Desain Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif serta pendekatan retrospektif. Penelitian ini ingin mengetahui gambaran kebiasaan merokok anggota keluarga pada balita yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA di Puskesmas Bungah Gresik.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 9 April-5 Mei 2015 di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian adalah karna berdasarkan data sekunder dari Puskesmas Bungah pada bulan Januari sampai Oktober 2014 ditemukan kejadian ISPA pneumonia pada balita sebanyak 347 kejadian dan ISPA bukan pneumonia sebanyak 3.311 kejadian

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian Populasi merupakan seluruh subjek seperti manusia, binatang percobaan, data laboratorium, dan lain-lain yang akan diteliti oleh peneliti dan memenuhi kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti Riyanto,2011. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita yang datang ke Puskesmas Bungah dan dengan balita yang didiagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini merupakan populasi tak terbatas. 2. Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Hal tersebut dikarenakan populasi dalam penelitian ini merupakan populasi tak terbatas dan berdasarkan teori yang diungkapkan Cooper dan Shlinder 2006 bahwa sampel 100 dari 5000 populasi secara kasar mempunyai ketepatan hampir sama dengan ketepatan 100 sampel dari 200.000.000 populasi. Setelah itu dikalikan 10 jumlah sampel untuk mengantisipasi hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian kuesioner, 100 x 10 = 10. Maka total sampel pada penenlitian ini adalah 110. Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Sampel penelitian ini yaitu ibu balita karna ibu balita sebagi sumber informasi pada penelitian ini. Namun pada penelitian ini sampel lebih berfokus pada balita. sehingga kriteria inklusi dan eksklusi sampel penelitian ini berhubungan dengan keadaan balita. Berikut ini kriteria inklusi sampel penelitian : 1. Balita yang berusia 0-59 bulan 2. Balita yang datang ke Puskesmas Bungah 3. Balita yang didiagnosa ISPA oleh tenaga kesehatan Berikut ini kriteria eksklusi sampel penelitian : 1. Balita yang memiliki riwayat alergi

D. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 4 17

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 5 119

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

1 21 17

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK KEPALA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

Pengaruh Merokok Dalam Keluarga Terhadap Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jajaway.

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1. Definisi ISPA - HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK BALITA DAN PERILAKU PENCEGAHAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUMBANG II KECAMAT

0 0 20