gambaran unit penangkapan ikan, metode pengoperasian dan distribusi pemasaran.
3.3.2 Analisis ketersediaan sumberdaya ikan
Perikanan sidat di Teluk Palabuhanratu umumnya masih merupakan kegiatan perikanan skala kecil, sehingga informasi mengenai gambaran umum
perikanan sidat secara lengkap jarang didapatkan. Karena alasan tersebut sehingga dalam penelitian ini tidak menjelaskan besarnya stok sumberdaya elver sidat di
Teluk Palabuhanratu secara kuantitatif. Penelitian ini mengkaji dengan lebih mengarahkan pada pengetahuan tentang kecenderungan perubahan perikanan
elver sidat saat ini dibandingkan pada saat awal dilakukan aktifitas penangkapan. Menurut Sondita 2010 bahwa tingkat kemudahan nelayan memperoleh ikan,
jumlah ikan yang diperoleh dan ukuran ikan yang ditangkap dapat dipakai untuk mengetahui trend kelimpahan ikan di suatu tempat. Jika jumlah ikan yang
ditangkap semakin sedikit, yang berarti penurunan produktivitas produksi per trip maka hal ini merupakan salah satu indkasi bahwa stok ikan sudah semakin
menurun jumlahnya. Berdasarkan alasan tersebut sehingga kajian ini dilakukan melalui
penelusuran informasi secara langsung dengan menggunakan kuisioner kepada nelayan sebagai pelaku kegiatan penangkapan elver sidat di Teluk Palabuhanratu.
Informasi-informasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara ditampilkan dalam bentuk persentase persepsi nelayan tentang kecenderungan perubahan
kegiatan penangkapan elver sidat . Dengan mengetahui kecenderungan perubahan kegiatan penangkapan tersebut maka dapat diketahui ketersediaan sumberdaya
ikan dan bentuk pengelolaan perikanan elver sidat yang tepat.
3.3.3 Pengolahan citra satelit
Data lingkungan perairan diketahui dengan mendownload data melalui situs
http:oceancolor.gsfc.nasa.gov dan
http:podaac.jpl.nasa.gov . Data tersebut
diolah untuk memperoleh nilai dan gambar kondisi di perairan Teluk Palabuhanratu. Pengolahan data SPL dan klorofil-a ditunjukan pada Gambar 3.
Gambar 3 Diagram alir proses pengolahan data SPL dan klorofil-a
Proses awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan mendownload data level 3 composite data bulanan yang mempunyai resolusi
spasial 4 km dengan format HDF Hierarchical Data Format dimana data tersebut merupakan data digital compressed dan tampilannya sudah menjadi datar
flat. Data hasil download level 3 composite data bulanan harus diekstrak terlebih Selesai
Microsoft Excel 2007
Download data pada web http:oceancolor.gsfc.nasa.gov
SeaDAS versi 6.3:
Output: gambar dengan
ekstensi PNG .PNG, binary dan ASCII
Download data pada web http:podaac.jpl.nasa.gov
Output: Data telah di filter
menghilangkan data awan dan daratan .txt
Software pengolah data spasial
Output: Pola penyebaran SPL
dan Klorofil-a di sekitar Teluk Palabuhanratu
Mulai
dahulu sehingga data tersebut dapat diproses lebih lanjut. Ekstrak data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak WinRAR 3.42.
Data citra MODIS level 3 merupakan data yang sudah diolah, sehingga telah terkoreksi secara radiometrik dan atmosferik. Data tersebut sudah memiliki
informasi seperti lintang dan bujur, daratan, garis pantai dan nilai estimasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil fitoplankton perairan. Penerapan
algoritma pada level 3 ini sudah dilakukan secara otomatis. Pengolahan selanjutnya dari data MODIS level 3 composite bulanan yang telah diekstrak
dilakukan di perangkat lunak SeaDAS SeaWIFS Data Analysis System versi 6.3 sistem operasi Linux Ubuntu 7.1.
Tahap awal yaitu croping atau pemotongan citra melalui program display yang terdapat pada menu SeaDAS. Tahap croping atau pemotongan citra
dilakukan pada lokasi-lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu di Teluk Palabuhanratu. Pengaturan untuk ukuran pixel and line sample rate dirubah
menjadi 1. Setelah itu load data yang telah di croping pada masing-masing wilayah tersebut. Terdapat tiga pilihan keluaran data dari hasil pengolahan pada
perangkat lunak SeaDAS, yaitu output gambar dengan ekstensi PNG .PNG, binary dan ASCII. Pada pengolahan data level 3 composite data bulanan, output
dari pengolahan citra dengan perangkat lunak SeaDAS yang dipilih berupa format ASCII. Output data dalam bentuk format ASCII tersebut yang selanjutnya
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai fluktuasi konsentrasi klorofil-a dan SPL secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian. Data dalam format
ASCII hasil dari pengolahan perangkat lunak SeaDAS selanjutnya diproses di Microsoft Excel 2007. Data tersebut di import dan disimpan ulang dalam ekstensi
xls .xls ataupun dalam ekstensi yang lain untuk kemudahan pada proses selanjutnya. Kemudian nilai konsentrasi klorofil-a dan SPL dicari nilai
rataratanya, sehingga didapat satu nilai rataan mewakili lokasi penelitian tersebut tiap bulan. Data rataan bulanan tersebut kemudian kita tampilkan dalam bentuk
grafik time series menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk mengetahui pola fluktuasi konsentrasi klorofil-a secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian.
Langkah-langkah proses pengolahan data SPL dan konsentrasi klorofil-a ditunjukan pada Lampiran 1.
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum Wilayah Penelitian