Menikah Dini Dapat Terhindar Dari Hal Yang Dilarang Agama. Individu Yang Menikah Dini Akan Dipandang Di Masyarakat.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Alfiah 2010 dalam Jannah 2011 salah satu faktor yang memengaruhi pernikahan dini adalah faktor adat, dimana dalam adat setempat memercayai apabila anak perempuannya tidak segera menikah akan memalukan keluarga karena dianggap tidak laku dalam lingkungannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Darnita 2013 di Lhok Kaju bahwa ada hubungan antar budaya dengan kejadian pernikahan dini. Maka, dengan kata lain dapat diasumsikan bahwa tingginya faktor sosial budaya remaja menyebabkan mereka berpendapat bahwa dengan menikah dini akan dipandang di masyarakat. Maka dapat disimpulkan ada hubungan faktor sosial budaya dengan pernikahan dini di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Berdasarkan penjabaran dari hasil penelitian mengenai faktor sosial budaya, peneliti berasumsi bahwa secara keseluruhan pengaruh sosial budaya terhadap pernikahan dini tergolong tinggi sehingga menyebabkan tingginya kejadian pernikahan dini di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor sosial budaya remaja dengan pernikahan dini. Hal ini didukung dengan hasil uji chi square dimana nilai p-value sebesar 0,001 0,05. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 desember – 8 januari 2015 di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Setelah membahas secara teoritis tentang faktor sosial budaya yang memengaruhi pernikahan dini pada remaja usia 15-19 tahun di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, maka peneliti mengemukakan beberapa hal, yaitu : 1. Tidak ada hubungan antara faktor pendidikan remaja yang melakukan pernikahan dini terhadap kejadian pernikahan dini dimana remaja di Kelurahan Martubung pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai pernikahan dini dari pihak- pihak terkait seperti dari puskesmas dan LSM yang lain. 2. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja yang melakukan pernikahan dini terhadap kejadian pernikahan dini di Kelurahan Martubung karena secara keseluruhan pengetahuan responden terhadap pernikahan dini masih tergolong kurang 3. Tidak ada hubungan antara faktor ekonomi remaja yang melakukan pernikahan dini terhadap kejadian pernikahan dini. Hal ini dikarenakan masih banyaknya keluarga remaja dengan ekonomi yang memadai menikahkan anaknya pada usia dini 4. Terdapat hubungan antara faktor sosial budaya remaja yang melakukan pernikahan dini terhadap kejadian pernikahan dini di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Hal ini dikarenakan masih banyaknya penduduk setempat beranggapan bahwa menikah diatas umur 20 tahun akan menjadi perawan tua.. 6.2 Saran 6.2.1 Bagi Responden Diharapkan pernikahan dini yang terjadi di masyarakat tidak semakin meningkat, dan orang tua perlu terus menerus melakukan pendampingan pada anak agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Selain itu, para orang tua tidak membiarkan anak-anaknya yang masih belia dipinang di usia muda karena akan berdampak pada kesehatan baik dari segi fisik dan psikis anak di masa mendatang.

6.2.2 Bagi Pemerintah Setempat

Diharapkan pemerintah setempat dapat meninjau dan memberikan penyuluhan dan tindakan langsung bagi masyarakat setempat agar tidak lagi terjadi pernikahan dini, dan memberikan pengetahuan tentang bahaya nikah dini kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya yang masih belia agar tidak melakukan nikah dini karena dapat membahayakan fisik maupun psikis pada anak di masa mendatang.

6.2.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang Faktor–faktor lain dan Variabel– variabel yang berhubungan dengan nikah dini seiring dengan berkembangnya pengetahuan di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.