Bagi civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sebagian besar saliva di sekresikan oleh kelenjar saliva mayor yang terdiri dari 3 kelenjar yaitu: 14 15 1. Kelenjar Parotis Merupakan kelenjar saliva terbesar yang terletak diantara mastoid dan m.sternocleidomastoid. kelenjar parotis terdiri dair dua bagian, yaitu pars superfacial dan pars profunda. Terdapat beberapa hal yang melewati kelenjar parotis, yaitu saraf facialis, vena retromandibular, arteri karotis eksterna. Keluarnya saliva dari kelenjar ini melalui duktus parotis Stensen yang berasal dari bagian anterior kelenjar parotis. 2. Kelenjar Submandibula Merupakan kelenjar saliva yang terletak di hampir seluruhnya di bawah mylohyoid. Duktus yang mengalirkan saliva keluar dari kelenjar ini yaitu kelenjar submandibula Wharton. 3. Kelenjar Sublingual Merupakan kelenjar saliva dengan tipe saliva yang disekresikannya yaitu mukus. Kelenjar sublingual berada di bawah dari dasar mulut dan berada di depan dari pars profunda kelenjar submandibular. Kelenjar ini memiliki beberapa duktus drainase, yaitu duktus sublingual mayor sebagai yang utama dan duktus sublingual minor yang terdiri dari sekitar 40 duktus kecil. Gambar 2.1 Anatomi Kelenjar Saliva Sumber: Tortora, 2011 Tabel 2.2. Kelenjar saliva beserta jenis histologik, sekresi, dan persentase total saliva Kelenjar Jenis Histologik Sekresi Persentase total saliva 1,5Lhr Parotis Serosa Cair 20 Submandibula Campuran Agak kental 70 Sublingual Mukosa Kental 5 Sumber: Ganong, 2008

2.1.3. Sekresi Saliva

Kontrol sekresi dari saliva diatur oleh rangsangan saraf. Saraf kranial facial dan saraf kranial glossofaringeal menyuplai serat parasimpatik dari dua nukleus salivasi, superior dan inferior, yang ada di batang otak. Sedangkan persarafan simpatis berasal dari derivat rantai simpatis servikal. 16 Adanya dua perangsangan saraf, simpatis dan parasimpatis, menghasilkan karakteristik saliva yang berbeda pula. Dari perangsangan simpatis menghasilkan saliva yang lebih sedikit dan kental, yang menyebabkan mulut menjadi kering. Ketika tubuh kita mengalami dehidrasi, kelenjar saliva akan menghentikan sekresi saliva ke rongga mulut, dan menimbulkan kekeringan pada mulut dan merangsang rasa haus. Jadi ketika kita minum saat keadaan dehidrasi, maka itu tidak hanya mengembalikan homeostasis tubuh tapi juga melembabkan mulut kita yang kering. Sedangkan pada saat ada rangsangan parasimpatis seperti pada saat ada makanan, maka saliva akan menjadi lebih banyak dan cair. Ketika ada bahan kimia makanan merangsang taste bud kita yang ada di lidah, maka hal itu akan di lanjutkan berupa impuls ke nukleus salivasi yang ada di batang otak. tidak hanya bahan kimia makanan saja yang dapat merangsang parasimpatis dari proses salivasi, tapi juga bau, suara, visual, dan juga ketika kita memikirkan suatu makanan dapat menjadi stimulus dari sekresi saliva. 8 10 11