Teori Aksi Bersama TINJAUAN PUSTAKA

setempat dan memperbaiki pelayanan publik, tetapi juga mengurangi peluang terjadinya elite c p tu re Das Gupta et l 2000; 2003. Dalam hal ini elite c p tu re dipahami sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan atau keputusan agar hasilnya memberikan keuntungan bagi mereka sendiri.

2.4 Institusi dan Kinerja Institusi

Baik Hardin 1968 maupun Ostrom 1990, keduanya menempatkan institusi sebagai titik pusat dari solusi kebijakan dilema pengelolaan sumber daya milik bersama. Dari pendapat berbagai ahli, dapat disimpulkan bahwa institusi adalah tataran dan pola hubungan koordinasi atau instruktif yang bersifat formal danatau informal antar pihak yang berkepentingan dan diwadahi dalam sebuah organisasi atau jaringan Uphoff 1986; Douglas North dalam Gordillo de Anda 1997; Kartodihardjo dan Jhamtani 2006; Rachbini 2006; Pratiwi 2008. Institusi berperan didalam mengatur perilaku individu dan kelompok dalam rangka pencapaian tujuan bersama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Douglas North dalam Gordillo de Anda 1997; Koentjaraningrat 1997; Kartodihardjo dan Jhamtani 2006; Pratiwi 2008. Fungsinya adalah memberikan pedoman bagi perilaku dan menjaga keutuhan masyarakat atau kelompok sosial tertentu Hayami dan Kikuchi 1981 dalam Suhaeri 2004. Berjalannya peran dan fungsi institusi dapat membentuk struktur masyarakat yang stabil yang mendukung interaksi ekonomi dan sosial dalam rangka mengurangi derajat ketidakpastian dan peningkatan taraf kehidupan mereka Gordillo de Anda 1997. Berbagai ahli menyatakan berbagai ukuran keberhasilan suatu institusi dalam mencapai tujuannya atau ukuran kinerja institusi tersebut. Schmid 1987 menyatakan bahwa kinerja institusi diukur oleh siapa mendapat apa? Biaya co st siapa yang dipertimbangkan? Pada sekelompok orang kinerja institusi ini dapat dilihat pada tingkat kehidupan, keamanan, kualitas lingkungan, dan kualitas kehidupan secara umum. Kinerja institusi juga dapat dilihat pada distribusi sumberdayakekayaan dan kesempatan atau diukur dari kebebasan bebas melakukan pilihan untuk bertransaksi, pertumbuhan optimalisasi total dari nilai produksi dan efisiensi pilihan untuk mengoptimalkan pengeluaran dan pemasukan. Uphoff 1997 menyatakan bahwa kinerja suatu institusi diukur dari bagaimana institusi menyelesaikan empat tugas pokoknya. Keempat tugas pokok tersebut adalah: pengambilan keputusan termasuk perencanaan dan evaluasi, mobilisasi dan manajemen sumberdaya, komunikasi dan koordinasi, dan penyelesaian konflik. Hanna et A l 1995 menyatakan bahwa kinerja institusi dapat diukur melalui satu atau kombinasi dari tiga dimensi: ekonomi, sosial dan ekologi. Seluruh dimensi adalah saling berhubungan, saling mempengaruhi dan memiliki keterkaitan keterlekatan: em b ed d ed dalam sebuah sistem. Ukuran kinerja institusi pada aspek ekonomi adalah efisiensi ekonomi, yaitu tingkat produksi dengan keluaran ekonomi terbaik th e b est eco n o m ic o u tco m es melalui produksi dengan kombinasi input biaya rendah. Ukuran kinerja institusi pada aspek sosial adalah terwujudnya keadilan distribusi f A irn ess d istrib u tio n manfaat dan biaya. Adapun ukuran kinerja institusi pada aspek ekologi adalah terjaminnya persediaan modal alam sto ck o f n A tu B A l c A p it A l yang dikelola. Adapun Pratiwi 2008 menyatakan bahwa ukuran kinerja institusi adalah sejauh mana tujuan kolektif dapat dicapai melalui berjalan atau tidaknya fungsi dan tugas institusi dalam suatu organisasi formal danatau informal.

2.5 Pengembangan, Penguatan dan Perubahan Institusi

Berdasarkan fungsi dan tujuannya, institusi sangat diperlukan. Namun ketika institusi tidak berjalan atau kinerjanya dipertanyakan maka diperlukan suatu langkah perbaikan. Beberapa literatur menyebutkan ada tiga solusi untuk memperbaiki kinerja institusi yaitu melalui : pengembangan institusi institutional development, penguatan institusi institutional strengthening atau perubahan institusi institutional change Pratiwi 2008. Menurut Nasution 1999 dalam Karyana 2007 pengembangan institusi institusi merupakan suatu proses menuju kearah perbaikan aturan hubungan antar individu dalam masyarakat, sehingga menjadi institusi yang dikehendaki. Tujuan pengembangan institusi institusi secara umum adalah untuk mencapai derajat