Daya Iris Karakteristik Fisik .1 Pertumbuhan Miselium
11
5 10
15 20
25
1 2.5
4 Tempe
Komersial Ni
lai b
Aerasi 1 cm
2 cm 3 cm
Gambar 6 Nilai b tempe grits kacang merah pada berbagai tingkat aerasi
1, 2.5, dan 4 dan ketebalan tempe 1 cm, 2 cm, dan 3 cm. Fermentasi dilakukan pada suhu ruang selama 36 jam
dengan menggunakan laru campuran R. oligosporus dan R. oryzae 1:1.
Tempe grits kacang merah dengan perlakuan ketebalan 2 cm pada masing- masing perlakuan aerasi memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan
perlakuan ketebalan lainnya. Nilai uji b seluruh sampel mempunyai nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa tempe grits kacang merah cenderung berwarna
kuning. Hampir seluruh sampel mempunyai nilai b yang lebih rendah dibandingkan dengan tempe komersial, kecuali sampel dengan perlakuan aerasi
2.5 dan 4 pada ketebalan 1 cm. Warna kuning pada tempe merupakan hasil sintesis Rhizopus sp, yang berupa
karoten. Jumlah karoten pada tempe sekitar 5.0 IUg Pawiroharsono 2010. Pengujian pada kontrol menunjukkan bahwa
semakin meningkat ketebalan tempe maka semakin rendah nilai b. Hal ini berbeda dengan hasil pengujian sampel. Sampel dengan ketebalan 1 cm pada semua
perlakuan aerasi mempunyai nilai b yang lebih rendah dibandingkan tempe dengan ketebalan 2 cm dan 3 cm. Hal ini dimungkinkan terjadi karena tempe
dengan ketebalan 1 cm mempunyai massa grits yang lebih kecil, sehingga substrat yang dapat digunakan oleh kapang untuk menyintesis
karoten lebih sedikit dibandingkan dengan tempe ketebalan 2 cm dan 3 cm. Namun demikian, pada
tempe dengan ketebalan 3 cm mempunyai nilai b lebih kecil dibandingkan tempe dengan ketebalan 2 cm. Hal ini dapat dikarenakan penetrasi miselum yang tidak
dapat mencapai bagian dalam tempe pada sampel dengan ketebalan 3 cm, sehingga kapang tidak dapat menyintesis
karoten dengan maksimal meskipun mempunyai massa grits yang lebih banyak.
12
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2.5
4 R
ende men
Aerasi 1 cm
2 cm 3 cm