Mekanisme tubuh terhadap paparan asap rokok

cara menjaga kebersihan badan balita dan kebersihan lingkungan sekitar balita. Keempat yaitu dengan pemberian imunisasi untuk menghindari serangan berbagai penyakit tertentu Widjaja, 2008.

2. Kejadian ISPA pada Balita

Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA masih menjadi permasalahan kesehatan dunia, khususnya pada balita. Menurut WHO 2014, angka kematian pada anak usia dibawah lima tahun balita pada tahun 2013 sebesar 6.3 juta atau sekitar 17.000 balita meninggal dunia setiap hari. Penyebab kematian balita yaitu pneumonia 13, Diare 9, malaria 7, dan anomali kongenital dan penyakit tidak menular 7. Kejadian ISPA pada Indonesia pun masih cukup terbilang tinggi. Tahun 2007 prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA sebesar 25.5 dengan insidensi paling banyak pada kelompok usia 1-4 tahun 42.53, dan pada tahun 2013 sebanyak 25 dengan insidensi paling banyak juga pada kelompok usia 1-4 tahun 25.8 Riskesdas, 2008, 2013.

C. Mekanisme tubuh terhadap paparan asap rokok

Kum-Nji et al 2006 dalam penelitiannya menjelaskan mekanisme bagaimana nikotin dalam asap rokok dapat menyebabkan depresi sistem imun tubuh. Berikut penjelasan tentang mekanisme tersebut : 1. Paparan asap rokok dan fungsi fagositosis Nikotin pada asap rokok akan menyebabkan penekanan atau menghambat mekanisme fagositosis yang dilakukan oleh neutrofil atau monosit melalui penghambatan superoksida anion, peroksida, dan produksi oksigen radikal. Fagositosis sel paru alveolar secara signifikan berkurang pada seorang perokok dibandingkan dengan bukan perokok Harris dan Rothi, 1984 dalam, Kum-Nji et al, 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Pabst et al 1995 dalam Kum-Nji et al 2006 juga menyebutkan bahwa aktivitas mengunyah tembakau dapat menghambat aktivitas fagosit dari neutrofil dan monosit dari mukosa mulut. 2. Paparan asap rokok, fungsi sel T, dan produksi immunoglobulin Kandungan nikotin pada asap rokok telah terbukti mampu meneken sel produksi sel Th1 bertanggungjawab untuk produksi Ig namun selektif merangsang fungsi sel Th2 untuk memproduksi berbagai sitokin atau imterleukin, seperti IL-4, IL-5, IL-10, dan IL-13 . Produksi sitokin ini memberikan efek timbulnya manifestasi klinis yang sering terlihat pada penyakit atopik seperti asma, eksim, rhinitis alergi dan gangguan alergi lainnya. Nikotin juga merangsang sel B untuk beralih memproduksi IgE. Supresi nikotin terhadap Th1 dapat menyebabkan penurunan produksi immunogobulin, khususnya IgA dan IgG . Hasil pengamatan yang menarik adalah nikotin belum terbukti untuk menekan produksi IgM, namun menekan aktivitas sel sitotoksik melalui penghambatan sel pembunuh alami. 3. Paparan asap rokok dan perlekatan bakteri pada epitel mukosa Asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru menyebabkan penempelan komponen rokok secara pasif pada epitel saluran pernafasan yang dapat menyebabkan peningkatan perlekatan bakteri patogen. Nikotin juga dapat menyebabkan penghambatan atau penekanan terhadap mekanisme pertahanan saluran pernafasan yang dilakukan oleh silia-silia.

D. Penelitian Terkait

Dokumen yang terkait

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 4 17

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 5 119

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

1 21 17

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK KEPALA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

Pengaruh Merokok Dalam Keluarga Terhadap Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jajaway.

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1. Definisi ISPA - HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK BALITA DAN PERILAKU PENCEGAHAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUMBANG II KECAMAT

0 0 20