Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga

pendidikan terakhir SMAsederajat 60, dan 11 ibu dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi 11. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir ibu pada penelitian ini paling banyak dengan pendidikan terakhir SMAsederajat dan paling sedikit dengan pendidikan terakhir SD.

B. Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga

1. Gambaran kebiasaan Merokok anggota keluarga Tabel 5.5 Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Frekuensi Presentase Ada 73 73 Tidak 27 27 Jumlah 100 100 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 73 balita yang menderita ISPA dalam penelitian ini memiliki anggota keluarga yang tinggal bersama dengan kebiasaan merokok 73, dan 23 balita memiliki anggota keluarga yang tinggal bersama tanpa kebiasaan merokok 27. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar balita pada penelitian ini memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok. 2. Gambaran lokasi kebiasaan merokok anggota keluarga Tabel 5.6 Gambaran Lokasi Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Lokasi Merokok Frekuensi Presentase Tanpa memperhatikan lingkungan dengan balita disekitar perokok 43 58,90 Memperhatikan lingkungan dengan tidak ada balita di sekitar perokok 30 41,10 Jumlah 73 100 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 73 balita yang menderita ISPA memiliki anggota keluarga yang tinggal bersama dengan kebiasaan merokok, terdapat 43 anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok tanpa memperhatikan lingkungan dengan balita disekitar perokok 58,90, dan 30 anggota anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok dengan memperhatikan lingkungan dengan tidak ada balita di sekitar perokok 41,10. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa balita yang memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok sebagian besar mendapatkan paparan asap rokok akibat lokasi merokok yang dilakukan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. 3. Gambaran jumlah anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok Tabel 5.7 Gambaran Jumlah Anggota Keluarga dengan Kebiasaan Merokok Jumlah anggota keluarga dengan kebiasaan merokok Frekuensi Presentase Satu orang 11 25,58 Lebih dari satu orang 32 74,42 Jumlah 43 100 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 43 anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok tanpa memperhatikan lingkungan dengan balita disekitar perokok, terdapat 11 balita yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan kebiasaan merokok hanya satu orang 25,58, dan 32 balita yang memiliki jumlah anggota keluarga dengan kebiasaan merokok sebanyak lebih dari satu orang 74,42. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa balita yang mendapat paparan asap rokok pada penelitian ini memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok lebih dari satu orang perokok aktif lebih banyak daripada hanya satu anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok. 4. Gambaran banyaknya rokok yang dihirup setiap hari oleh anggota keluarga Tabel 5.8 Gambaran Banyaknya Rokok yang Dihirup Setiap Hari Oleh Anggota Keluarga Jumlah rokok yang dihirup setiap hari Frekuensi Presentase Ringan 1-4 batang rokok setiap hari 13 30,24 Sedang 5-14 batang setiap hari 15 34,88 Berat ≥15 batang setiap hari 15 34,88 Jumlah 43 100 Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 43 anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok tanpa memperhatikan lingkungan dengan balita disekitar perokok, terdapat 13 balita yang memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok kategori ringan 1-4 batang rokok setiap hari 30,24, 15 balita yang memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok kategori sedang 5-14 batang rokok setiap hari 34,88, dan 15 balita yang memiliki anggota keluarg a dengan kebiasaan merokok kategori berat ≥ 15 batang rokok setiap hari 34,88. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa balita yang mendapatkan paparan asap rokok pada penelitian ini memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok kategori berat dan sedang lebih banyak daripada kebiasaan merokok kategori ringan.

C. Gambaran karakteristik balita berdasarkan adanya paparan asap rokok

Dokumen yang terkait

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 4 17

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

0 5 119

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS AJUNG KABUPATEN JEMBER

1 21 17

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) Hubungan Antara Fungsi Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di Puskesmas Kartasura.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK KEPALA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

Pengaruh Merokok Dalam Keluarga Terhadap Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jajaway.

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1. Definisi ISPA - HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK BALITA DAN PERILAKU PENCEGAHAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUMBANG II KECAMAT

0 0 20