Obat Ensefalitis Virus .1 Golongan Antiviral

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nekrosis hati, pankreatitis, kolitis terkait antibiotik, eosinofilia, batuk, nafas singkat, infiltrat paru, meningitis aseptik, sakit kepala, depresi, konvulsi, ataksia, tinitus. Anemia megaloblastik karena trimetroprim, ganguan elektrolit, kristaluria, gangguan ginjal termasuk nefritis interstisialis. Dosis : Pengobatan pneumonia Oral atau infus IV : Sulfametoksazol hingga 100 mgkgBBhari + trimetoprim hingga 20 mgkgBBhari dalam 2-4 dosis terbagi selama 14-21 hari. Profilaksis pneumonia Oral : Sulfametoksazol 25 mgkgBB + trimetoprim 5 mgkgBB dalam 2 dosis terbagi selang sehari 3 kali seminggu Pemberian Oral : Dapat diberikan dengan air pada keadaan perut kosong. Parenteral : Infus IV dalam 60-90 menit, harus diencerkan 1:25. Pada pasien dengan restriksi cairan yang ketat, pengenceran 1:15 atau 1:10. 10 Tabel 2.10 Farmakologi Obat Ensefalitis Anti Parasit Trimetoprim – Sulfametoksazol UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.8.4 Obat Ensefalitis Jamur 2.8.4.1 Golongan Triazol Nama Obat Farmaodinamik Farmakokinetik Flukonazol Mekanisme Kerja : Mempengaruhi aktifitas Cytochrome P450, menurunkan sintesa ergosterol sterol utama pada membran sel jamur dan menghambat pembentukkan membran sel. Indikasi : Kandidiasis vulvovaginitis, esofagus, orofaring dan infeksi kandida sistemik Formularium Anak Meningitis akibat Cryptococcus neoformans, terapi blastomikosis, koksidioidomikosis, histoplasmosis. Infeksi jamur superfisial, dermatofitosis, dan onikomikosis. Profilaksis infeksi jamur berat pada pasien dengan HIV dan pasien imunokompromais lainnya. Umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi jamur sistemik pada pasien yang tidak respons terhadap amfoterisin B. ESO : Nause, sakit perut, kadang kembung, gangguan enzim hati, kadang-kadang ruam hentikan obat atau awasi secara ketat, angioudem, anafilaksis, lesi bulosa, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnsons, pada pasien AIDS pernah dilaporkan reaksi kulit yang hebat. Dosis : Berkisar 3-12 mgkgBBhari, dosis melebihi Distribusi keseluruhan tuuh, menembus dengan baik CSS, mata, cairan peritoneal, dahak, kulit, dan urin. Difusi relatif dari darah ke CSS adekuat dengan atau tanpa inflamasi. Ikatan protein plasma 11-12. Bioavailabilitas oral 90. Waktu paruh eliminasi pada fungsi ginjal normal sekitar 30 jam. Waktu untuk mencapai puncak di serum lewat oral 1-2 jam. Ekskresi lewat urin 80 dalam bentuk utuh. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 600 mghari tidak dianjurkan. Meningitis septikemia karena kandida Bayi 3 bulan : 5-6 mgkgBBhari, oral atau IV drip 1 jam. Kriptokokus Inisial 12 mgkgBBhari pada hari pertama, selanjutnya 6 mgkgBBhari sekali sehari. Kandidiasis orofaring dan esofagus 6 mgkgBB hari pertama, dilanjutkan dengan 3 mgkgBB sehari. Dosis untuk kandidiasis dapat dinaikkan sampai 12 mgkgBBhari jika diperlukan, tergantung respons dan kondisi pasien. Dosis untuk kandidiasis orofaring perlu dilanjutkan sampai minimum 2 minggu untuk mengurangi relaps. Dosis untuk kandidiasis esofagus perlu dilanjutkan sampai minimum 3 minggu dan paling sedikit 2 minggu setelah gejala hilang. Kandidiasis sistemik Dosis 6-12 mgkgBBhari Profilaksis primer Kriptokokosis pada bayi dengan HIV dan anak dengan gangguan imunosupresi berat 3-6 mgkgBB hari sekali sehari. Profilaksis jangka panjang untuk rekurensi kandidiasis mukokutaneus orofaring atau esofagus atau kriptokokosis pasien bayi dan anak dengan HIV : 3-6 mgkgBB sekali sehari. Untuk profilaksis koksidioidomikosis digunakan 6 mgkgBB sekali sehari. Tabel 2.11 Farmakologi Obat Ensefalitis Anti Jamur Golongan Triazol