14 untuk menghitung nilai keuntungan ekonomi yang diperoleh dengan
pertimbangan biaya transportasi, biaya pemasaran dan selera konsumen. Pengalaman petani dalam usaha tani juga menentukan nilai BC rasio.
Groot 2002 merumuskan nilai manfaat ekonomi usaha tani sayuran dengan menggunakan Quality Seed Multiplier analysis, merupakan rasio nilai
tambah pendapatan yang diperoleh dengan usaha tani suatu produk dibandingkan dengan nilai penambahan biaya benih produk tersebut terhadap produk
sebelumnya. Atau rasio nilai tambah pendapatan yang diperoleh dengan mengadopsi varietas baru terhadap peningkatan biaya benih dari varietas baru
tersebut.
2.5 Adopsi dan Penetrasi Varietas Hibrida
Inovasi adalah suatu gagasan, praktek atau obyek yang dirasa baru oleh seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan memerlukan proses untuk diadopsi
Rogers 1983. Proses adopsi inovasi merupakan proses kejiwaan atau mental dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak ide baru dan
menegaskan lebih lanjut tentang penerimaan atau penolakan terhadap ide baru tersebut. Wahyunindyawati et al. 2002 mengemukakan bahwa adopsi dalam
penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada diri seseorang setelah
menerima inovasi yang disampaikan penyuluh kepada sasarannya. Penerimaan disini, mengandung arti bukan sekedar tahu, tetapi dengan benar-benar dapat
dilaksanakan atau diterapkan dengan benar dan dihayati. Selanjutnya dikatakan bahwa penerimaan suatu inovasi dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung oleh orang lain sebagai suatu cerminan dari adanya perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilannya.
Rogers 2003 mengemukan tentang lima tahapan dalam proses adopsi suatu inovasi, yaitu: awareness tahu dan sadar, petama kali mendapat suatu ide dan
praktek baru; interest minat, mencari rintisan informasi; evaluation evaluasi, menilai manfaat inovasi dengan menilai keuntungan dan kerugian bila
melaksanakan suatu ide; trial, mencoba menerapkan suatu inovasi pada skala kecil; dan adoption adopsi, penerapan inovasi dalam sekala besar. Tingkat
adopsi bagi tiap-tiap petani berbeda-beda, yang menurut Rogers 2003
15 dipengaruhi oleh lima atribut, yaitu: keuntungan relatif, kecocokan, kompleksitas,
dapat dicoba trialbility dan dapat diamati observability. Dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh setiap individu terhadap suatu
inovasi, yaitu : melanjutkan mengadopsi continued adoption atau menghentikan adopsi discontinued adoption. Pada kelompok kedua, pencarian informasi lebih
lanjut tetap dilakukan sehingga terlambat dalam mengadopsi late adoption bahkan tetap menolak continued rejection. Sesuai dengan kriteria tersebut
Rogers 1983 melakukan pengelompokan menjadi 5 kategori, yaitu: a Innovators, merupakan kelompok kosmopolit yang berani dan senang
dengan pembaharuan. b Early adopter, merupakan kelompok yang terdiri dari pemimpin
informal yang menjadi panutan bagi adopter selanjutnya. c Early majority, merupakan kelompok dari anggota-anggota yang lebih
dulu mengadopsi dibandingkan dengan kelompok lain. d Late majority, merupakan kelompok yang menghindari resiko.
e Laggards, merupakan kelompok tradisional atau konservatif. Pengetahuan petani sayur sangat beragam yang berimplikasi terhadap
penerimaan suatu varietas tertentu. Pola adopsi suatu varietas mengikuti pola adopsi tanaman pangan. Benih unggul yang diintroduksikan harus diikuti dengan
penggunaan input usaha tani lainnya seperti pemupukan, pengendalian hama terpadu, pengairan, perawatan tanaman yang berbeda-beda serta jalur pemasaran
produk segar yang sangat berhubungan erat dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Basuki 2008.
Secara umum adopsi varietas baru memiliki proses dan pola yang sama dengan teknologi lainnya. Adopsi pertama akan dilakukan oleh kelompok petani
dengan tingkat pengetahuan luas, memiliki posisi yang tinggi dalam kelompok, selalu memiliki keinginan melakukan uji coba hal-hal yang baru, serta mau
menanggung resiko kegagalan. Kelompok ini biasanya memiliki hubungan yang dekat dengan penyuluh pertanian baik dari pemerintah maupun dari perusahaan.
Jika varietas baru tersebut memiliki nilai tambah atau menguntungkan akan mendorong petani-petani disekitarnya untuk melakukan adopsi, sementara
adopter yang pertama akan memperluas lahan usaha tani Evenson dan Gollin