15296 kgfcm
2
. Pada standar ini, seluruh hasil penelitian pengujian tegaklurus serat OSB juga memenuhi standar.
Nilai MOE tegak lurus serat OSB lebih rendah dari nilai MOE sejajar serat OSB, dikarenakan strand yang
menyusun OSB orientasinya tidak sama. OSB disusun atas 3 lapis yaitu lapisan face, core,dan back. Lapisan face dan
back orientasinya disusun sejajar arah memanjang OSB, sedangkan lapisan core tegak lurus terhadap arah strand
lapisan face dan back. Pada pengujian MOE, beban maksimum terjadi pada kedua lapisan atas dan bawah face
dan back. Pada lapisan bawah terjadi beban tarik dan pada lapisan atas terjadi beban tekan, maka pada arah sejajar serat
elemen panjang akan mempunyai nilai MOE yang lebih tinggi daripada elemen yang pendek. Hal ini menyebabkan
nilai MOE sejajar serat OSB lebih tinggi daripada nilai MOE tegak lurus serat OSB Syahroni 2008.
4.2.1.2 Modulus Lentur Basah
Papan OSB ini akhirnya nanti akan digunakan sebagai produk eksterior, oleh karena itu perlu juga dilakukan
pengujian modulus lentur basah papan OSB. Hasil pengujiian modulus lentur basah papan OSB sejajar serat secara lengkap
disajikan pada Lampiran 12, sedangkan nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 12.
Gambar 12. Histogram MOE Basah Sejajar Serat OSB
Nilai rata-rata MOE basah sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 2742- 49192 kgfcm
2
. Nilai rata- rata MOE basah sejajar serat terendah 2742 kgfcm
2
terdapat pada OSB kombinasi strand BAB dengan aplikasi perekat menggunakan konsentrasi 5. Sedangkan nilai rata-
rata MOE basah sejajar serat tertinggi 49192 kgfcm
2
terdapat pada OSB kombinasi strand CBC dengan aplikasi perekat menggunakan konsentrasi 5.
Berdasarkan tabel anova Lampiran 22, dengan menggunakan taraf nyata alpha 5 dapat disimpulkan
bahwa faktor kombinasi jenis strand bambu, faktor kadar perekat, dan interaksi antara keduanya masing-masing
berpengaruh sangat nyata terhadap MOE basah sejajar serat OSB. Ini terlihat dari p-value yang kurang dari 0,01. Jadi,
paling sedikit ada satu taraf dari faktor kombinasi jenis strand bambu, faktor kadar perekat, dan interaksi antara keduanya
yang berpengaruh nyata terhadap MOE kering sejajar serat OSB. Untuk mengetahui taraf-taraf mana yang pengaruhnya
berbeda atau sama terhadap MOE sejajar serat OSB digunakan uji lanjut yakni uji perbandingan berganda
Duncan.
10000 20000
30000 40000
50000 60000
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC MO
E b
a s
a h
K g
f c
m ²
Kombinasi Strand
kadar perekat 3 kadar perekat 4
kadar perekat 5
Berdasarkan uji lanjut Duncan kombinasi strand Bambu dan kadar perekat memiliki pengaruh yang hampir
sama atau tidak berbeda nyata terhadap MOE basah sejajar serat OSB. Kadar perekat 5 memberikan pengaruh yang
berbeda nyata dari kadar perekat 3 dan 4 terhadap MOE basah sejajar serat OSB. Sedangkan kadar perekat 3 dan
4 memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap MOE basah sejajar serat OSB.
Hasil pengujiian modulus lentur basah papan OSB tegak lurus serat secara lengkap disajikan pada Lampiran 13,
sedangkan nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 13.
Gambar 13. Histogram MOE Basah Tegak Lurus Serat OSB
Nilai rata-rata MOE basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 12383-25324 kgfcm
2
. Nilai rata- rata MOE basah tegak lurus serat terendah 12383 kgfcm
2
terdapat pada OSB kombinasi strand CCC dengan aplikasi perekat menggunakan konsentrasi 3. Sedangkan nilai rata-
rata MOE basah tegak lurus serat tertinggi 25324 kgfcm
2
terdapat pada OSB kombinasi strand CAC dengan aplikasi perekat menggunakan konsentrasi 3.
Berdasarkan tabel anova Lampiran 22, dengan menggunakan taraf nyata alpha 5 dapat disimpulkan
5000 10000
15000 20000
25000 30000
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC MO
E ┴
b as
ah K
gf cm
²
Kombinasi Strand
Kadar perekat 3 Kadar perekat 4
Kadar perekat 5
bahwa faktor kombinasi jenis strand bambu, faktor kadar perekat, dan interaksi antara keduanya masing-masing
berpengaruh tidak nyata terhadap MOE basah tegak lurus serat OSB. Ini terlihat dari p-value yang lebih dari 0.05.
Penggunaan papan komposit pada lingkungan yang kemungkinan kontak dengan air tinggi perlu dilakukan
pengujian lanjutan. Pada pengujian basah, contoh uji yang direndam akan meningkatkan kadar air papan. Menurut
Tsoumist 1991 menyatakan kadar air akan mempengaruhi kekuatan papan, karena kelembaban akan menurunkan
kekuatan papan. Papan komposit memiliki kekurangan yakni stabilitas dimensi yang rendah sehingga daya serap terhadap
air dan
pengembangan tebal
yang tinggi.
Untuk meningkatkan stabilitas dimensi biasanya menggunakan
perekat yang tahan air waterproof. Peningkatan kadar perekat cenderung menambah kekuatan lentur OSB, karena
kemungkinan terdistribusinya perekat ke strand semakin tinggi. Ikatan strand dengan isosianat disamping terjadi
adhesi mekanis juga ada ikatan kimia dimana isosianat bereaksi dengan grup hidroksil yang terdapat dalam strand
bambu kemudian membentuk lem poliurea yang berikatan mekanis dengan strand bambu. Nuryawan et al. 2008.
Selain itu faktor kerapatan, jenis bahan baku dan geometri strand juga dapat mempengaruhi kekuatan lentur OSB.
Perlakuan pendahuluan steam yang diberikan kepada strand bambu juga dapat meningkatkan stabilitas OSB.
Hasil dari penelitian ini tidak bisa dibandingkan dengaan menggunakan Standar JIS A 5908 2003 dan
standar CSA 0437.0 Grade O-2 karena keduanya tidak menetapkan nilai Modulus Lentur Basah OSB.
4.2.2 Modulus Patah Modulus of Rupture