495 Kebutuhan udara bertekanan yang diperlukan Q juga dapat dicari melalui
rumus:
12 3
2
10 3
, 101
10 3
, 101
. 7854
,
−
+ =
x x
P t
S D
Q
m
3
s Majumdar, 2001
9.6 Perhitungan Daya Kompresor
Gambar 57. Analisis Daya Pompa P
2
= Daya output pompa kW
P
1
= Daya Motor kW
9.7 Pengubahan Tekanan
Gambar 58. Analisis Tekanan pada Penampang Berbeda Pe
2
= Pe
1
.
η .
2 1
A A
Dimana : Pe
1
= Tekanan awal Nm
2
Pe
2
= Tekanan akhir Nm
2
A
1
= Luas Penampang 1
A
2
= Luas Penampang 2
P
2
= Q . Pe P
2
= 600
Pe .
Q
P1 = η
2
P
496
10 . Analisis Kerja Sistim Pneumatik
10.1 Pengendalian Langsung Silinder Sederhana
Gambar 59. Pengendalian Silinder Sederhana Secara Langsung
Cara Kerja :
Bila katup sinyalsensor ditekan secara manual, maka udara bertekanan dari kompressor akan mengalir ke katup tekan 32 pembalik pegas 1.1 melalui saluran 1
ke saluran 2. Udara bertekanan akan diteruskan ke silinder sederhana pembalik pegas 1.0, sehingga bergerak ke kanan ON. Bila katup 1.1 di lepas, maka silinder
1.1 akan kembali dengan sendirinya akibat adanya gaya pegas di dalamnya. Udara sisa yang ada di dalam silinder 1.0 akan dikeluarkan melalui katup 1.1 melalui saluran
2 ke saluran 3 selanjutnya dikembalikan ke udara luar atmosfer. Rangkaian tersebut termasuk dalam kategori pengendalian langsung, karena tanpa melalui katup
pemroses sinyal. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk menggeser mengangkat benda kerja paling sederhana.
Tabel 11. Logika untuk sistim di atas adalah sebagai berikut:
Katup 1.1 S1 Silinder 1.0 A
0 0 1 1
Rangkaian ini dapat juga disebut identity, karena bila diberi sinyal, silinder
langsung bekerja, dan bila tidak diberi sinyal, silinder tidak bergerak. Rangkaian ini dapat digunakan untuk menggeser benda kerja, namun agar dapat bekerja secara
otomatis, rangkaian tersebut masih harus banyak mengalami penyempurnaan. Penggunaan silinder pneumatik sederhana pembalik pegas pada mesin ini sangat
rawan, karena saat silinder harus kembali ke posisi semula memerlukan tenaga besar.
Rangkaian tersebut dapat digunakan bilamana bendanya ringan dan gesekan benda seminal mungkin, sehingga dengan gaya pegas pembalik yang ada dapat
mengembalikan silinder ke posisi semula dengan mudah. Idealnya untuk mesin penggeser seperti di bawah ini menggunakan silinder penggerak ganda. Dimana
tekanan udara yang ada dapat digunakan untuk gerak maju dan mundur silinder pneumatik secara sempurna.
1.1 ON 1.1 OF