tebal OSB hasil penelitian ini seluruhnya memenuhi standar. Sedangkan berdasarkann standar CSA 0437.0 Grade O-2
pengembangan tebal OSB 15, nilai pengembangan tebal OSB hasil penelitian ini hampir semuanya memenuhi standar, kecuali OSB
kombinasi strand BAB dan BCB dengan kadar perekat 3.
4.2 Sifat Mekanis Oriented Strand Board OSB
4.2.1 Modulus Lentur Modulus of Elasticity
4.2.1.1 Modulus Lentur Kering
Nilai MOE modulus of elasticity merupakan nilai ketahanan papan terhadap kelenturan yaitu berhubungan
langsung dengan kekuatan papan. Menurut Bowyer et al 2003 MOE merupakan pengujian untuk pengendalian
kualitas karena
menunjukkan kemampuan
blending, pembentukan lembaran dan pengempaan. Pengujiannya
dibagi menjadi pengujian sejajar serat dan pengujian tegak lurus serat. Menurut Nuryawan et al. 2008, nilai sejajar
serat menghasilkan
nilai MOE
yang lebih
tinggi dibandingkan nilai tegak lurus serat, karena pada pengujian
MOE sejajar serat, beban seolah-olah memotong serat sedangkan MOE tegak lurus serat beban seolah-olah
membelah serat dan memotong serat lebih sulit dilakukan dibandingkan membelah serat.
Nilai rata-rata MOE sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 46427-99940 kgfcm
2
. Nilai rata-rata MOE sejajar serat terendah 46427kgfcm
2
terdapat pada OSB dari kombinasi strand CAC kadar perekat 3. Nilai MOE sejajar
serat tertinggi 99940 kgfcm
2
terdapat pada OSB dari kombinasi strand CAC kadar perekat 5. Hasil pengujian
MOE sejajar serat OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 10, sedangkan nilainya tertera pada Gambar 10.
Gambar 10. Histogram MOE Kering Sejajar Serat OSB
Nilai MOE dipengaruhi oleh kandungan dan jenis bahan perekat yang digunakan, daya ikat perekat dan panjang
serat Maloney, 1993. Perbedaan kadar resin perekat memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap sifat-sifat
mekanik bahan yang direkat. Haygreen dan Bowyer 1989 menyatakan bahwa selain kerapatan dan kadar perekat,
geometri partikel atau strand merupakan ciri utama yang menentukan sifat-sifat papan yang dihasilkan. Aspek
terpenting dari geometri strand adalah perbandingan panjang strand dengan ketebalan strand slenderness ratio.
Peningkatan rasio panjang terhadap tebal strand pada lapisan permukaan akan meningkatkan nilai MOE dari OSB yang
dihasilkan. Berdasarkan tabel anova Lampiran 22, dengan
menggunakan taraf nyata alpha 5 dapat disimpulkan bahwa faktor kombinasi jenis strand bambu dan faktor kadar
perekat masing-masing berpengaruh nyata terhadap MOE kering sejajar serat OSB. Ini terlihat dari p-value yang kurang
dari 0.05. Jadi, paling sedikit ada satu taraf dari faktor kombinasi jenis strand bambu dan faktor kadar perekat yang
20000 40000
60000 80000
100000 120000
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC MO
E k
e ri
n g
K g
f c
m ²
Kombinasi Strand
Kadar perekat 3 Kadar perekat 4
Kadar perekat 5
JI S
A 5
908 2003
C S
A 043
7. G
ra de
O -2
berpengaruh nyata terhadap MOE kering sejajar serat OSB. Sedangkan interaksi antara faktor kombinasi strand dengan
faktor kadar perekat memiliki pengaruh tidak nyata terhadap MOE sejajar serat OSB. Untuk mengetahui taraf-taraf mana
yang pengaruhnya berbeda atau sama terhadap MOE sejajar serat OSB digunakan uji lanjut yakni uji perbandingan
berganda Duncan. Berdasarkan uji lanjut Duncan kombinasi strand
Bambu dan kadar perekat memiliki pengaruh yang hampir sama atau tidak berbeda nyata terhadap MOE sejajar serat
