. Program pengembangan karir seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh pengalaman kerja yang dimilikinya. Banyak organisasi yang menerapkan prasyarat masa kerja senioritas sebagai dasar dalam menentukan layak tidaknya seseorang mendapatkan peningkatan pada karirnya, dengan asumsi bahwa masa kerja yang lebih lama berarti pengalaman kerja yang lebih banyak Siagian, 2005:171. Pengalaman kerja merupakan salah satu persyaratan yang harus dipertimbangkan oleh pimpinan untuk dapat menduduki suatu jabatan yang kosong, karena masa kerja merupakan suatu penilaian khusus untuk dapat di promosikan pada jabatan yang lebih tinggi di dalam organisasi Nofiarsyah, 2009. Setiap instansi atau perusahaan pasti melihat pengalaman kerja yang dimiliki para calon karyawannya sebelum proses seleksi dilakukan. Begitupun yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia Persero cabang 8 Fatmawati. Melihat persyaratan dalam penerimaan calon karyawan, terdapat salah satu persyaratan bahwa calon pelamar diutamakan telah memiliki pengalaman bekerja pada satu unit kerja institusiperusahaanlembagakantor. Dari persyaratan tersebut terlihat jelas bahwa pengalaman kerja seorang karyawan menjadi begitu sangat penting ketika proses rekrutmen dan seleksi dilaksanakan. Di dalam PT. Pos Indonesia Persero lebih diutamakan karyawan yang memiliki pengalaman di dalam bidang pos baik mengikuti pendidikan pos atau pernah bekerja di bidang pos sebelumnya, karena dengan pengalaman kerja itulah memudahkan perusahaan untuk langsung menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan tertentu sehingga mengurangi beban maupun biaya karena karyawan tidak harus diikutsertakan dalam program pendidikan dan pelatihan awal. Sedangkan karyawan yang tidak memiliki pengalaman pos memerlukan pendidikan dan pelatihan khusus lebih lanjut agar karyawan dapat ditempatkan pada posisi atau jabatan yang tersedia di dalam perusahaan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka dilakukan penelitian mengenai: “Pengaruh Prestasi Kerja, Pendidikan dan Pelatihan dan Pengalaman Kerja terhadap Pengembangan Karir Karyawan Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Persero Fatmawati, Jakarta Selatan”. 9

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Pada PTPN III Medan

0 30 87

Pengaruh pendidikan pelatihan pembinaan pengalaman kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja konsultan pajak : studi empiris pada kantor kunsultan pajak dan kantor akuntan publik devisi pajak di jakarta

0 11 130

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 5 5

PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PABELAN DI SURAKARTA.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA CV. NOVA FURNITURE BOYOLALI.

1 3 15

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

1 4 53

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

1 23 82