III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kondisi makro di masa datang sangat berguna bagi
investor dalam proses pengambilan keputusan investasi yang menguntungkan. adapun indikator yang sering dihubungkan dengan pasar modal adalah tingkat
inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan Produk Domestik Bruto Kewal, 2012. Inflasi yang meningkat akan mengakibatkan penurunan dari nilai mata uang
yang berarti penurunan daya beli masyarakat secara relatif. Penurunan daya beli ini akan menyebabkan transaksi pada pasar saham berkurang. Dengan
berkurangnya transaksi di pasar saham tersebut maka akan menyebabkan turunnya harga saham dan berpengaruh terhadap berkurangnya tingkat
pengembalian atau return saham. Dari paparan tersebut dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha = terdapat pengaruh negatif tingkat inflasi terhadap return saham Selain inflasi investasi sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Suta
2000 mengatakan bahwa Dengan meningkatnya tingkat suku bunga riil maka akan menyebabkan investor cenderung untuk mengurangi kegiatan investasinya.
Dana investasi akan cenderung akan diendapkan dalam bentuk deposito dan tabungan karena return yang akan ditawarkan deposito lebih besar dibandingkan
dengan return yang ditawarkan pasar saham. Hal ini menyebabkan berkurangnya transaksi di pasar modal terutama pasar saham sehingga akan menyebabkan
penurunan harga saham dan berkurangnya tingkat pengembalian saham.Dari paparan tersebut dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
Hb = terdapat pengaruh negatif tingkat suku bunga terhadap return saham Faktor lain yang turut berpengaruh pada tingkat pengembalian saham adalah
nilai tukar. Menurut Suta 2000, terjadinya apresiasi rupiah memberikan dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri terutama
dalam persaingan harga. Apabila hal ini terjadi maka secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, karena menurunnya nilai
ekspor dibandingkan dengan nilai impor. Seterusnya, akan berpengaruh pula
kepada neraca pembayaran Indonesia. Memburuknya neraca pembayaran tentu akan berpengaruh terhadap cadangan devisa. Berkurangnya cadangan devisa akan
dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap perekonomian indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham dipasar
modal yang dapat berupa anjlloknya harga saham dan mengakibatkan berkurangnya tingkat pengembalian saham. Depresiasi Rupiah menyebabkan
sumber dana mengalir dari pasar saham ke arah pasar uang asing. Investor akan menginvestasikan dananya pada pasar uang asing karena dinilai lebih memberi
keuntungan. Dari paparan tersebut dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: Hc = terdapat pengaruh positif nilai tukar terhadap return saham.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada Produk Domestik Bruto juga turut memberi pengaruh pada investasi. Besarnya tingkat pertumbuhan
ekonomi menunjukkan besarnya pertumbuhan dalam produksi barang dan jasa. Bila pertumbuhan ini terus berlangsung, maka kegiatan investasi sangat
diperlukan untuk menunjang peningkatan dalam produksi, selanjutnya memberikan perkembangan yang baik bagi pasar modal sebagai sumber dana bagi
pengembangan usaha yang akan meningkatkan tingkat pengembalian saham. Suta, 2000. Produk Domestik Bruto yang memburuk akan menyebabkan
penurunan daya beli masyarakat secara riil. Hal ini berarti penurunan kemampuan masyarakat dalam menanamkan dananya pada pasar saham yang mengakibatkan
penurunan transaksi pada pasar saham. Dari paparan tersebut dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
Hd = terdapat pengaruh positif Produk Domestik Bruto terhadap return saham.
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah:
Ha: H1 = inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham
H0 = inflasi tidak berpengaruh negatif terhadap return saham Hb:
H1 = tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham H0 = tingkat suku bunga tidak berpengaruh negatif terhadap return saham
Hc: H1 = Nilai tukar berpengaruh negatif terhadap return saham
H0 = Nilai tukar tidak berpengaruh negatif terhadap return saham Hd:
H1 = PDB berpengaruh positif terhadap return saham H0 = PDB tidak berpengaruh negatif terhadap return saham
Investasi
Harga saham
Return saham
Investor Inflasi
Suku bunga
Produk Domestik
Bruto
Nilai Tukar
Pasar Uang Luar Negeri
yang lebih menarik
Penurunan Daya Beli Riil
Berkurangnya transaksi pada
pasar saham Penurunan
Daya Beli Relatif
Alternatif lain lebih menarik
tabungan, deposito
He: H1 = Inflasi, suku bunga, Nilai tukar dan PDB berpengaruh terhadap
return saham H0 = Inflasi, suku bunga, Nilai tukar dan PDB tidak berpengaruh terhadap
return saham Setelah ditentukan hipotesis. Dapat dilakukan regresi dengan terlebih
dahulu menentukan model. Model regresi majemuk dituliskan sebagai berikut ;
................. 1
Dimana i=1,2,3,..., N banyaknya observasi Untuk mengetahui pengaruh dari Inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan PDB
terhadap return saham. Maka akan dilakukan regresi. metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan model sebagai berikut :
RETURN = +
INFLASI + SB+
ln KURS+ ln PDB ... 2
Dimana RETURN
= Return saham
= koefisien intercept
= koefisien inflasi
= koefisien suku bunga BI rate
= koefisien nilai tukar
= koefisien PDB
INFLASI =
Inflasi SB
= Tingkat suku bunga BI rate
KURS =
Nilai tukar RpUSD PDB
= PDB Rp
Dalam melakukan analisis regresi linear berganda tidak ada pernyataan yang mengharuskan bahwa variabel variabel yang digunakan harus memiliki
satuan yang sama. Walpole, 1993.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional 3.2.1 Penilaian Saham