4.1.4 Pengembangan Tebal
Pengembangan tebal merupakan perubahan dimensi papan ditandai dengan bertambahnya ketebalan dari papan tersebut. Setelah
direndam dengan air pada periode waktu tertentu, nilai rata-rata pengembangan tebal 2 jam OSB hasil penelitian berkisar antara 3,04-
6,32, sedangkan untuk pengembangan tebal 24 jam berkisar antara 11,74-16,93. Nilai rata-rata pengembangan tebal 2 jam terendah
3,04 terdapat pada OSB dari kombinasi strand BAB kadar perekat 4 dan tertinggi 6,32 pada OSB dari kombinasi strand
AAA kadar perekat 3. Nilai rata-rata pengembangan tebal 24 jam terendah 11,74 terdapat pada OSB dari kombinasi strand ACA
kadar perekat 5 dan tertinggi 16,93 pada OSB dari kombinasi strand BCB kadar perekat 3.
Hasil pengujiian pengembangan tebal OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 8 dan 9, sedangkan nilai rata-ratanya tertera
pada Gambar 8 dan 9.
Gambar 8. Histogram Pengembangan Tebal 2 Jam OSB
1 2
3 4
5 6
7
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC PT
2 j
a m
Kombinasi Strand
Kadar perekat 3 Kadar perekat 4
Kadar perekat 5
Gambar 9. Histogram Pengembangan Tebal 24 Jam OSB Berdasarkan tabel anova Lampiran 21, dengan menggunakan
taraf nyata alpha 5 dapat disimpulkan bahwa faktor kombinasi jenis strand bambu, faktor kadar perekat dan interaksi antara faktor
kombinasi jenis strand kayu dengan faktor kadar perekat masing- masing tidak berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal 2 jam
OSB. Ini terlihat dari p-value yang lebih dari 0.05. Sedangkan untuk pengembangan tebal 24 jam OSB pada faktor kadar perekat
berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal 24 jam OSB. Pengembangan tebal dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain: penyusunan strand, kerapatan kayu asal, kerapatan OSB, distribusi perekat. pengembangan tebal terjadi akibat adanya internal
stress yang ditimbulkan setelah melalui pengempaan Nuryawan et al 2007. Menurut Munawar 2008 dalam Prasetiyo et al 2008,
kerusakan dari jaringan ikatan perekat kekuatan ikatan antara partikel atau tekanan pada ikatan perekat Penyusunan strand yang tidak
teratur juga akan mengakibatkan timbulnya rongga sehingga akan memudahkan air masuk ke dalam celah-celah antar strand. Perlakuan
pendahuluan perendaman air dingin terhadap strand kemungkinan membuat OSB lebih bersifat hidrofobik sehingga mengurangi
kecenderungan strand dalam menyerap air. Berdasarkan standar JIS A 5908 2003 yang mensyaratkan
bahwa standar pengembangan tebal OSB 25, nilai pengembangan
2 4
6 8
10 12
14 16
18
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC PT
2 4
j a
m
Kombinasi Strand
Kadar perekat 3 Kadar perekat 4
Kadar perekat 5
JI S
A 5
908 2003
C S
A 043
7. G
ra de
O -2
tebal OSB hasil penelitian ini seluruhnya memenuhi standar. Sedangkan berdasarkann standar CSA 0437.0 Grade O-2
pengembangan tebal OSB 15, nilai pengembangan tebal OSB hasil penelitian ini hampir semuanya memenuhi standar, kecuali OSB
kombinasi strand BAB dan BCB dengan kadar perekat 3.
4.2 Sifat Mekanis Oriented Strand Board OSB