OSB. Kadar perekat 3 memberikan pengaruh yang berbeda nyata dari kadar perekat 4 dan 5 terhadap MOE kering
sejajar serat OSB. Sedangkan kadar perekat 4 dan 5 tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap MOE
kering sejajar serat OSB. Berdasarkan standar JIS A 5908 2003 yang
mensyaratkan standar MOE sejajar serat minimal 40800 kgfcm
2
, nilai MOE sejajar serat OSB hasil penelitian seluruhnya telah memenuhi standar. selain itu Standar CSA
0437.0 Grade O-2 mensyaratkan nilai MOE sejajar serat minimal 56084 kgfcm
2
. Untuk standar CSA 0437.0 Grade O-2,Hampir semua papan OSB untuk MOE sejajar serat juga
memenuhi standar, Hanya pada papam OSB kombinasi strand BCB kadar perekat 3 dan 5 serta kombinasi strand
CAC kadar perekat 3 yang tidak memenuhi standar. Nilai rata-rata MOE kering tegak lurus serat OSB
hasil penelitian berkisar antara 17148-39047 kgfcm
2
. Nilai rata-rata MOE tegaklurus serat terendah 17148 kgfcm
2
pada OSB dari kombinasi strand ACA kadar perekat 3. Nilai MOE kering tegak lurus serat tertinggi 39047 kgfcm
2
pada OSB dari kombinasi strand CAC kadar perekat 4. Hasil pengujian MOE kering tegak lurus serat OSB secara
lengkap disajikan pada Lampiran 11 sedangkan nilainya tertera pada Gambar 11.
Gambar 11. Histogram MOE Kering Tegak Lurus Serat OSB
Berdasarkan tabel anova Lampiran 22, dengan menggunakan taraf nyata alpha 5 dapat disimpulkan
bahwa faktor kombinasi jenis strand bambu berpengaruh nyata terhadap MOE kering tegak lurus serat OSB. Ini
terlihat dari p-value yang kurang dari 0.05. Jadi, paling sedikit ada satu taraf dari faktor kombinasi jenis strand
bambu yang berpengaruh nyata terhadap MOE kering sejajar serat OSB. Sedangkan , faktor kadar perekat serta interaksi
antara strand bambu dan perekat tidak berpengaruh nyata terhadap MOE kering tegak lurus serat OSB. Untuk
mengetahui taraf-taraf mana yang pengaruhnya berbeda atau sama terhadap MOE sejajar serat OSB digunakan uji lanjut
yakni uji perbandingan berganda Duncan. Standar JIS A 5908 2003 mensyaratkan standar
MOE tegaklurus serat minimal 13260 kgfcm
2
, dari hasil penelitian pada pengujian MOE tegaklurus seluruhnya telah
memenuhi standar. Selain itu, Standar CSA 0437.0 Grade O- 2 mensyaratkan standar MOE tegaklurus serat minimal
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
45000
AAA ABA
ACA BBB
BAB BCB
CCC CAC
CBC MO
E ┴
k er
in g
K gf
cm ²
Kombinasi Strand
Kadar perekat 3 Kadar perekat 4
Kadar perekat 5
JI S
A 5
908 2003
C S
A 043
7. G
ra de
O -2
15296 kgfcm
2
. Pada standar ini, seluruh hasil penelitian pengujian tegaklurus serat OSB juga memenuhi standar.
Nilai MOE tegak lurus serat OSB lebih rendah dari nilai MOE sejajar serat OSB, dikarenakan strand yang
menyusun OSB orientasinya tidak sama. OSB disusun atas 3 lapis yaitu lapisan face, core,dan back. Lapisan face dan
back orientasinya disusun sejajar arah memanjang OSB, sedangkan lapisan core tegak lurus terhadap arah strand
lapisan face dan back. Pada pengujian MOE, beban maksimum terjadi pada kedua lapisan atas dan bawah face
dan back. Pada lapisan bawah terjadi beban tarik dan pada lapisan atas terjadi beban tekan, maka pada arah sejajar serat
elemen panjang akan mempunyai nilai MOE yang lebih tinggi daripada elemen yang pendek. Hal ini menyebabkan
nilai MOE sejajar serat OSB lebih tinggi daripada nilai MOE tegak lurus serat OSB Syahroni 2008.
4.2.1.2 Modulus Lentur Basah