elver sidat, dinas perikanan Palabuhanratu dan pihak yang terkait dengan kegiatan perikanan sidat di Palabuhanratu. Jumlah responden yang di wawancarai
berjumlah 34 orang yang terdiri dari 24 orang nelayan penangkap, 6 orang nelayan pengumpul, 2 orang staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sukabumi dan 2 orang staf pihak terkait dengan penangkapan elver sidat. Kuisioner nelayan dan nelayan pengumpul dimaksud untuk memperoleh
data tentang: 1 Gambaran umum perikanan elver sidat; 2 Spesifikasi teknis unit penangkapan elver sidat; 3 Kegiatan operasi penangkapan elver sidat.
Kuisioner untuk pihak pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh data tentang aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan penangkapan elver sidat di
Teluk Palabuhanratu. Kuisioner untuk pihak terkait dengan kegiatan perikanan sidat dimaksudkan untuk memperoleh data tentang perkembangan perikanan sidat
secara umum. Kajian ketersediaan sumberdaya ikan didapatkan dengan membandingkan kondisi sumberdaya ikan pada awal kegiatan penangkapan
tahun 1990 dengan kegiatan penangkapan pada saat penelitian dilakukan 2012. Data yang dikumpulkan berupa perubahan lokasi fishing ground, faktor yang
mempengaruhi penangkapan dan alur distribusi dari hasil tangkapan.
3.2.2 Data sekunder
Data sekunder untuk mengetahui adanya pengaruh faktor lingkungan perairan menggunakan. Data sekunder yang digunakan adalah data suhu
permukaan laut dan sebaran klorofil-a. Data SPL tahun 1990 –2001 didownload
dari web NOAAAVHRR http:podaac.jpl.nasa.gov
. Data SPL tahun 2002 –2011
dan konsentrasi klorofil-a tahun 1998 –2011 diperoleh dengan cara mendownload
citra MODIS level 3 dari web http:oceancolor.gsfc.nasa.gov
.
3.3 Analisis Data
3.3.1 Analisis kegiatan penangkapan elver sidat
Analisis kegiatan penangkapan digunakan untuk mengkaji faktor yang berhubungan dengan keragaan teknis unit penangkapan elver sidat. Analisis
kegiatan penangkapan elver sidat dilakukan melalui wawancara pihak-pihak terkait yang dijelaskan secara deskriptif. Analisis yang dilakukan meliputi
gambaran unit penangkapan ikan, metode pengoperasian dan distribusi pemasaran.
3.3.2 Analisis ketersediaan sumberdaya ikan
Perikanan sidat di Teluk Palabuhanratu umumnya masih merupakan kegiatan perikanan skala kecil, sehingga informasi mengenai gambaran umum
perikanan sidat secara lengkap jarang didapatkan. Karena alasan tersebut sehingga dalam penelitian ini tidak menjelaskan besarnya stok sumberdaya elver sidat di
Teluk Palabuhanratu secara kuantitatif. Penelitian ini mengkaji dengan lebih mengarahkan pada pengetahuan tentang kecenderungan perubahan perikanan
elver sidat saat ini dibandingkan pada saat awal dilakukan aktifitas penangkapan. Menurut Sondita 2010 bahwa tingkat kemudahan nelayan memperoleh ikan,
jumlah ikan yang diperoleh dan ukuran ikan yang ditangkap dapat dipakai untuk mengetahui trend kelimpahan ikan di suatu tempat. Jika jumlah ikan yang
ditangkap semakin sedikit, yang berarti penurunan produktivitas produksi per trip maka hal ini merupakan salah satu indkasi bahwa stok ikan sudah semakin
menurun jumlahnya. Berdasarkan alasan tersebut sehingga kajian ini dilakukan melalui
penelusuran informasi secara langsung dengan menggunakan kuisioner kepada nelayan sebagai pelaku kegiatan penangkapan elver sidat di Teluk Palabuhanratu.
Informasi-informasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara ditampilkan dalam bentuk persentase persepsi nelayan tentang kecenderungan perubahan
kegiatan penangkapan elver sidat . Dengan mengetahui kecenderungan perubahan kegiatan penangkapan tersebut maka dapat diketahui ketersediaan sumberdaya
ikan dan bentuk pengelolaan perikanan elver sidat yang tepat.
3.3.3 Pengolahan citra satelit