Suku Bunga Faktor yang mempengaruhi tingkat imbalan investasi 1 Inflasi

demand tidak lagi mendorong kenaikan produksi output tetapi hanya mendorong kenaikan harga. 2. Inflasi dorongan biaya cost push inflastion, yaitu inflasi karena biaya atau harga faktor produksi seperti upah buruh meningkat sehingga produsen harus menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi bisa berlangsung terus Khalwaty, 2000. Pengelompokan inflasi yang lain adalah berdasarkan harapan masyarakat. Pengelompokan inflasi berdasrkan harapan masyarakat dapat dikategorikan menjadi dua. Djohanputro 2006 1. Inflasi harapan expected inflation yaitu besar inflasi yang diharapkan atau diperkirakan akan terjadi. Ekonom biasanya menggunakan berbagai model ekonometri untuk menghasilkan model yang baik.Inflasi harapan umumnya tidak memberi kejutan. Misalnya inflasi tahun 2001 sampai 2006 konstan sebesar 6 maka pada tahun 2007 diperkirakan besar inflasi akan tetap sebesar 6. Bila inflasi sudah diperkirakan sebesar nilai tersebut. Maka setiap orang sudah menyusun rencana masing masing. Seperti perusahaan menaikkan harga jual, karyawan menuntut kenaikan gaji, dan sewa tanah bangunan yang disesuaikan. 2. Inflasi bukan harapan unexpected inflation, yaitu inflasi yang tidak diperkirakan akan terjadi. Misalnya anda inflasi diperkirakan 6 pada tahun 2007. Namun inflasi yang terjadi menyimpang dari 6. Penyimpangan tersebut merupakan unexpected inflation. Inflasi jenis ini memberikan kejuan pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar.

2.2.2 Suku Bunga

Menurut Kasmir 1999 Bunga bagi bank berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dapat diartikan juga sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank yang memperoleh pinjaman. Ada dua macam bunga yang diberikan bank kepada nasabahnya yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya seperti jasa giro, bunga tabungan serta bunga deposito dan harga ini merupakan harga beli bagi bank. Sedangkan bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank seperti bunga kredit dan harga ini bagi bank merupakan harga jual Kasmir, 1999. BI rate selaku suku bunga acuan adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank indonesia dan diumumkan kepada publik. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas liqudity management di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight. Pergerakan di PUAB Pasar Uang Antar Bank ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Jadwal penetapan dan penentuan dari BI rate ditetapkan sebagai berikut; 1. Penetapan respons stance kebijakan moneter dilakukan setiap bulan melalui mekanisme RDG bulanan dengan cakupan materi bulanan. 2. Respon kebijakan moneter BI rate ditetapkan berlaku sampai dengan RDG berikutnya 3. Penetapan respon kebijakan moneter BI rate dilakukan dengan memperhatikan efek tunda kebijakan moneter lag of monetary policy dalam mempengaruhi inflasi. 4. Dalam hal terjadi perkembangan di luar prakiraan semula penetapan stance kebijakan moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan melalui RDG mingguan. Respon kebijakan moneter dinyatakan dalam perubahan BI rate secara konsisten dalam kelipatan 25 basis poin bps. Dalam kondisi untuk menunjukan intensi Bank Indonesia yang lebih besar terhadap pencapaian sasaran inflasi, maka perubahan BI rate dapat dilakukan lebih dari 25 bps dalam kelipatan 25 bps. Jakarta interbank offered rate JIBOR selaku suku bunga antarbank adalah suku bunga indikasi penawaran dalam transaksi PUAB di Indonesia. Suku bunga penawaran adalah suku bunga pada transaksi unsecured loan antar bank, yang mencerminkan suku bunga yang ditawarkan suatu bank pada bank lain sekaligus suku bunga pinjaman yang bersedia diterima suatu bank dari bank lain. JIBOR terdiri atas dua mata uang yakni IDR dan USD, dengan masing masing terdiri dari 6 tenor yakni 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

2.2.3 Nilai Tukar