Prinsip Hukum Pascal Perhitungan Kecepatan Torak

468 Gambar 92. Klasifikasi Hydrolik dalam Penampang dan Skema

15.2 Katup Pengatur Tekanan

Katup pengatur tekanan terdapat beberapa model, antara lain: a Katup pembatas tekanan, katup ini dilengkapi dengan pegas yang dapat diatur. Bila tekanan hydrolik berlebihan, maka pegas akan membuka dan mengalirkan fluida ke saluran pembuangan. Gambar 93. Macam-macam model katup pembatas tekanan

16. Dasar-Dasar Perhitungan Hydrolik

16.1 Prinsip Hukum Pascal

Perhitungan gaya hydrolik Torak pada bejana berhubungan dengan luas penampang berbeda, Aktuator Pemroses sinyal Sinyal Sumber tenaga Power Pack 469 Gambar 94. Prinsip Hukum Pascal P 1 = P 2 = P e = 1 1 A F = 2 2 A F atau 2 1 2 1 A A F F = 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 4 . 4 . d d d d A A = = π π , Bila V 1 = V 2 , maka : A 1 . S 1 = A 2 . S 2 , jadi : 1 2 2 1 S S A A = Contoh Soal : 1. Suatu mesin press memiliki gaya tersedia sebesar 150 N, bila diameter torak kecil = 20 mm, berapa diameter torak besar agar dapat menghasilkan gaya 4000 N ? Jawaban: Diketahui : F1 = 150 N, F2 = 4000 N, d1 = 20 mm Ditanya : berapa d 2 ? Jawab : = 2 1 F F 2 2 2 1 d d 2 2 d = mm mm N N mm F F d 100 3 , 103 150 4000 . 20 . 2 1 2 1 ≈ = = 2. Bila luas penampang A 1 pada gambar di atas = 10 cm 2 , dan A 2 = 50 cm 2 = S 1 = 25 mm, berapa panjang langkah piston 2 S 2 ? Jawab: 1 2 2 1 S S A A = , jadi S 2 = 2 1 A A . S 1 = 2 2 50 25 . 10 cm mm cm = 5 mm

16.2 Perhitungan Kecepatan Torak

Contoh soal : Bila d 1 = 100 cm2 dan d 2 = 70 cm, hitung kecepatan torak saat maju dan mundur, Jawaban: Saat maju V maju = QA = 20 ltrmnt F 1 F 2 Torak A A 2 P e 470 0.083mdtk 60 5 50 4 . 20 7 10 . 20 4 . 20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 = = = = − = − = dtk m mnt dm dm mnt dm cm mnt dm d d mnt dm V maju π π Gambar 95. Perhitungan Kecepatan Torak Q = V A t L A t V . . = ∆ ∆ = ∆ ∆ Gambar 96. Tekanan absolute Tekanan di dalam silinder merupakan tekanan absolut, besarnya tekanan absolut dikalikan dengan volumenya sama dengan konstan. Gas pada keadaan tertutup, berlaku : P abs1 . V 1 = P abs2 . V 2 Contoh soal: 1. Suatu silinder tertutup memiliki tekanan absolut 100 bar, volumenya 20 ltr, bila tekanannya diturunkan menjadi 1 bar, berapa volumenya? P abs1 . V 1 = P abs2 . V 2 100 . 20 ltr = 1 . V 2 V 2 = 3 2 5 3 2 dm 2000 10 x 1 dm 20 . Nm 105 x 100 = m N 2. Sebuah silinder Hydrolik digunakan untuk mencekam benda kerja dengan tekanan 25 bar. Bila gaya cekam seperti pada gambar memiliki gaya 4000 N, hitunglah diamter piston yang ideal. Jawaban: F 1 . L 1 = F 2 . L 2 F 2 = 2 1 1 . L L F = N mm mm m N 91 , 3090 110 95 . 10 . 25 2 5 = 471 F 2 = Pe.A . ףּ A= 2 5 2 73 , 13 90 . 10 . 25 91 , 3090 . cm Pe F = = η P abs . V1 = P abs . V2 Q = A 1 . V 1 = A 2 . V 2 W = F 2 . S 2 = p . A 2 . S 2 = p . V P = t V p t W . = = P . Q

16.3 Pemeliharaan Cairan Hydrolik