Kemampuan Inflasi mempengaruhi Return Saham

Tabel 14. Hasil uji t Model t Sig constant 1,047 0,301 Inflasi -0,614 0,543 SB -2,720 0,009 KURS 0,262 0,795 PDB -1,375 0,176

1. Kemampuan Inflasi mempengaruhi Return Saham

Berdasarkan hasil pada variabel inflasi diperoleh nilai t hitung sebesar - 0,614. Variabel ini mempunyai signifikansi sebesar 0,543. Apabila dibandingkan dengan derajat kesalahan sebesar 5 persen, dapat disimpulkan bahwa variabel ini tidak signifikan. Hal ini menandakan diterimanya H0a dan ditolaknya H1a. Dari uji t ini disimpulkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi return saham. Tidak adanya pengaruh dari inflasi terhadap return saham. Menandakan bahwa kenaikan inflasi kurang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya minat investor untuk menanamkan saham. tinggi rendahnya minat investor untuk menanamkan saham. Berbeda dengan pihak perusahaan. Inflasi yang tinggi akan memberikan tambahan kenaikan beban yang harus ditanggung perusahaan. Berdasarkan hasil selama periode penelitian, rata rata tingkat inflasi sebesar 0,508 persen masih dibawah 10 persen. Menurut Kewal 2012 Jika inflasi menembus 10 persen maka pasar modal akan terganggu BI akan meningkatkan BI rate yang mengakibatkan investor cenderung mengalihkan modalnya di sektor perbankan. 2. Kemampuan Suku Bunga mempengaruhi Return Saham Dari hasil pada variabel suku bunga diperoleh nilai t hitung sebesar -2,721. Suku bunga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,009 jika dibandingkan dengan derajat kesalahan yaitu 5 persen. Tingkat signifikansi suku bunga lebih kecil dari derajat kesalahan. Hal ini berarti variabel suku bunga secara signifikan berpengaruh terhadap return saham. Menyebabkan ditolaknya H0b dan diterimanya H1b. Tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan kecenderungan investor untuk menabung menjadi tinggi dan minat untuk berinvestasi pada pasar modal menurun. Ketika keadaan pasar modal menurun maka harga saham akan menurun dan menyebabkan berkurangnya return saham. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Rusliati dan Fathoni 2011 yang menemukan bahwa tingkat suku bunga signifikan berpengaruh negatif terhadap return saham.

3. Kemampuan nilai tukar mempengaruhi return saham