Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

44

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk laboratorium Nasution, 2003:143. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian. Yaitu data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner yang diajukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data atau sumber yang didapat dari bahan bacaan Nasution, 2003:143. Penelitian data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dari dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja terhadap pengembangan karir digunakan instrumen berupa kuesioner dengan pengukuran mengunakan skala likert yang mempunyai lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal. Dengan menggunakan empat variabel, yaitu prestasi kerja, pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja dan pengembangan karir yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau parameter yang akan diukur. 45 Tabel 3.1 Skala Likert Skala Likert Bobot Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 Sumber: Fredy Rangkuti 2003 Analisis data dilakukan dengan analisis menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS Software StatisticsProduct for the Social Science. Ada beberapa tekhnik analisis data yang digunakandalam penelitian, yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Dalam analisis deskriptif, statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2010. Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan mudah diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian 46 yang utama. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif antara lain frekuensi, tendensi sentral rata-rata, median, modus, disperse deviasi standar dan varian dan koefisien korelasi antar variabel penelitian ini Indriantoro dan Supomo, 1999.

2. Uji Kualitas Data

Menurut Ghozali 2012, uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sebab berpengaruh pada kualitas data. a. Uji Validitas Menurut Umar 2007:52, uji validitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan- pertanyaan kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner yang harus dihilangkan atau diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner, apakah item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam rangka mengetahui uji validitas, dapat digunakan korelasi bivariate pearson atau product moment jika r hitung r tabel, maka instrument atau item pernyataan berkorelasi 47 signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Jika r hitung r tabel, maka instrument atau item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Umar 2008:54, uji reliabilitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua menggunakan uji cronbachs alpha, yang nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima. Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima, dan lebih dari 0.8 adalah baik. Jika nilai cronbachs alpha 0.6, maka instrument penelitian reliabel. Jika nilai cronbachs alpha 0.6, maka instrument penelitian tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 87 orang responden. Dimana responden dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Pos Indonesia Persero cabang 48 Famawati Jakarta Selatan. Kuesioner tersebut terdiri dari 35 butir pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dan kemudian data tersebut akan diproses dengan menggunakan Software Statistic Product and Service Solution SPSS 22.0 for Windows.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Ghozali 2012:160 berpendapat bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variable penggangu dan variabel residual memiliki distribusi normal. Alat uji yang digunakan adalah dengan uji grafik histogram dan analisis statistik dengan One Sample Kolmogorov–Smirnov. Dasar pengambilan keputusan melalui probabilitas asymptotic signification, yakni : a. Jika ρ value 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika ρ value 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen. Ini perlu dilakukan karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen Ghozali, 2012:105. 49 Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yaitu melalui Variance Inflation Factor VIF. Dasar pengambilan keputusan melalui Variance Inflation Factor VIF, yakni: a. Jika VIF 10 maka variable bebas memiliki persoalan multikolineritas dengan variable bebas lainnya. b. Jika VIF 10 maka variable bebas tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2012:139. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, ditunjukkan dengan grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika terdapat pola tertentu dalam grafik, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Akan tetapi, jika tidak membentuk pola yang jelas atau menyebar di atas dan bawah angka nol berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan Ghozali, 2012:139: a. Jika ada pola tertentu pada grafik, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian 50 menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Ghozali 2011:13, regresi linear berganda yaitu uji pengaruh dua atau lebih variable independen terhadap satu variable dependen. Disebut berganda karena banyaknya faktor dalam hal ini variabel yang mungkin mempengaruhi variabel tak bebas. Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui apakah regresi yang dihasilkan adalah baik untuk mengestimasikan nilai variabel dependen. Bentuk umum regeresi linear berganda adalah sebaagai berikut: Dimana: Keterangan: Y = Pengembangan Karir a = Konstanta b1 = Koefisien regresi untuk variabel X1 b2 = Koefisien regresi untuk variabel X2 Y= a+b1X1+b2X2+b3X3 51 b3 = Koefisien regresi untuk variabel X3 X1 = Prestasi Kerja X2 = Pendidikan dan Pelatihan X3 = Pengalaman Kerja.

5. UjiHipotesis a.

Koefisien Determinasi R² Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87.

b. Uji t Hitung Uji Parsial

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel 52 independen secara individual terhadap variable dependen yang di uji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2009:88. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji t dilakukan untuk menguji pengaruh prestasi kerja X1, pendidikan dan pelatihan X2 serta pengalaman kerja X3 terhadap pengembangan karir Y.

c. Uji F Hitung Uji Simultan

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2009:88. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2009:88. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh prestasikerja X1, pendidikan dan pelatihan X2 serta pengalaman kerja X3 terhadap pengembangan karir Y. 53

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Serta Prestasi Kerja Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Pada PTPN III Medan

0 30 87

Pengaruh pendidikan pelatihan pembinaan pengalaman kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja konsultan pajak : studi empiris pada kantor kunsultan pajak dan kantor akuntan publik devisi pajak di jakarta

0 11 130

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Sami Surya Perkasa Sukoharjo.

0 5 5

PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH PERENCANAAN KARIR DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PABELAN DI SURAKARTA.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA CV. NOVA FURNITURE BOYOLALI.

1 3 15

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

1 4 53

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

1 23 82