Rendemen Karakteristik Fisik .1 Pertumbuhan Miselium
15
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2.5
4 Da
y a
C erna
P rote
in
Aerasi 1 cm
2 cm 3 cm
sehingga penguraian protein pun menjadi lebih maksimal dibandingkan dengan perlakuan ketebalan yang lain.
3.2.3 Daya Cerna Protein
Daya cerna protein menunjukkan kemampuan suatu protein untuk dicerna oleh enzim protease Pellet dan Young 1980. Semakin tinggi daya cerna protein
maka protein dapat dihidrolisis dengan baik menjadi asam-asam amino sehingga jumlah asam amino yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh tinggi, begitu
pula sebaliknya.
Gambar 10 Daya cerna protein tempe grits kacang merah pada berbagai tingkat aerasi 1, 2.5, dan 4 dan ketebalan tempe 1 cm, 2
cm, dan 3 cm. Fermentasi dilakukan pada suhu ruang selama 36 jam dengan menggunakan laru campuran R. oligosporus dan R.
oryzae 1:1.
Daya cerna protein berkisar antara 84.12 hingga 91.26 Gambar 10. Perlakuan tidak mempengaruhi hasil daya cerna protein antarsampel. Namun
demikian, tempe dengan perlakuan luas aerasi 4 dan ketebalan 1 cm mempunyai nilai daya cerna tertinggi yakni 91.26. Hal ini dapat disebabkan oleh luas aerasi
yang semakin besar sehingga ketersediaan O
2
semakin besar untuk tumbuhnya kapang. Semakin banyak kapang yang tumbuh, maka semakin banyak pula
protein yang dipecah oleh kapang sehingga daya cerna protein semakin tinggi. Selain itu, tempe dengan ketebalan 1 cm memudahkan penetrasi kapang ke dalam
grits sehingga seluruh bagian tempe ditumbuhi kapang dan penguraian protein menjadi lebih maksimal. Pertumbuhan kapang hasil penelitian menunjukkan
bahwa tempe dengan ketebalan 1 cm dan 2 cm mempunyai tekstur yang kompak yang menunjukkan penetrasi miselium dapat mencapai bagian dalam tempe
Gambar 1. Namun pada ketebalan tempe 3 cm mempunyai daya penetrasi miselium yang rendah, sehingga penguraian protein pun lebih rendah
16 dibandingkan dengan tempe 1 cm dan 2 cm. Daya cerna protein tempe semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya luas aerasi, namun menurun seiring dengan bertambahnya ketebalan.
Selama proses fermentasi, kapang memproduksi enzim yang dapat mengubah sebagian besar nutrisi menjadi padatan terlarut dan nitrogen terlarut,
sehingga daya cerna protein meningkat Shurtleff dan Aoyagi 1979. Menurut Steinkraus 1983, nitrogen larut air meningkat karena adanya aktivitas enzim
protease yang menguraikan protein menjadi fragmen-fragmen yang lebih mudah larut air. Nitrogen larut air mengalami peningkatan dari 0.5 menjadi 28
setelah fermentasi selama 72 jam. Peningkatan jumlah padatan dan nitrogen larut air disebabkan oleh peningkatan jumlah asam amino bebas selama fermentasi
kacang Murata 1967. 3.2.4 Komposisi Gizi Makro
Uji proksimat dilakukan pada sampel terbaik dari beberapa pengujian yang telah dilakukan sebelumnya, meliputi pengujian fisik dan kimia. Tempe grits
kacang merah menghasilkan tempe dengan permukaan tertutup miselium putih, selain itu miselium juga mengikat grits sehingga membentuk tekstur yang kompak
pada ketebalan 1 cm dan 2 cm. Namun demikian, sampel dengan ketebalan 3 cm mempunyai tekstur yang rapuh Gambar 2. Tekstur tempe berpengaruh terhadap
daya iris tempe. Semakin kompak tempe, semakin besar kerja yang diperlukan untuk mengiris tempe. Nilai kerja untuk mengiris tempe pada sampel dengan
ketebalan 2 cm mempunyai nilai tertinggi yang menunjukkan teksturnya paling kompak. Rendemen tempe yang dihasilkan tidak menunjukkan perbedaan
antarsampel. Berdasarkan uji kadar protein kasar, sampel dengan perlakuan aerasi 4 dan 1 cm mempunyai nilai tertinggi yakni 41.13. Begitu pula hasil uji kadar
protein terlarut dan daya cerna protein, sampel dengan perlakuan aerasi 4 dan ketebalan 1 cm mempunyai nilai tertinggi pada semua sampel. Berdasarkan hasil
berbagai pengujian tersebut, maka diperoleh sampel terbaik adalah sampel dengan perlakuan 4 dan ketebalan 1 cm. Berikut merupakan hasil uji proksimat sampel
terbaik:
Kadar air tempe grits kacang merah dengan perlakuan aerasi 4 dan ketebalan 1 cm mencapai 64.42. Nilai ini memenuhi Standar Nasional Indonesia
SNI 3144:2009 tentang tempe, yakni maksimal 65. Kadar abu sampel Tabel 1 Analisis proksimat sampel terbaik perlakuan aerasi 4 dan ketebalan 1
cm Uji
Hasil Kadar air bb
64.42 Kadar abu bb
0.17 Kadar lemak bb
0.11 Kadar protein bb
12.92 Kadar karbohidrat
bb 22.38