Jenis dan Sumber Data Analisis Linier Sederhana Uji Signifikan Parsial Uji T Identifikasi Determinan R

35 sehingga: n = 34,57444 atau dengan kata lain 35 sampel penelitian.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

interview Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pernyataan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti Arikunto, 2012:198. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan. 36

2. Angket atau kuisioner questionaire

Dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya Kurniawan, 2012:26. Kuisioner diberikan kepada responden penelitian yaitu para pemilik dan pegawai industry kreatif di kota Medan.

3. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.

4. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu kota Medan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 wirausaha.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal- 37 hal lain yang akan mmengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi dari managerial skill X 1 yang mempengaruhi keberhasilan usaha industri kreatif di kota medan diberikan kepada 30 wirausaha diluar sampel.Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.0 for Windows. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika r hitung positif dan r hitung rt abel maka pertanyaan dinyatakan valid dan jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid 2 R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation 3 Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5 adalah 0,361. 38 Tabel 3.3 Uji Validitas No Pernyataan r hitung r tabel Validitas 1 pernyataan 1 0.905 0.361 Valid 2 pernyataan 2 0.177 0.361 Tidak Valid 3 pernyataan 3 0.353 0.361 Valid 4 pernyataan 4 0.422 0.361 Valid 5 pernyataan 5 0.681 0.361 Valid 6 pernyataan 6 0.681 0.361 Valid 7 pernyataan 7 0.681 0.361 Valid 8 pernyataan 8 0.681 0.361 Valid 9 pernyataan 9 0.351 0.361 Valid 10 pernyataan 10 0.905 0.361 Valid 11 pernyataan 11 0.905 0.361 Valid 12 pernyataan 12 0.905 0.361 Valid 13 pernyataan 13 0.905 0.361 Valid 14 pernyataan 14 0.905 0.361 Valid 15 pernyataan 15 0.291 0.361 Tidak Valid 16 pernyataan 16 0.681 0.361 Valid 17 pernyataan 17 0.905 0.361 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pernyataan kuesioner yang tidak valid karena r hitung r tabel . Maka dari itu perlu dilakukan uji validitas ulang dengan membuang beberapa pertanyaan yang tidak valid. 39 Tabel 3.4 Uji Validitas No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas 1 pernyataan 1 0.926 0.361 Valid 2 pernyataan 2 0.688 0.361 Valid 3 pernyataan 3 0.412 0.361 Valid 4 pernyataan 4 0.656 0.361 Valid 5 pernyataan 5 0.656 0.361 Valid 6 pernyataan 6 0.656 0.361 Valid 7 pernyataan 7 0.656 0.361 Valid 8 pernyataan 8 0.375 0.361 Valid 9 pernyataan 9 0.926 0.361 Valid 10 pernyataan 10 0.926 0.361 Valid 11 pernyataan 11 0.926 0.361 Valid 12 pernyataan 12 0.926 0.361 Valid 13 pernyataan 13 0.926 0.361 Valid 14 pernyataan 14 0.656 0.361 Valid 15 pernyataan 15 0.926 0.361 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Berdasarkan Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa semua pernyataan telah valid. Kemudian tahapan selanjutnya adalah melakukan uji validitas untuk variabel Y. 40 Tabel 3.5 Uji Validitas No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas 1 pernyataan 16 0.540 0.361 Valid 2 pernyataan 17 0.631 0.361 Valid 3 pernyataan 18 0.622 0.361 Valid 4 pernyataan 19 0.751 0.361 Valid 5 pernyataan 20 0.540 0.361 Valid 6 pernyataan 21 0.631 0.361 Valid 7 pernyataan 22 0.622 0.361 Valid 8 pernyataan 23 0.751 0.361 Valid 9 pernyataan 24 0.540 0.361 Valid 10 pernyataan 25 0.631 0.361 Valid 11 pernyataan 26 0.622 0.361 Valid 12 pernyataan 27 0.751 0.361 Valid 13 pernyataan 28 0.540 0.361 Valid 14 pernyataan 29 0.631 0.361 Valid 15 pernyataan 30 0.622 0.361 Valid 16 pernyataan 31 0.751 0.361 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Berdasarkan Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa semua pernyataan telah valid. Maka tahapan selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2012:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 41 a. Jika r alpha positif atau dari r tabel maka pernyataan reliabel, b. Jika r alpha negatif atau dari r tabel maka pernyataan tidak reliable. Tabel 3.6 Uji Reliabilitas r alpha Cranbach alpha Jumlah Pernyataan 0.955 15 0.924 16 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2015 Pada 31 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 di ketahui bahwa koefisien apha Cronbach’s Alpha adalah diatas 0.8, dengan nilai 0.955, 0.924. Ini berarti 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas. 42 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2010:97. 2. Uji Heteroskedasitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF

5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2010:136.

43

3.11 Analisis Linier Sederhana

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana.Analisis regresi sederhanadigunakan untuk melihat pengaruh satu variable dependen variable X terhadap satu variable dependen variabel Y. Persamaan yang digunakan Y = α + βX Keterangan: Y = Keberhasilan Usaha α = Konstanta β = Slope Parameter X = Managerial Skill

3.12 Uji Signifikan Parsial Uji T

Uji t hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas managerial skill X terhadap variabel terikat keberhasilan usaha Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H o : b 1 = 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. H o : b 1 ≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 44 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5

3.13 Identifikasi Determinan R

2 Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen.Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan