o Jika TR = TC, kegiatan usaha berada pada titik impas atau usaha tidak
mendapatkan untung atau rugi
2 Analisis imbangan penerimaan dan biaya revenue-cost ratio
Analisis revenue-cost ratio RC dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya yang digunakan dalam kegiatan usaha dapat
memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya Hermanto 1989 ; Sugiarto et al. 2002. Kegiatan usaha yang memiliki nilai RC paling besar berarti
kegiatan usahanya paling menguntungkan. Rumus yang digunakan untuk menghitung RC yaitu:
Dengan kriteria: o
Jika RC 1, kegiatan usaha mendapatkan keuntungan o
Jika RC 1, kegiatan usaha menderita kerugian o
Jika RC = 1, kegiatan usaha tidak mendapatkan untung atau rugi
3 Analisis payback period PP
Payback period PP adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain,
PP dapat pula diartikan sebagai rasio antara pengeluaran investasi dengan keuntungannya yang hasilnya dengan satuan waktu. Perhitungan PP dapat
dilakukan dengan rumus:
4 Analisis return of investment ROI
Return of investment ROI adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.
Rumus yang digunakan untuk menghitung ROI yaitu:
3.4.3.2 Analisis Investasi
Analisis investasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, dan Net Benefit Cost Ratio
Net BC. Analisis investasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kelayakan
usaha perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur selama 10 tahun ke depan.
1 Net Present Value NPV
Net present value digunakan untuk menilai manfaat investasi, yaitu berapa nilai kini dari manfaat bersih proyek yang dinyatakan dalam rupiah. Proyek
dinyatakan layak untuk dilanjutkan apabila NPV 0, dan bila NPV 0 maka investasi dinyatakan tidak menguntungkan yang bearti bahwa proyek tersebut
tidak layak untuk dilaksanakan. Sedangkan bila nilai NPV = 0 bearti pada proyek tersebut hanya kembali modal atau tidak untung dan juga tidak rugi. Rumus yang
digunakan yaitu:
dimana: B
t
= keuntungan dari suatu proyek pada tahun ke-t c
t
= biaya dari proyek pada tahun ke-t i
= tingkat suku bunga yang berlaku t
= umur teknik proyek
2 Internal Rate of Return IRR
Internal rate of return merupakan suku bunga maksimal sehingga NPV bernilai sama dengan nol berada dalam batas untung rugi. IRR dapat disebut
sebagai nilai discount rate i yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. Oleh sebab itulah IRR juga dianggap sebagai tingkat keuntungan bersih atas
investasi, dimana benefit bersih yang positif ditanam kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama dan diberi bunga
selama sisa umur proyek Kurniawati 2005. Adapun rumus IRR yaitu:
dimana: D
f
P = discount factor yang menghasilkan present value positif
D
f
N = discount factor yang menghasilkan present value negatif
PVP = present value positif
PVN = present value negatif
Dengan kriteria kelayakan: o
Jika IRR i berarti investasi layak untuk dilaksanakan o
Jika IRR i maka investasi rugi atau tidak layak untuk dilaksanakan
3 Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net benefit-cost ratio Net BC adalah perbandingan antara jumlah kini dari keuntungan bersih pada tahun-tahun dimana keuntungan bersih bernilai
positif dengan keuntungan bersih yang bernilai negatif. Rumus yang digunakan adalah:
dimana: B = benefit; C = cost; i = discount rate; t = periode Dengan kriteria kelayakan:
o Jika nilai BC 1, maka investasi layak dilaksanakan
o Jika BC 1, maka investasi tidak layak dilaksanakan
o Jika BC = 1, maka keputusan pelaksanaan tergantung pada investor
3.4.4 Analisis optimasi